Kamis, 13 April 2023

Renungan hari ini: “LAKUKANLAH SEMUANYA DALAM NAMA TUHAN YESUS” (Kolose 3:17)

 Renungan hari ini:

 

“LAKUKANLAH SEMUANYA DALAM NAMA TUHAN YESUS”


 

Kolose 3:17 (TB2) "Segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur melalui Dia kepada Allah, Bapa"

 

Colossians 3:17 (NET) "And whatever you do in word or deed, do it all in the name of the Lord Jesus, giving thanks to God the Father through him"

 

Nas hari  ini menunjukkan bahwa setiap tindakan yang dilakukan oleh orang percaya harus dilakukan dengan kesadaran bahwa mereka mewakili Kristus dan harus memuliakan Dia dalam segala hal. Menggunakan nama Tuhan Yesus dalam segala sesuatu yang dilakukan mengandung arti bahwa setiap tindakan harus mencerminkan karakter dan ajaran Kristus. Hal ini mengingatkan orang percaya bahwa mereka tidak hidup untuk diri sendiri, melainkan untuk Kristus, yang telah mempersembahkan hidup-Nya bagi mereka.

 

Ketika kita melakukan segala sesuatu dalam nama Tuhan Yesus, artinya kita harus mengutamakan kehendak-Nya di atas kehendak kita sendiri dan memperhatikan kepentingan orang lain. Kita harus menghindari perbuatan yang tidak menyenangkan hati-Nya dan mempergunakan kata-kata yang membawa penghormatan bagi-Nya. Selain itu, kita juga harus mempersembahkan setiap tindakan dan perbuatan kita sebagai suatu ungkapan syukur kepada Allah Bapa melalui Yesus Kristus, karena Dia telah memberikan anugerah kasih karunia-Nya bagi kita dan memampukan kita untuk hidup dalam kesetiaan kepada-Nya.

 

Dalam intinya, Kolose 3:17 mengajarkan agar orang percaya menyelaraskan seluruh tindakan dan perbuatan mereka dengan kehendak Kristus, dengan hati yang bersyukur kepada Allah Bapa melalui Dia, sehingga hidup mereka menjadi saksi yang jelas tentang kasih karunia Kristus bagi dunia.

 

Paulus mengingatkan kita agar saat kita melakukan segala sesuatu baik dalam perkataan dan perbuatan haruslah di dalam nama Tuhan Yesus. Perkataan ini perlu dikaji lebih mendalam. Mengapa kita harus menyebut nama Tuhan Yesus dalam melakukan segala sesuatu yang kita lakukan atau perbuat? Kita tahu bahwa nama Yesus adalah nama yang sangat luar biasa.  Jika kita menyebut nama Yesus dalam segala perbuatan kita, maka kita sesungguhnya telah melibatkan Dia dalam segala aktifitas kita. Ketika kita menyebut nama-Nya, maka disitulah Dia akan hadir dan langkah kita pasti akan disertai oleh Dia dengan kekuatan kuasan-Nya dan hari ini kita akan belajar lewat kebenaran firman Allah.

 

Saat kita menyebut nama Yesus maka ada suatu kuasa yang dahsyat di dalam nama itu. Yesus adalah Allah yang hidup (Kis .1:3). Yesus berkuasa di sorga dan di bumi (Mat. 28:18). Yesus berkuasa atas maut (neraka), mati dan bangkit pada hari ke 3 dan Yesus adalah Imam Besar Agung kita yang melintasi semua langit (Ibr. 4:14).

 

Selain itu, di dalam nama Yesus ada keselamatan (Kis. 4:12). Hanya di dalam nama Yesus ada keselamatan dan kehidupan kekal. Di dalam nama Yesus ada pengampunan (1Yoh. 2:12). Anak manusia berkuasa mengampuni dosa (Mat. 9:6, Mrk .2:10, Luk. 5:24). Di dalam nama Yesus ada pengabulan doa (Yoh. 14:13, Yoh. 15:16, 16:23). Dengan demikian, jangan ada keraguan lagi di setiap kegiatan dan pekerjaan kita, sebab jika kita melakukan semuanya itu bersama dengan Yesus maka kehidupan dan pekerjaan kita telah dilindungi dan disertai oleh Yesus.

 

Akhir-akhir ini ada lagi sebuah fenomena baru bagi umat percaya dengan teralu lebay dalam berkata-kata dalam doa. Umat percaya sudah mencoba memasukkan kata “Halelulya” dalam setiap akhir doa-doamereka. Saya kurang tahu dari mana dasar bibilisnya. Apakah ada rumusan doa yang diajarkan oleh Yesus dengan mengatakan jika kamu berdoa kepada-Ku maka katakanlah “Haleluya” baru ditutup dengan Amin. Yesus hanya mengajarkan mintalah dalam “NAMAKU (baca: Nama Yesus) bukan dalam “HALELUYA”. Sehingga kita selalu berdoa dengan rumusan “Dalam nama Yesus kami berdoa, Amin”. Sekarang rumusan ini telah digeser oleh gerakan zaman baru dengan menyelipkan kata “Haleluya” di dalamnya, sehingga banyak orang berdoa sekarang dengan berkata, “Dalam nama Yesus kami berdoa, “HALELUYA”, Amin”. Rumusan ini tidak masuk dalam alam pemikiran Paulus. Sebab Paulus hanya mengajarkan agar setiap apa pun yang kita lakukan dan katakan, lakukan dan katakanlah dalam nama Tuhan Yesus, dan bukan dalam nama Haleluya. Karena itu, jangan lagi mencoba menambah perkataan lain yang mengaburkan makna keberimanan kita kepada Yesus. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...