Jumat, 06 September 2019

BERPEGANG TEGUH KEPADA JANJI TUHAN

Renungan hari ini: 

BERPEGANG TEGUH KEPADA JANJI TUHAN



1 Raja-raja 8:24 (TB) "Engkau yang tetap berpegang pada janji-Mu terhadap hamba-Mu Daud, ayahku, dan yang telah menggenapi dengan tangan-Mu apa yang Kaufirmankan dengan mulut-Mu, seperti yang terjadi pada hari ini" 

1 Kings 8:24 (NET) "You have kept your word to your servant, my father David; this very day you have fulfilled what you promised” 

Sekali berjanji tetap berjanji. Itulah yang pas diberikan kepada TUHAN. Tuhan sekali berjanji asti menepati janji-Nya. Janji Tuhan keapada Daud pun akan berlaku bagi Salomo anak Daud. Klaim janji Tuhan kepada Daud itulah yang digunakan Salomo atas permohonannya kepada TUHAN. Salomo memahami bahwa dia dapat mewarisi takhta dan dapat dengan baik menyelesaikan pembangunan Bait Suci karena Allah telah menepati janji-Nya dan karena kasih setia-Nya. Di sepanjang hidupnya Daud berjalan dihadapan Allah dengan segenap hatinya, itulah alasan mengapa Allah mengingatnya, menggenapi keinginannya dan memberkati keturunannya. Jadi, kita dapat melihat bahwa jika seseorang mengasihi Allah dengan segenap hati dan akal budinya, bukan saja dia akan mengalami realita dan kasih Allah, namun keturunannya juga akan diberkati karenanya.

Tapi kita tidak boleh menganggap pasti berkat dari Allah untuk keturunan Daud. Mereka juga harus mengasihi Allah, sama seperti Daud, dengan segenap hati dan akal budi mereka. Sama seperti yang disebut di ayat 25, hanya jika anak-anak Daud tetap hidup di hadapan TUHAN sebagaimana Daud hidup di hadapan Allah. Allah akan memberkati mereka dan memperkuatkan takhta mereka. Jadi Salomo dengan jelas memahami tanggungjawabnya. Jika dia mau tetap duduk di atas takhtanya dan mau keturunan untuk mewarisi takhta itu, dia harus belajar dari orang tuanya, yakni mengasihi Allah dengan segenap hati dan akal budi.

Kita tidak boleh menganggap pasti berkat rohani. Banyak orang yang berpikir bahwa jika orang tua mereka sangat mengasihi Allah, maka anak-anak mereka bisa dengan santai menikmati buah yang merupakan keberhasilan orang tua mereka. Sebenarnya bukan demikian halnya. Jika orang tua tidak tunduk pada Allah, maka anak-anak mereka akan terpengaruh dan tidak akan takut pada Allah saat mereka menjadi dewasa. Jika orang tua mengasihi Allah, maka pintu berkat akan dibuka bagi keturunan mereka. Jika mereka mau masuk ke dalamnya, Allah akan memberkati mereka. Tapi kuncinya adalah apakah anak-anak mau belajar dari orang tua mereka untuk mengasihi Allah dengan segenap hati dan akal budi mereka. Jadi kita dapat melihat bahwa pilihan yang dibuat seseorang itu sangatlah penting. Karena itu, jika orangtua kita sudah beriman kepada TUHAN maka kita pun keturunannya wajib takut akan TUHAN agar berkat TUHAN terus mengalir bagi kita. (rsnh)

Selamat berakhir pekan dan besok ke Gereja

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...