Rabu, 27 Juni 2018

Renungan hari ini: KUTUK BELALANG

Renungan hari ini: 

KUTUK BELALANG



Wahyu 9:4 (TB) "Dan kepada mereka dipesankan, supaya mereka jangan merusakkan rumput-rumput di bumi atau tumbuh-tumbuhan ataupun pohon-pohon, melainkan hanya manusia yang tidak memakai meterai Allah di dahinya" 

Revelation 9:4 (NRSV) "They were told not to damage the grass of the earth or any green growth or any tree, but only those people who do not have the seal of God on their foreheads” 

Nas hari ini merupakan bagian dari penglihatan Yohanes tentang sangkakala kelima. Sangkakala kelima berbicara tentang belalang yang muncul di atas bumi. Belalang-belalang itu berada di bawah kuasa Allah. Apakah tugas yang diberikan Allah kepada belalang itu?

Pertama,“mereka diberikan kuasa sama seperti kuasa kalajengking-kalajengking di bumi” (ay. 3b). Kalajengking terkenal karena kemampuannya sengatannya yang menimbulkan rasa sakit yang menyiksa bagi manusia (bdk Ul. 8:15; Yeh. 2:6).

Kedua,“mereka dipesankan supaya mereka jangan merusak rumput-rumput di bumi atau tumbuh-tumbuhan ataupun pohon-pohon, melainkan hanya manusia yang tidak memakai meterai Allah di dahinya.” Berbeda dengan belalang pada umumnya, belalang ini tidak hinggap pada tumbuh-tumbuhan. Belalang itu secara eksklusif merusak manusia khususnya tidak memakai meterai Allah di dahinya (bdk. 7:1-8).

Ketiga,“mereka diperkenankan bukan untuk membunuh manusia, melainkan hanya untuk menyiksa mereka selama lima bulan” (ay. 5). Seperti empat sangkakala pertama ada pembatasan, demikian juga di sini meski berbeda jenis. Dalam empat sangkakala pertama ada pembatasan angka seperti sepertiga dan seperempat, tetapi di sini tidak ada pembatasan jumlah. Namun, pembatasan itu ditampilkan dalam bentuk larangan untuk membunuh dan jangka waktu yang diperbolehkan untuk disiksa hanya lima bulan. Lima bulan ini mungkin mengacu pada siklus hidup belalang, tetapi kita juga dapat melihatnya sebagai simbol untuk mengatakan singkatnya waktu bagi belalang untuk menyiksa manusia.

Yohanes melukiskan apa dampak siksaan belalang terhadap manusia yang tidak memakai meterai Allah di dahinya. Dampak itu dilukiskan dalam pernyataan berikut, “orang-orang akan mencari maut, tetapi mereka tidak akan menemukannya, dan mereka akan ingin mati, tetapi maut lari dari mereka” (ay. 6). Lukisan ini menekankan dampaknya yang sangat menyiksa sehingga orang ingin mati saja tetapi tidak bisa. Orang yang tidak dimeterai nama Allah di dahinya tidak mungkin bisa meloloskan diri. Lukisan ini mengingatkan kita pada upaya sia-sia untuk meloloskan diri pada waktu Hari Tuhan yang telah disebutkan setelah pembukaan meterai yang keenam (6:15-17). Karena itu, agar kita lolos dari kutuk belalang ini, kita harus percaya kepada Yesus Kristus. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...