Senin, 09 Maret 2020

Renungan hari ini: JANGANLAH TAKUT

Renungan hari ini:

JANGANLAH TAKUT



Yesaya 41:13 (TB) Sebab Aku ini, TUHAN, Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu: "Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau" 

Isaiah 41:13 (NET) For I am the Lord your God, the one who takes hold of your right hand, who says to you, "Do not be afraid, I am helping you”

Ketakutan merupakan bagian dari sifat manusia. Rasa takut itu sudah tertanam dalam hati dan pikiran manusia sejak manusia jatuh ke dalam dosa. Hingga saat ini pun rasa takut ini tidak bisa hilang dari manusia. Itulah sebab ALLAH memberikan kekuatan bagi kita agar kita tidak usah takut. Konteks ayat ini sangat membantu untuk memahami mengapa Allah mengundang kita untuk “jangan takut” —dua ayat sebelumnya berbunyi,” Tetapi engkau, hai Israel, hamba-Ku, hai Yakub, yang telah Kupilih, keturunan Abraham, yang Kukasihi; engkau yang telah Kuambil dari ujung-ujung bumi dan yang telah Kupanggil dari penjuru-penjurunya, Aku berkata kepadamu: “Engkau hamba-Ku, Aku telah memilih engkau dan tidak menolak engkau” (ay. 8-9). 

Sebelum Allah memberi tahu kita “jangan takut,” Dia mengingatkan kita tentang siapa Dia dan apa yang telah Dia lakukan. Dia adalah teman Abraham yang telah “mengambil” kita, “memanggil” kita, dan “memilih” kita. Realitas ini menjadi latarbelakang bagi keberanian kita: Kita adalah milik Tuhan, yang mengasihi kita dan memanggil kita sebagai teman. Dia membawa setiap kita ke tempat dimana kita dapat mengenal-Nya, dan sebagai anak-anak-Nya, kita telah diselamatkan dari hal terburuk yang pernah terjadi — keterpisahan dari-Nya. Kita ditarik oleh-Nya, dan itu memberi kita alasan untuk tidak takut. 

Kemudian kita sampai pada Yesaya 41:10: “janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.”Tuhan menyertai kita. Dia akan “meneguhkan,” “menolong,” dan “memegang” kita. Tuhan yang menyebut kita sebagai milik-Nya tidak akan meninggalkan kita. Ini bukanlah kata-kata hampa, terutama bagi para pembaca asli kitab Yesaya, yang dikelilingi oleh bangsa-bangsa yang memusuhinya. Bagian ini dilanjutkan dengan berkata, “Sesungguhnya, semua orang yang bangkit amarahnya terhadap engkau akan mendapat malu dan kena noda; orang-orang yang membantah engkau akan seperti tidak ada dan akan binasa; engkau akan mencari orang-orang yang berkelahi dengan engkau, tetapi tidak akan menemui mereka; orang-orang yang berperang melawan engkau akan seperti tidak ada dan hampa. Sebab Aku ini, TUHAN, Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu: “Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau”(ay. 11-13). 

Karena Dia adalah Tuhan kita, ancaman yang mengelilingi kita pada akhirnya tidak akan membahayakan kita. Bagi bagsa Israel, janji ini bersifat politis. Dalam realita baru yang diresmikan Yesus, janji-janji ini masih ada, tetapi dengan cara yang jauh lebih dalam. Kita tahu bahwa musuh kita bukanlah darah dan daging. Si musuh sejati — yaitu, mereka yang “marah” terhadap kita — adalah Iblis, dosa, dan maut. Mereka tidak akan menjadi “apa-apa.” Kerajaan Allah maju dengan cara yang pada akhirnya akan mengakhiri mereka. 

Maka, pertimbangkan bagaimana hal itu mengubah cara kita memandang dunia kita — “musuh” kita, konflik kita, dan bahkan pemahaman kita tentang bahaya. Yesus sendiri memberi tahu kita, “Janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa” (Mat. 10:28). Ini adalah kata-kata yang sulit untuk orang-orang Yahudi yang ditindas oleh orang Romawi dan dibenci oleh tetangga Samaria mereka. Namun Yesus mengatakan kepada mereka untuk tidak takut akan apa yang dilakukan musuh-musuh semacam itu terhadap mereka tetapi sebaliknya untuk “takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekor pun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu. Dan kamu, rambut kepalamu pun terhitung semuanya. Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit” (Mat. 10: 28-31). Karena itu, janganlah takut sebab TUHAN menolong kita selalu. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...