Minggu, 27 Desember 2020

Renungan hari ini: SUJUD MENYEMBAH DIA (Matius 2:11)

 Renungan hari ini:

 

SUJUD MENYEMBAH DIA




 

Matius 2:11 (TB) "Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur"

 

Matthew 2:11 (NET) "As they came into the house and saw the child with Mary his mother, they bowed down and worshiped him. They opened their treasure boxes and gave him gifts of gold, frankincense, and myrrh"

 

Dalam renungan hari ini para orang Majus memberikan respons atas kelahiran Yesus di Betlehem. Memang bukan hanya orang Majus yang memberikan respons atas kelahiran itu. Sebenarnya ada dua respons yang kontras dalam merespons kelahiran Yesus ini, yaitu dari orang-orang Majus dan Herodes. 

 

Pertama, orang-orang Majus menyambut kelahiran Yesus Kristus. Jika diperhatikan, orang-orang Majus bukan termasuk keturunan bangsa Israel. Artinya, mereka dianggap orang-orang yang tidak mengenal Allah. Menariknya, dalam bacaan ini kita melihat betapa bergairahnya orang-orang Majus ini untuk berjumpa, memberikan persembahan, bahkan menyembah Yesus. Mereka bersukacita ketika bintang dari Allah itu akhirnya menuntun mereka berjumpa dengan bayi Yesus. Meskipun harus menempuh ketidakpastian di tengah perjalanannya, mereka tetap setia mengikuti petunjuk dari bintang Allah itu.

 

Kedua, Herodes merasa terancam atas kelahiran Yesus. Berbeda dengan para Majus, Herodes malah merasa terancam dengan kelahiran Yesus Kristus. Ketika ia mendengar berita tentang kelahiran raja Yahudi, ia langsung terkejut. Ia takut jikalau takhtanya berpindah tangan kepada Yesus yang disebut-sebut akan menjadi raja Yahudi. Ia memperdayai orang-orang Majus supaya mereka mengatakan kepadanya di mana bayi Yesus itu berada, sehingga ia dapat membunuh bayi Yesus. Herodes memang sudah terkenal sebagai raja boneka Romawi yang licik dan haus akan kekuasaan. Sejarah mencatat bahwa dia bahkan tega membunuh istri dan anak-anaknya sendiri demi mempertahankan takhtanya. Darinya, kita melihat bahwa ia menyambut kelahiran Kristusdengan penuh ketakutan dan sebagai suatu ancaman bagi kekuasaannya.

 

Sekarang kita, bagaimana seharusnya kita merespons Natal tahun ini. Meskipun hari ini pandemi bisa saja menggoreskan pengalaman yang tidak menyenangkan bagi sebagian besar kita, tetapi kita tetap dapat merayakan kelahiran Kristus dengan sukacita, karena kelahiran Kristus adalah bukti nyata bahwa Allah menggenapi janji-Nya dan tidak meninggalkan kita, umat-Nya. Kita harus menyadari bahwa tidak ada hadiah yang lebih manis, lebih indah daripada hadiah yang telah Allah berikan kepada kita, yaitu diri-Nya sendiri. Dia adalah hadiah yang mengubah segalanya. Kehadiran-Nya ialah apa yang dibutuhkan oleh setiap orang yang menderita, entah mereka mengetahuinya atau tidak. Maka, sekalipun keadaan kita jatuh bangun di tengah  2020 ini, tetapi Allah tetap menaruh pengharapan dalam hidup kita, melalui kelahiran Yesus Kristus. Seperti orang-orang Majus, kita bisa belajar untuk menyongsong kelahiran Kristus dengan penuh sukacita di tengah ketidakpastian dan pergumulan hidup kita hari ini. Karena itu, marilah sujud menyembah Yesus yang telah lahir di Betlehem ribuan tahun yang silam (rsnh)

 

Selamat memulai karya dalam Minggu ini

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...