Jumat, 26 Maret 2021

Renungan hari ini: “MENEGOR EMPAT MATA” (Matius 18:15)

 Renungan hari ini:

 

“MENEGOR EMPAT MATA”




 

Matius 18:15 (TB)  "Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali"

 

Matthew 18:15 (NET)  “If your brother sins, go and show him his fault when the two of you are alone. If he listens to you, you have regained your brother"

 

Menegor empat mata merupaka sikap yang bijak agar tidak mempermalukan orang yang melakukan kesalahan. Nasihat Yesus ini memberikan metode yang baik untuk memperbaiki kesalahan orang lain tanpa mempermalukannya. Kata “menegur” (Bahasa Yunani: “elenxon”) artinya mengekspos atau menunjukkan kesalahan. Dengan kata lain, berarti mengungkapkan dosa atau kesalahan. Teguran (Reprove) harus dilakukan ketika dibutuhkan, tidak hanya ketika mudah/nyaman. Penulis Matius mengajar kita untuk menunjukkan bahwa adalah tugas kita untuk pergi dan menunjukkan/mengungkapkan kesalahan saudara lelaki atau perempuan kita. Karenanya itu adalah sesuatu yang kita dipanggil untuk lakukan dalam tubuh Kristus 

 

Jika kita merasa bahwa kita sungguh perlu mengucapkan kata-kata untuk mengoreksi, menasihati, atau mendorong serta menyemangati seorang yang kita kasihi, maka bawakanlah dalam doa sebelum kita melakukan pertemuan dengan dia. Dalam doa itu, kita mohon kepada Tuhan untuk membuka telinga orang itu agar dapat mendengarkan apa yang kita katakan dengan efektif. Kita juga berdoa agar rantai-dosa yang membelenggu dirinya dapat dilepas dan dia dapat dibebaskan dari pengaruh apa saja yang berasal dari si Jahat. Kita juga harus mempersembahkan dia kepada Allah selagi kita membayangkan bahwa dia sudah disembuhkan dan dibebaskan.

 

Setelah kita berbicara dengan orang itu, maka kita harus berterima kasih penuh syukur kepada Allah untuk rahmat yang telah diberikan kepada kita dan orang itu untuk dapat mendengar apa yang kita katakan dengan hati terbuka. Apapun tanggapan atau reaksi dari orang tersebut, kita tidak pernah boleh kehilangan pengharapan dan kita tidak pernah boleh berhenti mengasihi orang itu. Jika dikombinasikan dengan kuat-kuasa Allah yang luarbiasa itu, maka kasih kita yang penuh ketekunan akan memenangkan pertempuran ini.

 

Nas hari ini mengajar kita jika ada saudara, keluarga, sahabat, atau orang yang kita kasihi (suami/istri, anak) yang berbuat dosa, tunjukkanlah kesalahannya dengan diam-diam hanya berdua saja. Mengapa? Karena Yesus menghendaki agar saudara, keluarga, sahabat, atau orang yang kita kasihi (suami/istri, anak)  yang kita nasihati atau tegur tidak dipermalukan di depan umum. Yesus menghendaki setiap pengikut-Nya memiliki sikap menghargai semua orang termasuk terhadap saudara yang telah berbuat dosa. Tindakan yang menghargai orang lain dapat berdampak positif. Tindakan yang menasihati saudara secara diam-diam dapat memulihkan bahkan mendatangkan pertobatan. Itulah tindakan kasih yang sesungguhnya.

 

Hari ini, kita diingatkan untuk tidak menegur saudara kita di depan umum. Menegur di depan banyak orang dapat mendatangkan sakit hati. Tindakan dan tutur kata yang mempermalukan dapat membuat nasihat yang diberikan tidak didengar. Sebaliknya, nasihat yang dilakukan diam-diam dengan bahasa yang penuh kasih dapat memulihkan dan mendatangkan sukacita. Karena itu, tegurlah dengan bijak maka akan menghasilkan pertobatan yang baik. (rsnh)

 

Selamat berakhir pekan dan besok kita beribadah kepada TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...