Minggu, 01 Juli 2018

Renungan hari ini: MEMELIHARA BUMI

Renungan hari ini: 

MEMELIHARA BUMI



Kejadian 1:28 (TB) Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi" 

Genesis 1:28 (NRSV) God blessed them, and God said to them, "Be fruitful and multiply, and fill the earth and subdue it; and have dominion over the fish of the sea and over the birds of the air and over every living thing that moves upon the earth” 

Setelah Allah menciptakan bumi dan segala isinya, maka Ia pun menciptakan Adam dan Hawa. Tujuan Allah menciptakan manusia adalah untuk menjaga dan memelihara bumi ciptaan Allah itu. Dalam nas hari ini ada tiga hal yang ditugaskan Allah kepada Adam dan Hawa dalam rangka memelihara bumi ini, yakni:

Pertama, beranak-cuculah.Tujuan pertama dari penciptaan manusia adalah supaya bertambah banyak. Kata ”beranakcuculah dan bertambah banyak”, memiliki dua pengertian. (1) reproduksi fisik, yaitu melahirkan anak sehingga lewat kelahiran anak itu akan memperbanyak gambar dan rupa Allah. (2) Reproduksi non fisik, yaitu menghadirkan karakter Allah dalam diri manusia itu sehingga orang di sekitarnya bisa merasakan kehadiran Allah, dan inilah tujuan Allah menciptakan manusia. Perintah beranak cucu ini bukan berarti pablas membuat anak sebanyak-banyaknya, tetapi harus juga memikirkan segala kebutuhan yang berkaitan dengan hal tersebut. Kita harus bertangunggjawab membesarkan dan mendidik keturuan kita dengan memiliki karakter Allah di dalam diri dan kehidupan mereka.

KeduaAllah memberikan otoritas kepada manusia untuk menaklukkan bumi, termasuk segala yang ada di dalamnya.“...penuhilah bumi dan taklukkanlah itu,” Jadi jangan mau ditaklukkan oleh apa saja yang ada dalam dunia ini tetapi justru kita memiliki otoritas untuk menaklukkannya. 

Kata “taklukkanlah” (subdue)berasal dari kata Ibrani, kabash.Sesungguhnya ini berlaku manakala pihak yang ditaklukkan itu sudah berada dalam kondisi buruk atau jahat (hostile). Taklukkan apabila bumi  sudah menjadi ancaman. Ini menandai bahwa alam sepatutnya diupayakan sebagai lingkungan yang memberi daya dukung. Namun pemahaman ini justru dimanfaatkan oleh kita (manusia) untuk menyalahgunakan kebaikan dan kesuburan alam pula. 

Perintah ini bukan diartikan untuk menguasai bumi dengan sebebas-bebasnya. Kita juga harus menjaga ekosistem bumi agar bumi tidak rusak dan kita bisa hidup dan tinggal di bumi ini dengan damai dan sejahtera.

Ketiga, Allah menempatkan manusia menjadi wakilnya dalam dunia ini. Kata berkuasa menunjuk kepada wewenang yang diberikan Tuhan untuk mengelola dunia ini dengan segala apa yang ada di dalamnya. Hanya kepada manusia Allah memberikan wewenang-Nya. Jadi, jangan pernah salah gunakan wewenang itu.

Kata “berkuasalah” (dominion atau rule) dari kata radah.Suatu kata kerajaan, pemerintahan yang bertahta dari seorang raja. Kata radah menunjukkan pola pemerintahan yang adil dari sang raja. Berkuasa bukan berarti kita mau bertidak semau gue tetapi harus bertindak yang adil dan bijaksana tanpa harus mendominasi hidup orang lain. Kita tidak merampas hak dan bagian orang lain. Berkuasa artinya kita menggunakan kekuatan dan jabatan kita untuk mensejahterakan hidup manusia dan memuliakan Allah.

Ketiga tugas itulah juga yang kita emban hingga saat ini. Kita harus mampu memelihara dan menjaga bumi serta melestarikannya untuk generasi demi generasi selanjutnya. Kiranya Tuhan memampukan dan menguatkan kita melakukan tugas mulia ini. (rsnh)

Selamat memulai karya dalam Minggu ini

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...