Selasa, 05 November 2019

Renungan hari ini: AKU MANUSIA CELAKA

Renungan hari ini: 

AKU MANUSIA CELAKA



Roma 7:24 (TB) "Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?" 

Romans 7:24 (NET) "Wretched man that I am! Who will rescue me from this body of death?” 

“Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?” Perkataan ini menyiratkan bahwa kata-kata ini berlaku bagi kita, orang-orang kristiani yang telah dilahirkan kembali. Seolah menyiratkan bahwa orang-orang kristiani sejati adalah orang-orang yang berada dalam semacam perbudakan dosa (di beberapa ayat sebelumnya, dalam konteks yang sama, Paulus mengatakan “Aku bersifat daging, terjual di bawah kuasa dosa” (Rm. 7:14)). Sehingga, kita pun mengatakan: “Kami, manusia celaka”, “kami manusia berdosa, terjual di bawah kuasa dosa”, “siapakah yang akan melepaskan kami dari ini?”

Perkataan di atas sebenarnya hanya berlaku bagi orang yang berada dalam kuasa dosa tetapi bagi orang yang berada dalam kasih karunia TUHAN tidak terjual di bawah kuasa dosa, sebaliknya kita sedang menantikan seorang pembebas dari kuasa dosa itu. Pembebas itu telah datang dan nama-Nya adalah Yesus Kristus! Ia telah membuka pintu penjara kita dan memerdekakan kita. Kita sekarang bukan “manusia celaka”. Kita memang pernah menjadi manusia celaka ketika kita masih dalam keadaan mati dalam dosa dan pelanggaran kita (Ef. 2:1). Tetapi, sekarang kita sudah tidak mati lagi! Allah telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, karena kasih karunia-Nya, semata-mata melalui iman kita (Ef. 2:5)! Sekarang kita adalah “bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kita memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kita keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib” (1Ptr. 2:9). Inilah kebenaran dari Firman Allah. 

Tetapi, tepat untuk kita bertanya apa arti keadaan menyedihkan yang Paulus gambarkan dalam Roma 7? Siapa yang dimaksud Paulus di sana? Mengapa ia menggunakan bagian ini seolah-olah perkataannya itu berlaku untuk dirinya sendiri dan mengapa ia menggunakan bentuk waktu sekarang seakan itu adalah sesuatu yang sedang terjadi sekarang? Kita tidak perlu pergi jauh untuk mendapat jawabannya. Yang kita perlukan hanyalah membaca konteks frasa-frasa di atas, yakni keseluruhan Roma 7.

Apa yang Paulus gambarkan adalah sebuah keadaan yang sangat menyedihkan. Apabila kita tidak mau memperhitungkan apa konteks dari bagian Firman Tuhan ini dan apabila kita mengabaikan dan tidak memedulikan realitas kelahiran baru, kita sedang berada dalam keadaan yang menyedihkan itu. Kita sedang berteriak, “Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?”. Tetapi, apa yang Paulus katakan di atas menggambarkan keadaan sebelum Kristus. Sebuah keadaan di mana manusia sangat merindukan seorang pembebas. Ya, sebelum Kristus, kita semua berteriak, “Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?”. Syukurlah, Sang Pembebas sudah datang yakni Yesus untuk membebaskan kita dari “celaka” itu dan membawa kita kepada kehidupan yang kekal. Karena itu, segeralah meminta keselamatan dari Yesus agar kita beroleh keselamatan kekal itu. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN 

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...