Selasa, 22 Desember 2020

Renungan hari ini: “AKU MENGASIHI ENGKAU DENGAN KASIH YANG KEKAL” (Yeremia 31:3)

 Renungan hari ini:

 

“AKU MENGASIHI ENGKAU DENGAN KASIH YANG KEKAL”




 

Yeremia 31:3 (TB) "Dari jauh TUHAN menampakkan diri kepadanya: Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu"

 

Jeremiah 31:3 (NET) "In a far-off land the Lord will manifest himself to them. He will say to them, ‘I have loved you with an everlasting love. That is why I have continued to be faithful to you"

 

Kasih Allah itu sangat berbeda dengan kasih manusia yang ditampakkan dalam budaya kita sehari-hari. Budaya kita, wujud mencintai terlihat ketika kita masih muda dan cantik, tapi Allah sangat mengasihi kita mulai dari cantik hingga tua dan tidak begitu menarik. Dalam kehidupan sehari-hari juga kita mencintai seseorang saat seseorang menjadi seorang selebriti, tapi Allah sangat mengasihi kita walau pun keadaan kita bukan orang yang tak dikenal dan bukan siapa-siapa. Di dunia ini juga kita pasti akan melihat bahwa kita mencintai karena dia orang kaya dan yang berkuasa, tapi Allah sangat mengasihi orang miskin dan yang lemah. 

 

Dan Allah telah menunjukkan kasih-Nya kepada kita dengan cara yang nyata. Yesus berkata, "tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya" (Yoh. 15:13). Yesus, menunjukkan kasih-Nya dengan mati bagi kita. Kita membaca dalam Wahyu 1:4-5 dikatakan, “Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya, dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya --"

 

Ayat ini menggunakan penggunaan bentuk lampau, yang berarti kasih-Nya telah dinyatakan, Jika Anda telah menaruh iman Anda di dalam Kristus, maka Allah telah mengampuni semua kesalahan yang kita melalui Kristus Yesus.

 

Kasih Bapa yang tak terbatas itu sudah ada sebelumnya dan akan terus ada. Kita tidak bisa melakukan apapun agar Tuhan mengasihi kita melebihi apa yang telah Ia lakukan, dan kita juga tidak bisa melakukan apapun agar Tuhan mengurangi kasih-Nya kepada kita. Memang sulit bagi kita untuk memahami dan mengerti kasih yang tak terbatas itu.

 

Di dalam pikiran, kita mengetahui bahwa Bapa mengasihi kita, namun Ia ingin agar pewahyuan tentang kasih-Nya ini meresap dalam setiap akspek kehidupan kita. Kasih adalah untuk dialami, bukan hanya sekedar pemahaman intelektual. Apabila kita tidak pernah merasakan kasih dari orang di sekitar kita, maka hidup akan terasa kosong. Pelukan dari orang yang kita kasihi akan terasa indah. Perkataan yang baik maupun pandangan kasih dari seseorang pun akan terasa indah. Karena itu, terimalah Kasih Allah yang kekal itu lalu kemudian salurkanlah kepada semua orang yang membutuhkannya. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...