Senin, 04 November 2019

Renungan hari ini: JANGAN JEMU-JEMU BERBUAT BAIK

Renungan hari ini: 

JANGAN JEMU-JEMU BERBUAT BAIK



2 Tesalonika 3:13 (TB) "Dan kamu, saudara-saudara, janganlah jemu-jemu berbuat apa yang baik" 

2 Thessalonians 3:13 (NET) "But you, brothers and sisters, do not grow weary in doing what is right” 

Berbuat baik adalah respons kita atas keselamatan yang telah kita peroleh dari TUHAN. Perbuatan baik kita bukan untuk memperoleh keselamatan tetapi karena kita sudah diselamatkan maka sewajarnyalah kita berbuat baik. Namun terkadang bisa saja kita merasa bosan melakukan kebaikan. Hal ini disebabkan kebaikan yang kita lakukan dibalas dengan kejahatan oleh orang lain. Sering akhirnya kita berhenti berbuat baik. Paulus dalam nas hari ini mengingatkan bahwa kita tidak boleh jemu dan kesal (weary) untuk berbuat baik. Berbuat baik adalah ciri hidup orang yang sudah merasakan kebaikan Tuhan. Orang yang merasa bahwa ia pernah tersesat dan melarikan diri dari Tuhan, orang yang tidak layak untuk diterima oleh Tuhan.

Kejemuan akan timbul jika perbuatan baik kita hanyalah dianggap sebagai sesuatu yang sudah seharusnya kita lakukan untuk orang lain. Hari demi hari kita berusaha keras untuk menyenangkan orang lain, tetapi mereka kurang menghargai jerih payah kita. Kita mungkin sering dikecewakan oleh orang lain, termasuk suami, istri, anak, sanak keluarga, dan teman segereja yang menganggap kebaikan kita sebagai sesuatu yang biasa (taking it for granted). Tambahan pula, ada orang-orang yang seakan membalas kebaikan kita dengan hal yang kurang baik.

Kenapa harus dikatakan jangan jemu-jemu berbuat baik? Bukankah manusia dirancang dari semulanya untuk berbuat baik? Seperti yang ditulis sendiri oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Efesus: “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya (Ef. 2: 10).

Nasihat Paulus ini dikonfirmasi oleh Rasul Petrus sebagai prinsip Allah dengan menuliskan: “Sebab lebih baik menderita karena berbuat baik, jika hal itu dikehendaki Allah, dari pada menderita karena berbuat jahat (1Ptr. 3:17).  Berbuat baik menjadi hal penting kita lakukan. Walau kita menerima tindakan yang kurang menyenangkan hati kita, tetapi teruslah berbuat baik. Kebaikan yang kita perbuat akan mengikuti kita kemana pun kita pergi. Kebaikan yang kita lakukan akan dicatat TUHAN sebagai kebajikan bagi kita. Karena itu mintalah selalu Kuasa Kasih dari Sang Pengasih itu untuk kita bisa terus berbuat baik. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...