Jumat, 15 Juli 2022

Renungan hari ini: “SEBAGAI JERAMI YANG DIBAKAR API” ( Yesaya 47:13-14)

 Renungan hari ini:

 

“SEBAGAI JERAMI YANG DIBAKAR API”


 

Yesaya 47:13-14 (TB) "Engkau telah payah karena banyaknya nasihat! Biarlah tampil dan menyelamatkan engkau orang-orang yang meneliti segala penjuru langit, yang menilik bintang-bintang dan yang pada setiap bulan baru memberitahukan apa yang akan terjadi atasmu! Sesungguhnya, mereka sebagai jerami yang dibakar api; mereka tidak dapat melepaskan nyawanya dari kuasa nyala api; api itu bukan bara api untuk memanaskan diri, bukan api untuk berdiang!"

 

Isaiah 47:13-14 (NET) "You are tired out from listening to so much advice. Let them take their stand – the ones who see omens in the sky, who gaze at the stars, who make monthly predictions – let them rescue you from the disaster that is about to overtake you! Look, they are like straw, which the fire burns up; they cannot rescue themselves from the heat of the flames. There are no coals to warm them, no firelight to enjoy"

 

Hidup manusia berdosa digambarkan sebagai “Jerami yang dibakar api”. Umat berdosa itu tidak dapat melepaskan nyawanya dari kuasa nyala api; api itu bukan bara api untuk memanaskan diri, bukan api untuk berdiang. Ungakapan ini diberikan Yesaya kepada bangsa Israel kala itu. Mengapa? Kaena bangsa Babel yang dikenal dengan kekuatannya dan kekuasaannya atas umat Allah yang ditawan terlalu percaya diri akan kekuatan dan kuasanya dari pada kuasa Allah. Sehingga semua cara dihalalkan untuk menguasai umat Allah dan melakukan sesuka hatinya atas bangsa itu.Mereka tidak mengenal Allah yang mahakuasa dan mahakudus di dalam hidupnya, yang mereka kenal hanyalah tukang jampi, peramal dan kekuatan sihir. Padahal kehancuran mereka yang melakukan tindakan tercela atas Allah, ada di tangan Allah sendiri bukan ditangan para penyihir dan tukang jampi. Kehancuran yang akan menimpa mereka. 

 

Sesungguhnya, mereka sebagai jerami yang dibakar api; mereka tidak dapat melepaskan nyawanya dari kuasa nyala api; api itu bukan bara api untuk memanaskan diri, bukan api untuk berdiang! Dengan kata lain bahwa api yang akan melanda mereka adalah api yang memusnahkan mereka bukan api yang menghangatkan diwaktu musim dingin.Itulah akibat dari kesombongan bangsa Babel atas Allah dan tidak mengakui bahwa Allah sumber segala berkat dan kuasa.

 

Sejajar dengan itu, api neraka juga tidak dapat dipadamkan oleh siapa pun. Api yang tidak terpadamkan akan padam setelah memakan orang fasik seperti jerami. Yerusalem dibakar dengan “api yang tak terpadamkan” menurut Yeremia 17:27. “Itu akan melahap istana Yerusalem.”

 

Jika kita membaca Kitab Suci, maka kita akan menemukan bahwa api dan cacing gehenna melambangkan pembersihan total akan dosa dan orang berdosa. Kemurtadan dan penyembahan berhala di lembah Hinom (Yer. 32:35) dan penghakiman Allah atas Israel sebagai akibatnya, adalah simbol hukuman dan penghakiman. Tuhan memperingatkan tentang penghukumanan kepada orang Israel akibat penyembahan berhala dalam Yeremia 7:31-33 di mana ada “Lembah Pembantaian,” dan “mayat orang-orang ini akan menjadi makanan bagi burung-burung di langit.” Dengan api “gehenna” yang menyala di depan mata mereka. Penulis Yesaya tidak dapat mengucapkan kata yang lebih gamblang kepada orang-orang Farisi untuk menggambarkan kehancuran total orang-orang jahat. Karena itu, hindarilah dirikita dihancurkan oleh TUHAN dalam api Gehenna, tetapi mari berjuang untuk memeroleh hidup yang kekal. (rsnh)

 

Selamat berakhir pekan dan besok kita beribadah kepada TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...