Kamis, 21 Januari 2021

Renungan hari ini: “YESUS MENDEKATI MEREKA” (Lukas 24:15)

 Renungan hari ini:

 

“YESUS MENDEKATI MEREKA”




 

Lukas 24:15 (TB) "Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka"

 

Luke 24:15 (NET) "While they were talking and debating these things, Jesus himself approached and began to accompany them"

 

Di tengah kebingungan para murid atas peristiwa kematian dan kebangkita Yesus, datanglah Yesus mendekati dua orang murid-Nya yang sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran. Dua murid Yesus yang sudah mendengar bahwa Yesus sudah mati dan bangkit. Namun ketika mendengar kabar kebangkitan Yesus maka mereka tidak mencari kebenarannya namun mereka sudah kecewa dan pergi ke kota Emaus. Emaus artinya kota yang tidak ada artinya. Demikian juga kalau kita kecewa dengan Tuhan dan hidup tanpa arah maka seringkali kita akan pergi ke tempat yang tidak ada artinya dan tidak bermakna. Dan Yesus menemukan mereka dan melalui apa yang dilakukan Yesus memberikan pesan kepada kita betapa pentingnya Firman Tuhan.

  

Pada saat murid (baca: kita) kecewa dan kehilangan harapan maka sebagai orang yang sudah dipilih  Tuhan maka Tuhan peduli kepada kita, tidak pernah meninggalkan kita serta Dia mau datang menemui dan mendekati kita. Kadang-kadang ketika merasa terpuruk dan tenggelam dalam keputusasaan  maka kita tidak bisa melihat apa yang Tuhan lakukan dalam hidup kita dan tidak dapat melihat Tuhan ada di sana padahal sesungguhnya Tuhan itu ada di sana. Jadi seringkali kekecewaan, putus asa dan kehilangan harapan itu dapat membuat kita tidak mampu melihat Kristus ada di tengah-tengah kita. 

  

Dari percakapan murid-murid itu kita tahu bagaimana pada awalnya mereka menganggap Yesus itu sebagai Mesias namun setelah mengalami masalah akhirnya menganggap Yesus hanya sebagai nabi. Demikian juga ketika keadaan kita sedang baik maka kita mengakui Yesus itu sebagai Tuhan yang luarbiasa namun ketika kita sedang berada dalam masalah maka seringkali kita menjadi ragu akan keberadaan-Nya.

 

Mengapa Yesus tidak menyatakan diri-Nya secara langsung kepada murid-murid yang saat itu sedang mengalami kebimbangan dan memilih untuk menjelaskan kepada mereka tentang apa yang tertulis tentang-Nya yang mungkin membutuhkan waktu diskusi yang begitu lama karena harus menjelaskan kitab-kitab Perjanjian Lama satu persatu. Yesus memilih untuk menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang-Nya karena Yesus akan naik ke sorga dan Dia ingin mengajar dan membawa mereka melewati perjalanan untuk mengenal Yesus melalui Firman-Nya. Di sini kita dapat belajar supaya kita tidak hanya mendengarkan Firman melalui renungan atau kotbah-kotbah dari pendeta namun kita perlu mengalami secara pribadi dengan Sang Firman yaitu Yesus melalui Alkitab yang kita baca dan pelajari sendiri secara pribadi. Dan kita juga akan menemukan bahwa semua masalah kehidupan dan jawabannya dapat ditemukan di dalam Firman Allah  di Alkitab.

 

Betapa sedikit yang menyadari bahwa Yesus, tidak terlihat dan berjalan di sisi mereka! Betapa memalukan banyak orang dapat mendengar suara-Nya berbicara kepada mereka dan mengetahui bahwa Dia mendengar semua pembicaraan mereka yang bodoh dan umum! Dan berapa banyak hati yang terbakar dengan sukacita yang kudus jika saja mereka tahu bahwa Juruselamat ada di sisi mereka, bahwa atmosfer yang kudus dari hadirat-Nya mengelilingi mereka, dan mereka diberi makan roti kehidupan! Betapa senanganya Juruselamat akan mendengar para pengikut-Nya berbicara tentang pengajaran-Nya yang berharga dan mengetahui bahwa mereka memiliki kesukaan akan hal-hal yang suci!

 

Ketika kebenaran tinggal di dalam hati, tidak ada tempat untuk mengkritik hamba-hamba Tuhan, atau untuk mencari kekurangan akan pesan yang Dia kirim. Apa yang ada di dalam hati akan mengalir daru bibir. Itu tidak bisa ditahan. Hal-hal yang Allah telah persiapkan bagi mereka yang mengasihi-Nya akan menjadi tema percakapan. Kasih Kristus ada di dalam jiwa sebagai sumber air, bermunculan dalam kehidupan abadi, mengirim aliran hidup yang membawa kehidupan dan kebahagiaan ke manapun mereka mengalir. Karena itu, marilah kita keluar dari kekecewaan, keputusasaan serta kehilangan harapan dan dapat melihat kebenaran sebab Sang Kebenaran bersama dengan kita. Bukan tangan kita yang memegang Dia namun tangan-Nya yang memegang kita. Tidak pernah Dia meninggalkan kita dan anugerah-Nya selalu menopang kita. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...