Selasa, 11 Juni 2019

Renungan hari ini: ROH MEMBANTU DALAM KELEMAHAN KITA

Renungan hari ini: 

ROH MEMBANTU DALAM KELEMAHAN KITA



Roma 8:26a (TB) "Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa" 

Romans 8:26 (NET) "In the same way, the Spirit helps us in our weakness, for we do not know how we should pray” 

Timbul pertanyaan bagi kita, “Roh yang membantu kita ini roh siapa?” Berdasarkan analisa di atas, roh yang dimaksud adalah spirit atau gairah yang dilahirkan atau muncul dari Roh Allah. “Membantu”di sini bisa berarti mengkondisi roh kita di mana terdapat hati nurani untuk mengerti segala sesuatu yang sesuai dengan kehendak Allah dan yang tidak sesuai dengan kehendak Allah. Roh itu menyatu dengan roh kita, sehingga dapat menaikkan doa dengan kualitas yang sebelumnya kita tidak mampu lakukan atau miliki.

Kata “membantu”dalam teks aslinya bahasa Yunani adalah sunantilambanomai(συναντιλαμβάνομαι), yang juga berarti turut menanggung bersama atau bergumul bersama. Roh yang dihasilkan dari pimpinan Roh Kudus dalam diri orang percaya, mengajari bagaimana berdoa secara patut kepada Allah. Jadi, setelah roh itu memberi bukti bahwa orang percaya tersebut anak Allah, roh itu juga memberi bantuan bagaimana sepatutnya berdialog dengan Allah. 

Adapun yang dimaksud dengan “kelemahan”di sini bisa berarti kelemahan fisik,tetapi juga berarti ketidakberdayaan atau ketidakmampuan untuk mengerti.Tepat sekali, bahwa roh menolong kita untuk mengetahui apa yang patut kita minta kepada Bapa.

Sebelum kita dipimpin Roh Kudus sehingga belum melahirkan roh itu, kita berdoa secara sembarangan. Kita minta apa saja yang menurut diri kita sendiri adalah baik dan menguntungkan. Tetapi setelah kita memiliki roh itu, maka roh itu memberi kepekaanuntuk mengerti apa yang patut disampaikan dalam doa atau dalam berdialog dengan Allah.Inilah maksudnya bahwa roh itu membantu kita berdoa.Roh itu membantu kita untuk menaikkan doa syafaat untuk orang lain, khususnya untuk para hamba-hamba Tuhan dan untuk pekerjaan Tuhan, dengan tulus dan benar. 

Dalam hal ini, doa syafaat bukan hanya dinaikkan secara sembarangan, seperti yang dilakukan banyak orang. Menurut mereka yang penting mengucapkan kalimat doa untuk orang lain, apakah itu negara dan bangsa, pemerintah, gereja, para hamba Tuhan, yatim piatu dan lain sebagainya. Tetapi menaikkan doa dengan beban yang tulus dan benar. Dalam ayat tersebut digunakan kalimat “keluhan-keluhan yang tak terucapkan”.

“Keluhan-keluhan”dalam teks aslinya adalah stenagmos(στεναγμός) adalah rintihan(groaning).“Tak terkatakan”dalam teks aslinya adalah alaletos (λάλητος), yang artinya tak terekspresikan atau sulit mengemukakan atau menyatakan(unexpressed, inexpressible).Dalam hal ini kalimat keluhan-keluhan yang tidak terkatakan menunjuk beban yang sangat mendalam. Roh yang dilahirkan dari pimpinan Roh Kudus memberi kemampuan seseorang memiliki beban yang sangat mendalam terhadap sesama terutama bagi pekerjaan Allah.

Ketika kita dalam kelemahan, seringkali kita terlalu fokus pada permasalahan yang kita hadapi. Kita lupa kalau kita memiliki Tuhan yang lebih besar dari apapun.Apapun yang terjadi dalam hidup kita, jangan sampai kita menjauh dari Tuhan. Bangun kembali manusia rohmu, mulai intim dengan Tuhan, sediakan waktu khusus untuk Tuhan dalam doa, pujian penyembahan dan ucapan syukur. Apabila kita memiliki hubungan intim dengan Tuhan, semua yang kelihatan sukar akan Tuhan permudah. Di dalam kelemahan kita, Roh Kudus akan selalu menguatkan kita.Roh Kudus akan menuntun kita membangun kehidupan kita. Bahkan ketika kita sendiri sudah tidak tahu bagaimana cara mengungkapkan perasaan/permasalahan kita, roh yang akan berdoa bagi kita. Karena itu, marilah kita menyerahkan seluruh pergumulan kita kepada TUHAN maka Ia akan menolong kita saat kita mengalami kelemahan. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...