Kamis, 16 Mei 2019

Renungan hari ini: TUHAN MEMBERIKAN SUKACITA

Renungan hari ini: 

TUHAN MEMBERIKAN SUKACITA



Mazmur 4:8 (TB) "Engkau telah memberikan sukacita kepadaku, lebih banyak dari pada mereka ketika mereka kelimpahan gandum dan anggur" 

Psalms 4:7 (NET) "You make me happier than those who have abundant grain and wine” 

Tuhan adalah sumber sukacita. Sukacita yang diberikan-Nya memiliki kualitas yang melebihi kualitas makanan, minuman, atau materi yang terbaik di dunia. Daud menyatakan bahwa sukacita dari Tuhan melebihi sukacita karena kelimpahan gandum dan anggur. Kelimpahan gandum berarti bangsa Israel tidak perlu takut akan kelaparan dan kemiskinan. Ini menjadi jaminan bagi hidup mereka ke depannya. Kelimpahan anggur berarti mereka tidak akan kekurangan minuman yang menyukakan hati. Anggur sangat sering dipakai di Israel dalam acara-acara sukacita seperti pernikahan. Anggur juga merupakan minuman para bangsawan. Sampai saat ini pun minuman anggur tetap menjadi salah satu minuman terfavorit di dunia. Namun Daud menyatakan dengan jelas: sukacita dari Tuhan lebih besar daripada sukacita dari kelimpahan gandum dan anggur.

Dari nas ini tergambar jelas bahwa Daud menerima sukacita dari Tuhan melebihi dari sukacita orang yang menerima panen melimpah. Begitu juga dengan kita, hendaklah kita bersukacita karena kebenaran maka sukacita kita akan melimpah-limpah terjadi dalam kehidupan kita apapun kondisinya seperti yang dijelaskan di dalam 1 Korintus 13:16, “Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.” 

Sukacita yang di alami oleh Daud adalah sebuah sukacita yang berasal dari hati yang paling dalam, yang tidak terpengaruh dengan situasi dan kondisi yang terjadi karena mengerti kebenaran. Dapat kita lihat contoh dari hidup Nabi Habakuk. Nabi Habakuk tetap bersukacita dalam kondisi terburuk sekalipun, ini dikarenakan nabi Habakuk mengerti kebenaran sehingga dia masih bisa memiliki pengharapan yang benar di dalam Tuhan. 

Tuhan juga adalah sumber keamanan bagi Daud. Ia bisa tidur dengan tenteram dan tenang di tengah segala masalah karena ia beriman kepada Tuhan. Tidur merupakan sebuah langkah iman dalam konteks ini. Ia bisa tenang berdiam karena Allah besertanya. Ia tidak perlu sibuk mencari keamanan dan jaminan yang pasti di dunia, misalnya harta, reputasi, dan jabatan, karena ia sudah mengenal Tuhan yang ia sembah dan karena kedekatan relasinya dengan Allah. Karena itu, janganlah ragu dan takut akan apa yang kita alami saat ini, sebab TUHAN akan memberikan sukacita bagi kita jika kita datang kepada-Nya. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...