Minggu, 21 Oktober 2018

Renungan hari ini: TUHAN MENDIDIK KITA

Renungan hari ini: 

TUHAN MENDIDIK KITA



Titus 2:12 (TB) "Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini" 

Titus 2:12 (NET) "It trains us to reject godless ways and worldly desires and to live self-controlled, upright, and godly lives in the present age” 

Pendidikan adalah sebuah proses panjang. Tujuan pendidikan tentu untuk membentuk sebuah karakter yang baik, punya disiplin hidup yang teratur. Dalam nas hari ini, kita belajar sebuah proses pendidikan yang diberikan Paulus yakni proses pengudusan (Sanctification) di mana Allah “mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini”. Perhatikan kata-kata “Allah mendidik kita supaya kita…”Ini artinya ada hubungan sebab akibat antara didikan yang Allah lakukan dan dampaknya dalam hidup kita.

Dalam sebuah kegiatan pendidikan di dalamnya terdapat pengajaran dan pelatihan, yang semuanya berlangsung secara progresif. Semua bentuk pendidikan ini tidak bisa terjadi secara satu arah, misalnya hanya dari pihak yang mendidik atau hanya dari pihak yang dididik. Harus ada kerja sama dan timbal balik. Dalam proses pendidikan rohani memang Tuhanlah yang berinisiatif untuk mengajar dan melatih kita, tetapi respon kita harus memberikan diri kita untuk mau diajar dan dilatih. Dalam bahasa Latin, “disciplinae”,berarti “pendidikan untuk pengajaran dan pelatihan”. Paulus menyinggung hal ini di dalam suratnya kepada Timotius.

Hendaklah kaulatih dirimu untuk kehidupan yang beribadat. Latihan jasmani sedikit saja gunanya, tetapi latihan rohani berguna dalam segala hal, sebab mengandung janji untuk hidup pada masa kini dan masa yang akan datang. Hal itu benar dan patut diterima serta dipercayai sepenuhnya.Itulah sebabnya kita berjuang dan bekerja keras, sebab kita berharap sepenuhnya kepada Allah yang hidup; Ialah Penyelamat semua orang, terutama sekali orang-orang yang percaya (1Tim. 4:7-10 - BIS).

Di dalam kehidupan jasmani, seseorang yang ingin berhasil dalam bidang apapun juga harus memiliki disiplin dalam kehidupan sehari-harinya. Baik itu seorang olahragawan, seniman, pengusaha, dll. Apalagi untuk menjadi berhasil dalam kehidupan rohani, karena bermanfaat tidak saja untuk kehidupan sekarang, tetapi juga untuk kekekalan (1Tim. 4:8).

Disiplin bukanlah karakter atau sifat seseorang, tetapi tindakan praktis yang harus dilakukan secara jasmani (Rm. 12:1). Walaupun hal-hal yang ingin kita hasilkan dari disiplin bersifat rohani, tetapi untuk meraihnya kita harus melakukan secara jasmani contoh: tekun bersaat teduh, masuk Menara Doa, memiliki kehidupan doa, pujian dan penyembahan, belajar firman, dan lain-lain.  Hal ini ditekankan oleh Paulus dalam suratnya kepada Timotius; “Itulah sebabnya kita berjuang dan bekerja keras” (1Tim. 4:10).

Dalam nas hari ini Paulus menyebutkan bahwa Allah mendidik kita agar pertama-tama kita “meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi”, artinya kita harus meninggalkan kejahatan kita. Lebih dari itu, Allah juga mendidik kita agar kita “hidup bijaksana (soberly), adil (rigtheously)dan beribadah (godly)di dalam dunia sekarang ini”, jadi bukan sekedar hidup tidak berdosa, tetapi hidup yang semakin rohani. Karena itu, teruslah belajar menerima didikan TUHAN untuk membuat hidup kita lebih bijaksana, adil, dan beribadah. (rsnh)

Selamat memulai karya dalam Minggu ini

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...