Kamis, 11 Juli 2024

Renungan hari ini: “KASIH YANG LUAR BIASA DARI YESUS KRISTUS” (Titus 2:14)

 Renungan hari ini: 

 

“KASIH YANG LUAR BIASA DARI YESUS KRISTUS”




Titus 2:14 (TB2) "Yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, milik-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik"

 

Titus 2:14 (NET) "He gave himself for us to set us free from every kind of lawlessness and to purify for himself a people who are truly his, who are eager to do good"

 

Nas hari ini mengingatkan kita tentang kasih yang luar biasa dari Yesus Kristus yang menyerahkan diri-Nya untuk kita. Pengorbanan-Nya di kayu salib bukan hanya untuk menyelamatkan kita dari hukuman dosa, tetapi juga untuk memurnikan dan menguduskan kita sebagai umat pilihan-Nya. Yesus menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan. Ini menunjukkan betapa besar kasih-Nya kepada kita. Dia rela menanggung penderitaan dan kematian agar kita bisa bebas dari belenggu dosa dan kejahatan. Kita diundang untuk merenungkan betapa besar harga yang telah dibayar untuk kebebasan kita, dan meresponsnya dengan hidup yang sesuai dengan kehendak-Nya.

 

Selain membebaskan kita, Yesus juga menguduskan kita bagi diri-Nya. Kita dipanggil untuk menjadi umat yang kudus, milik-Nya sendiri. Ini berarti hidup kita harus mencerminkan karakter Kristus. Pengudusan adalah proses yang terus-menerus di mana kita semakin menyerupai Yesus dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan. Sebagai umat yang telah dibebaskan dan dikuduskan, kita dipanggil untuk rajin berbuat baik. Perbuatan baik bukanlah syarat untuk diselamatkan, tetapi merupakan bukti dari iman kita yang hidup. Kita harus menjadi terang dan garam di dunia ini, menunjukkan kasih Kristus melalui tindakan kita sehari-hari.

 

Apa yang hendak direnungkan dari nas hari ini? Ada beberapa poin penting yang bisa kita renungkan:

 

Pertama, pengurbanan Kristus. "Yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita." Betapa besar kasih Yesus kepada kita sehingga Dia rela menyerahkan diri-Nya untuk mati di kayu salib. Pengorbanan-Nya menunjukkan kasih yang tak terbatas dan pengampunan yang besar. Bagaimana kita menanggapi kasih dan pengorbanan ini dalam hidup kita sehari-hari?

 

Kedua, pembebasan dari kejahatan. "Untuk membebaskan kita dari segala kejahatan." Melalui pengorbanan-Nya, Yesus membebaskan kita dari dosa dan segala bentuk kejahatan. Ini bukan hanya tentang keselamatan akhirat tetapi juga tentang hidup yang merdeka dari kuasa dosa di dunia ini. Apakah kita hidup dalam kebebasan yang telah diberikan-Nya atau masih terikat oleh dosa-dosa lama?

 

Ketiga, pengudusan sebagai Umat-Nya. "Untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, milik-Nya sendiri." Kita dipanggil untuk menjadi umat yang kudus, yang dipisahkan bagi Allah. Ini berarti kita harus hidup dalam kekudusan, meninggalkan cara hidup lama yang tidak sesuai dengan kehendak-Nya. Apakah hidup kita mencerminkan kekudusan yang Dia inginkan?

 

Keempat, komitmen untuk berbuat baik. "Yang rajin berbuat baik." Sebagai umat yang telah dibebaskan dan dikuduskan, kita dipanggil untuk rajin berbuat baik. Perbuatan baik adalah bukti iman kita yang hidup dan merupakan cara kita menunjukkan kasih Kristus kepada dunia. Apakah kita aktif dalam melakukan perbuatan baik dan menjadi berkat bagi orang lain? Karena itu, dengan merenungkan poin-poin ini, kita dapat lebih memahami dan menghargai makna dari Titus 2:14 dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA MENIKMATI PEKERJAAN KITA DAN HIDUP DENGAN PENUH SUKACITA” (Pengkhotbah 3:22)

 Renungan hari ini:

 

“PENTINGNYA MENIKMATI PEKERJAAN KITA DAN HIDUP DENGAN PENUH SUKACITA”




 

Pengkhotbah 3:22 (TB2) "Aku melihat bahwa tidak ada yang lebih baik bagi manusia dari pada bergembira dalam pekerjaannya, sebab itu adalah bahagiannya. Sesungguhnya, siapa akan memperlihatkan kepadanya apa yang akan terjadi sesudah dia?"

 

Ecclesiastes 3:22 (NET) "So I perceived there is nothing better than for people to enjoy their work, because that is their reward; for who can show them what the future holds?"

 

Nas hari ini mengingatkan kita tentang pentingnya menikmati pekerjaan kita dan hidup dengan penuh sukacita. Penulis Kitab Pengkotbah, Salomo, menyoroti bahwa dalam hidup ini, kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Oleh karena itu, kita harus menemukan kebahagiaan dalam pekerjaan yang kita lakukan saat ini. Salomo menekankan bahwa pekerjaan adalah bagian penting dari kehidupan kita. Pekerjaan bukan hanya sekedar mencari nafkah, tetapi juga merupakan sumber kebahagiaan dan kepuasan. Setiap tugas dan tanggung jawab yang kita miliki memiliki makna dan nilai tersendiri.

 

Ayat ini mengajarkan kita untuk menemukan sukacita dalam apa yang kita lakukan. Ketika kita menikmati pekerjaan kita, kita bisa merasakan kepuasan dan kebahagiaan yang sejati. Ini adalah pengingat bahwa kebahagiaan bukan hanya berasal dari hasil akhir, tetapi juga dari proses dan usaha yang kita lakukan sehari-hari. Ayat ini juga mengingatkan kita bahwa masa depan adalah sesuatu yang tidak bisa kita prediksi. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi setelah kita. Oleh karenanya, penting bagi kita untuk hidup di saat ini, menikmati setiap momen, dan melakukan yang terbaik dalam pekerjaan kita.

 

Hidup di saat ini adalah kunci untuk menemukan kebahagiaan. Daripada terus-menerus khawatir tentang masa depan atau menyesali masa lalu, kita harus fokus pada apa yang bisa kita lakukan sekarang. Dengan menjalani hidup kita dengan penuh rasa syukur dan sukacita, kita bisa menemukan makna yang lebih dalam dalam setiap tindakan dan pekerjaan kita.

 

Apa yang perlu direnungkan dari nas hari ini? Nas hari ini mengandung banyak hikmah yang patut direnungkan. Berikut adalah beberapa poin renungan yang bisa diambil dari ayat ini:

 

Pertama, keebahagiaan dalam pekerjaan. Penulis mengajak kita untuk melihat pekerjaan sebagai sumber kebahagiaan. Pekerjaan bukan hanya sekadar kewajiban atau cara untuk mencari nafkah, tetapi juga sebagai bagian dari hidup yang patut dinikmati. Kebahagiaan sejati bisa ditemukan dalam proses dan usaha yang kita lakukan setiap hari.

 

Kedua, penerimaan bagian hidup. Ayat ini menekankan bahwa bergembira dalam pekerjaan adalah bagian dari kehidupan manusia. Setiap orang memiliki peran dan tanggung jawabnya masing-masing, dan menerima serta menjalani bagian kita dengan sukacita adalah kunci untuk hidup yang bermakna.

 

Ketiga, ketidakpastian masa depan. Penulis juga menyadari bahwa masa depan adalah sesuatu yang tidak pasti dan di luar kendali kita. Daripada terobsesi dengan apa yang akan terjadi nanti, kita diajak untuk fokus pada saat ini dan menikmati hidup yang kita miliki sekarang.

 

Keempat, menemukan makna dalam hidup saat ini. Renungan dari ayat ini juga mengajarkan kita untuk menemukan makna dan tujuan dalam setiap tindakan yang kita lakukan sekarang. Hidup ini adalah perjalanan yang penuh dengan ketidakpastian, dan menemukan kebahagiaan dalam setiap momen adalah cara untuk menghadapi ketidakpastian tersebut.Karena itu, dengan merenungkan nas ini, kita diingatkan untuk menikmati pekerjaan kita dan menerima ketidakpastian masa depan. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “MEMILIKI RASA TAKUT AKAN TUHAN” (Amsal 14:26)

  Renungan hari ini:   “MEMILIKI RASA TAKUT AKAN TUHAN”   Amsal 14:26 (TB2) "Dalam takut akan TUHAN ada sandaran yang teguh, bahkan ada...