Renungan hari ini:
BERTINDAK SEBAGAI ORANG PERCAYA
3 Yohanes 1:5 (TB) "Saudaraku yang kekasih, engkau bertindak sebagai orang percaya, di mana engkau berbuat segala sesuatu untuk saudara-saudara, sekalipun mereka adalah orang-orang asing"
3 John 1:5 (NET) "Dear friend, you demonstrate faithfulness by whatever you do for the brothers (even though they are strangers)”
Orang percaya itu terlihat dari tindakannya. Kepercayaan seseorang itu tersembunyi jauh di lubuk hati seseseorang. Tak seorang pun yang tahu isinya. Seorang percaya itu terlihat kepercayaannya hanya melalui tindakannya di dunia nyata. Kepercayaan yang ditunjukkan dalam tindakan nyata adalah hasil dari iman. Karenanya orang percaya harus punya tindakan nyata di dunia nyata. Tindakan orang percaya itu harus bermanfaat dan membawa faedah bagi sesama. Tidak ada hidup yang lebih indah dari hidup yang menjadi berkat bagi orang lain. Hidup yang seperti ini akan menjadikan hidupnya memiliki dampak bagi sekitarnya. Hal inilah yang harus dimiliki oleh setiap orang Kristen di manapun dia hadir. Bagaimanakah caranya agar hidup kita memiliki hidup yang berdampak?
Pertama,berbuatlah segala sesuatu bagi orang lain. Hidup orang percaya tidak hanya berbuat baik kepada sesama orang percaya, melainkan harus mampu berbuat segala sesuatu kepada orang lain di sekitarnya. Dengan demikian setiap tindakan dan perbuatan adalah wujud dari keyakinan kita kepada Kristus. dan orang yang sungguh percaya kepada Kristus tidak akan pernah egois dan pilih kasih.
Kedua, hidup dalam kepekaan akan kebutuhan orang lain. Kepekaan akan kebutuhan orang lain merupakan suatu prasyarat kalau ingin memiliki hidup yang berdampak. Di tengah-tengah dunia yang egois sekarang ini, mungkin sangat sulit mencari orang yang memiliki hidup yang peduli terhadap kebutuhan orang lain. Tetapi sebagai orang percaya kita harus terpanggil untuk tidak hanya memikirkan diri sendiri tetapi kepentingan orang lain juga (lih. Flp. 2:4). Dunia ini tidak peduli siapa kita dan apa yang kita lakukan tetapi seberapa kita peduli terhadap mereka.
Ketiga, hidup melayani tanpa pamrih. Ketulusan adalah syarat dari hidup yang berdampak. Ketulusan dimulai dari kesediaan untuk dipakai oleh Allah melayani Dia. Ingatlah, melayani Tuhan adalah anugerah bukan karena kemampuan. Kesadaran ini akan memampukan kita untuk melakukannya dengan tulus hati. Kasih adalah budaya setiap orang percaya. Dia mengasihi tanpa pamrih. Kasihnya tidak berhenti walau dia tidak menerima balasan kasih yang setimpal. Karena itu, tindakan kita menentukan kepercayaan kita. Jika kita berbuat baik dan mengasihi sesama maka kita adalah umat tebusan Kristus. Tetapi jika tindakan kita membenci, memfitnah, dan merusak persaudaraan, maka itu adalah tindakan orang yang tidak beriman kepada TUHAN yang benar. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN