Jumat, 21 September 2018

Renungan hari ini: TUHAN BERBELAS KASIHAN

Renungan hari ini:

TUHAN BERBELAS KASIHAN



Hakim-hakim 2:18b (TB) “Sebab TUHAN berbelas kasihan mendengar rintihan mereka karena orang-orang yang mendesak dan menindas mereka"

Judges 2:18b (NET) "The Lord felt sorry for them when they cried out in agony because of what their harsh oppressors did to them”

TUHAN adalah Mahakasih dan penuh belas kasihan. Ia selalu setia mendengar jeritan umat-Nya. Tuhan adalah Allah yang memperhatikan yang tertindas, ada banyak ayat Alkitab yang menyatakan kebenaran ini. Bangsa yang tertindas Engkau selamatkan, tetapi mata-Mu melawan orang-orang yang tinggi hati, supaya mereka Kaurendahkan (2Sam. 22:28), sebab Dia, yang membalas penumpahan darah, ingat kepada orang yang tertindas; teriak mereka tidaklah dilupakan-Nya (Mzm. 9:13). 

Makna kata “belas-kasihan” diterjemahkan dari kata“esplagkhnisthe”(Yunani) yang menunjuk pada pengertian“bela-rasa”.Dalam pengertian “bela-rasa” atau“compassion”pada prinsinya merupakan: rasa simpati terhadap penderitaan sesamanya yang dinyatakan dengan keinginan untuk menolong. Jadi, makna dari pengertian“compassion”lebih dari pada sikap “simpati”, karena makna sikap simpati lebih cenderung pada rasa belas kasihan, tetapi tidak dinyatakan dalam sikap yang konkret untuk menolong. Itu sebabnya setiap kali disebutkan “tergeraklah hati Yesus oleh belas-kasihan” maka senantiasa diikuti dengan suatu tindakan nyata dari Tuhan Yesus sebagai respon atau solusi-Nya dalam permasalahan tersebut.

Belas kasihan Tuhan adalah Kabar Gembira utama yang harus kita wartakan. Belas kasih Tuhan yang sempurna kita lihat dalam diri Kristus. Melalui salib dan kebangkitan Kristus (Misteri Paska), kita melihat belas kasihan Allah yang mengalahkan dosa dan maut. Kita menerima kembali belas kasih ini setiap kali kita mengambil bagian di dalam perayaan Perjamuan Kudus. Setelah menerima belas kasihan dari Tuhan, kita selayaknya juga berbelas kasih pada orang lain, dan untuk seterusnya kita hidup dalam pertobatan yang terus menerus. Dengan demikian kita menjadi saksi hidup akan belas kasih Tuhan.

Bahkan dalam keseharian kita pun kita harus ingat bahwa kita hidup dalam belas kasihan orang lain. Terutama di jalan raya. Walau kita sudah berhati-hati dan berusaha menaati peraturan lalu-lintas, jika ada satu orang saja yang tidak berbelas kasih kepada orang lain dan berniat mencelakai hidupnya sendiri dan hidup orang lain, kita bisa celaka. Dan masih banyak contoh lain.

Oleh karena itu kita harus memohon belas kasihan Tuhan dalam kehidupan kita. Dan untungnya Tuhan adalah pribadi yang penuh dengan belas kasih dan pribadi yang murah hati. Sejak zaman Adam, Dia memberikan belas kasih yang tak terkira, mengingat dosa dan kejahatan manusia yang tak terperikan. Dosa-dosa kita juga. Puncaknya adalah saat Dia menjelma menjadi manusia dan hidup di tengah-tengah kita—Yesus Kristus.

Sebagai representasi Allah, Yesus Kristus menunjukkan belas kasih yang sangat besar. Belas kasih terbesar pengurbanan-Nya di kayu salib yang membebaskan kita dari cekikan dosa. Seperti yang tertulis dalam Ibrani 8:12, “Sebab Aku akan menaruh belas kasihan terhadap kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka.”

Lalu bagaimana dengan kita yang sudah ditebus dari dosa ini? Ada dua hal yang harus kita lakukan:

Pertama,selalu mengingat bahwa kita hidup di bawah belas kasihan, terutama belas kasihan Tuhan. Seperti firman-Nya dalam Roma 9:15, “Sebab Ia berfirman kepada Musa: ‘Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati.’” Tanpa belas kasih-Nya, sebenarnya kehidupan kita sia-sia, bahkan bisa dikatakan sebenarnya kita sudah mati.

Kedua,menaruh belas kasih kepada orang yang lebih lemah daripada kita. Kitab Amsal 19:17 mengatakan, “Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu.” Kita orang-orang yang sudah memperoleh belas kasihan Tuhan, sudah seharusnya menyebarkan kasih kepada orang lain sebagai duta-duta Tuhan di dunia ini. Karena itu, berbelas kasihlah kepada sesama manusia. (rsnh)

Selamat berakhir pekan dan besok ke Gereja

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...