Selasa, 24 Juli 2018

Renungan hari ini: MENGUASAI DIRI DALAM SEGALA HAL

Renungan hari ini: 

MENGUASAI DIRI DALAM SEGALA HAL



Titus 2:6 (TB) "Demikian juga orang-orang muda; nasihatilah mereka supaya mereka menguasai diri dalam segala hal" 

Titus 2:6 (NRSV) "Likewise, urge the younger men to be self-controlled” 

Menguasai diri dalam segala hal adalah kunci sukses. Orang yang bisa menguasai diri akan terhindar dari kesombongan dan keangkuhan. Salah satu aspek dari buah Roh adalah penguasaan diri (Gal. 5:23), dan hal ini pun diajarkan oleh Rasul Paulus (Kis. 24:25). Orang yang dapat mengendalikan diri melebihi seseorang yang merebut kota (Ams. 16:32), dan ia yang tidak dapat mengendalikan dirinya seperti sebuah kota yang roboh temboknya dan menjadi mudah diserang musuh (Ams. 25:28). Pengendalian diri adalah kemampuan ilahi yang diberikan Tuhan kepada orang percaya, dan ini merupakan ketetapan hati serta pikiran untuk menahan dan mengendalikan dirinya agar ia bereaksi, berbicara, berpikir, dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai Kerajaan Allah. Tidak adanya pengendalian diri akan membawa kehidupan keluarga, perusahaan, pelayanan, dan sebagainya kepada kehancuran. 

Menguasai diri dalam segala hal adalah selalu bisa memberikan respon dengan benar dalam segala situasi dan kondisi yang paling berat, termasuk menghadapi orang yang berniat menjatuhkan dan menfitnah atau memusuhi kita. Sekali lagi penguasaan diri yang sejati adalah buah Roh, bukan lahir dari kehebatan manusia. Penguasaan diri harus diwujudkan dalam segala hal. Tanpa adanya pengendalian diri akan membawa kehidupan keluarga, pelayanan, bisnis dll kepada kehancuran dan kekacauan. Pertanyaan yang sering muncul adalah dalam hal apa saja kita harus menguasai diri? Dalam segala hal, dalam segala sesuatu, mulai dari perkara kecil sampai perkara besar, dalam suka maupun duka, kaya atau miskin kita harus menguasai diri.

Timbul pertanyaan bagi kita, apa saja yang harus kita kendalikan? Pertama,kemarahan atau emosi (Ams. 29:22; 21:19).Emosi yang tidak terkendalikan menimbulkan pertengkaran dan perkelahian dan tidak jarang berakhir dengan perusakan dan pembunuhan. Kedua,keinginan mata (Pkh. 2:10).Apabila keinginan mata tidak dikendalikan, kita akan hidup boros dan tidak bijaksana. Ketiga,penggunaan uang (2Raj. 4:1).Apabila kita tidak dapat mengendalikan diri dalam pemakaian uang, kita akan terbelenggu dalam jerat hutang dan berakhir dalam persoalan keuanganKeempat,pengendalian mulut (Yak. 3:2-3). Apabila kita dapat mengendalikan mulut, kita akan dapat mengendalikan seluruh tubuh kita. Kelima,mengendalikan hawa nafsu.Nafsu yang tidak terkendali dapat berakhir dengan perbuatan dosa. Keenam, pengendalian hobi atau kesenangan.Banyak orang percaya yang tidak dapat mengendalikan dirinya terhadap hobi atau kesenangannya. Ini dapat berubah menjadi berhala. Misalnya, menonton televisi, baik program dari siaran TV maupun DVD atau VCD. Menonton terlalu lama dan terlalu sering akan menghabiskan banyak waktu, sehingga tidak memiliki cukup waktu lagi untuk berdoa dan mempelajari firman-Nya. 

Bagaimana kita dapat mengendalikan diri? Pertama,kita harus menambah iman dengan kebajikan (takut akan Tuhan), dan kebajikan dengan pengetahuan (pengetahuan yang progresif dan masa kini), setelah itu baru kita dapat sampai kepada penguasan diri (2Ptr. 1:5-6). Kedua,merenungkan dan menghidupi firman-Nya (Mzm.1:1-3). Firman Tuhan bukan hanya untuk dibaca saja, tetapi harus direnungkan dan dipraktikkan. Ketiga, membangun manusia roh kita dengan terus melatih roh kita melalui doa, penyembahan, puasa, dan firman. Keempat, hidup dalam kasih karunia-Nya.

Mari kita menguasai diri dalam hal emosi atau kemarahan agar kita terhindar dari pertengkaran dan perkelahian, menguasai diri dari penggunaan uang, agar kita terhindar dari jerat hutang dan berakhir dalam persoalan keuangan. Mulut kita juga harus kita kuasai, agar kita dapat mengendalikan seluruh tubuh kita. 

Orang percaya harus dapat menguasai diri dalam hobi atau kesenangan, jangan sampai ini mengendalikan dan berubah menjadi berhala. Dalam hal makanan juga harus menguasai diri agar terhindar dari sakit penyakit. Kita harus menguasai diri dari televisi, menonton terlalu lama dan terlalu sering yang menghabiskan banyak waktu, sehingga tidak memiliki cukup waktu lagi untuk berdoa dan mempelajari firman-Nya. Dan dalam era teknologi sekarang, kita harus benar-benar menguasai diri dalam menggunakannya, jangan sampai kita tergantung kepada teknologi dan waktu tersita hanya bermain-main dengan teknologi yang ada. Karena itu, kuasailah dirimu sendiri dalam segala hal. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...