Senin, 08 November 2021

Renungan hari ini: “MENANTI PERTOLONGAN TUHAN DENGAN DIAM” (Ratapan 3:26)

 Renungan hari ini:

 

“MENANTI PERTOLONGAN TUHAN DENGAN DIAM”




 

Ratapan 3:26 (TB) "Adalah baik menanti dengan diam pertolongan TUHAN"

 

Lamentations 3:26 (NET) "It is good to wait patiently for deliverance from the Lord"

 

Menanti dengan diam bukan berarti pasif dan tidak berbuat apa-apa. Arti kata diam lebih kepada makna terciptanya situasi tenang dalam hati dan pikiran kita, bahwa kita percaya dan menerima sepenuhnya setiap tindakan dan keputusan Tuhan. Keputusan-Nya terbaik dan kita ikut saja perintah-Nya. Kita belajar semakin peka kepada kehendak Allah. Untuk “peka” inilah makna “diam” disandingkan.

 

Itulah sebabnya melalui nas hari ini kita diajak untuk terus belajar menenangkan diri. Ingatlah bahwa apapun akan ada akhirnya. Masalah kita akan berakhir dengan baik bila kita bersama Tuhan dan senantiasa berharap kepada-Nya. Bahkan hidup kitapun kelak akan berakhir juga dan biarlah itu berakhir bersama Tuhan untuk selanjutnya beroleh hidup yang indah dan mulia dalam kekekalan bersama Kristus.

 

Pertanyaan kita sekarang adalah apakah arti diam di dalam nas ini? Apakah kita tidak perlu berbuat apa-apa? Setidaknya ada empat arti diam, yakni:

 

Pertama, diam berarti tenang. Sikap yang tenang akan menimbulkan atmosfir damai dan kekuatan. Tetap tenang ketika menghadapi persoalan akan meningkatkan kepekaan untuk mendengar suara Tuhan dan melihat dengan cara apakah Tuhan akan menolong kita.

 

Kedua, diam berarti percaya. Jika kita sudah mempercayakan suatu pekerjaan kepada orang lain, tentu tidak perlu lagi ikut campur yang akan membuat orang tersebut tidak nyaman dalam bekerja. Demikian pula dengan Tuhan, percayakan kepada-Nya, Dia pasti sanggup dan biarlah dia bekerja dengan cara-Nya. Tidak perlu lagi ada kekuatiran dan ketakutan sebab itu serahkanlah semua kepada Tuhan.

 

Ketiga, diam berarti tidak mengandalkan kekuatan sendiri. Tentu saja kita tidak boleh pasif ketika menghadapi persoalan, tetapi senantiasa memohon penyertaan Tuhan dalam setiap langkah yang kita lakukan. Segala kemampuan dan pengalaman kita tidak boleh menjadi dasar dalam setiap tindakan, melainkan firman Tuhan dan tuntunan-Nya yang menjadi acuan dalam setiap tindakan mengatasi masalah.

 

Keempat, diam berarti mengendalikan perkataan. Jauhi perkataan yang penuh dengan kekecewaan, kemarahan, kekuatiran dan bersungut-sungut. Sebaliknya bangun perkataan iman dan ucapan syukur sehingga akan membuat kita semakin kuat dan tenang dalam menghadapi persoalan. Dengan bersyukur dan memuji Dia, kita semakin merasakan kehadiran-Nya dalam kehidupan kita. Karena itu, marilah terus berupaya untuk menanti pertolongan TUHAN dengan diam agar Dia leluasa menolong kita. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...