Senin, 24 Juni 2024

Renungan hari ini: “BERPEGANG PADA JANJI TUHAN MESKIPUN MERASA TERTUNDA DALAM PENANTIAN” (Habakuk 2:3)

 Renungan hari ini:

 

“BERPEGANG PADA JANJI TUHAN MESKIPUN MERASA TERTUNDA DALAM PENANTIAN”


 

Habakuk 2:3 (TB2) "Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi dengan segera menuju kesudahannya dan bukan tipuan. Meskipun lambat, nantikanlah itu, sebab hal itu pasti akan datang dan tidak akan tertunda"

 

Habakkuk 2:3 (NET) "For the message is a witness to what is decreed; it gives reliable testimony about how matters will turn out. Even if the message is not fulfilled right away, wait patiently; for it will certainly come to pass – it will not arrive late"

 

Nas hari ini menjadi pengingat bagi kita untuk tetap berpegang pada janji Tuhan meskipun terkadang kita merasa tertunda dalam penantian. Setiap janji Tuhan memerlukan waktu untuk digenapi. Penglihatan yang dimaksud dalam ayat ini menggambarkan rencana Tuhan yang mungkin tidak segera terlihat atau terwujud dalam waktu dekat. Namun, kita harus ingat bahwa waktu Tuhan bukanlah waktu kita. Ketika kita merasa Tuhan lambat dalam menjawab doa atau memenuhi janji-Nya, kita diingatkan untuk tetap sabar dan percaya.

 

Ayat ini juga menegaskan bahwa penglihatan Tuhan "menuju kesudahannya dan bukan tipuan." Ini berarti bahwa apa yang dijanjikan Tuhan pasti akan terjadi. Kadang kala, dalam penantian, kita bisa dirundung keraguan dan ketidakpastian. Tapi firman ini menegaskan bahwa janji Tuhan tidak akan pernah mengecewakan. Penggenapan dari rencana Tuhan adalah sesuatu yang pasti, bukan sekedar harapan kosong.

 

"Meskipun lambat, nantikanlah itu, sebab hal itu pasti akan datang dan tidak akan tertunda." Di sini kita diajak untuk memiliki sikap yang sabar dan penuh harap. Kesabaran adalah buah roh yang penting dalam kehidupan iman kita. Ketika kita menantikan sesuatu dari Tuhan, kita belajar untuk mempercayai proses-Nya, percaya bahwa Dia mengetahui waktu yang terbaik untuk setiap hal.

 

Apa yang hendak kita renungkan dari nas hari ini? Nas hari ini memberikan beberapa hal untuk direnungkan, yakni:

 

Pertama, waktu Tuhan adalah yang terbaik. Waktu Tuhan berbeda dari waktu kita. Sering kali kita merasa terburu-buru dan ingin segala sesuatu terjadi sesuai dengan keinginan dan waktu kita. Namun, Tuhan memiliki waktu yang sempurna untuk segala sesuatu. Penglihatan atau janji yang diberikan Tuhan memerlukan waktu untuk digenapi. Kita harus percaya bahwa Tuhan mengetahui kapan waktu yang tepat untuk menggenapi janji-Nya.

 

Kedua, kepastian dalam Janji Tuhan. Ayat ini menegaskan bahwa penglihatan itu "bukan tipuan". Artinya, apa yang dijanjikan Tuhan adalah pasti dan dapat diandalkan. Meskipun kita mungkin meragukan atau merasa tidak yakin karena berbagai situasi yang kita alami, kita harus tetap teguh dalam iman bahwa Tuhan tidak akan mengecewakan kita.

 

Ketiga, kesabaran dalam penantian. Penantian sering kali menjadi ujian iman bagi kita. Saat kita menunggu penggenapan janji Tuhan, kita diajari untuk bersabar dan tetap berpegang pada iman kita. Kesabaran adalah buah roh yang membantu kita untuk tetap tenang dan percaya di tengah ketidakpastian.

 

Keempat, fokus pada Janji Tuhan. Kadang-kadang, keadaan sekitar kita bisa membuat kita ragu dan cemas. Namun, kita diajak untuk tetap fokus pada apa yang telah Tuhan janjikan, meskipun keadaan tampak bertentangan. Ini membutuhkan disiplin rohani dan ketekunan dalam doa serta meditasi firman Tuhan. Karena itu, renungan ini mengajak kita untuk merenungkan dan mempercayai janji Tuhan, untuk bersabar dalam penantian, dan untuk selalu berharap pada waktu dan rencana Tuhan yang sempurna. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

KOTBAH MINGGU XVIII SETELAH TRINITATIS Minggu, 29 September 2024 “PERTOLONGAN KITA ADALAH DALAM NAMA TUHAN” (Mazmur 124:1-8)

  KOTBAH MINGGU  XVIII SETELAH TRINITATIS Minggu, 29 September 2024   “PERTOLONGAN KITA ADALAH DALAM NAMA TUHAN” Kotbah: Mazmur 124:1-8   Ba...