Minggu, 23 April 2023

Renungan hari ini: “KITA ADALAH ANAK ALLAH” (Galatia 4:7)

 Renungan hari ini:

 
“KITA ADALAH ANAK ALLAH”

 
Galatia 4:7 (TB) "Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah"
 
Galatians 4:7 (NET) "So you are no longer a slave but a son, and if you are a son, then you are also an heir through God"
 
Penulis Kitab Galatia menjelaskan posisi dan kedudukan orang percaya. Orang percaya itu bukan lagi seorang hamba melainkan seorang anak. Seseorang yang telah menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya bukan lagi hamba, tetapi menjadi anak Allah. Dalam konteks ini, "hamba" merujuk pada status seseorang sebelum ia menerima Kristus, ketika ia masih terikat oleh hukum dan dosa. Namun, ketika seseorang menerima Kristus, ia menjadi anak Allah, yang artinya ia menerima hak dan kehormatan sebagai bagian dari keluarga Allah. Selanjutnya, ayat ini mengatakan bahwa karena seseorang adalah anak Allah, maka ia juga adalah ahli waris Allah. Ini berarti bahwa seseorang menerima hak untuk mewarisi kekayaan dan berkat yang telah disediakan oleh Allah bagi anak-anak-Nya. Dengan kata lain, seseorang memiliki akses ke segala sesuatu yang telah diberikan Allah kepada umat-Nya.
 
Secara keseluruhan, ayat ini menyatakan bahwa setiap orang yang telah menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya bukan lagi terikat oleh hukum dan dosa, melainkan telah menjadi anak Allah yang memiliki hak dan kehormatan sebagai anggota keluarga Allah dan ahli waris segala sesuatu yang telah diberikan oleh Allah.
 
Pertanyaan kita sekarang adalah apa perbedaan antara hamba dan anak. Sebelum seseorang menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, ia berada dalam status sebagai hamba, yang terikat oleh hukum dan dosa. Seorang hamba melayani tuannya, dan tidak memiliki hak untuk menentukan nasibnya sendiri. Namun, ketika seseorang menerima Kristus, ia menjadi anak Allah. Seorang anak memiliki hubungan yang lebih intim dan personal dengan Allah, sebagai Bapa yang penuh kasih dan sayang. Seorang anak memiliki hak-hak dan kehormatan yang diberikan oleh Allah sebagai anggota keluarga-Nya, termasuk hak untuk mewarisi kekayaan dan berkat yang telah disediakan-Nya.
 
Perbedaan antara hamba dan anak juga menunjukkan perbedaan antara hukum dan kasih karunia. Seorang hamba terikat oleh hukum, yang membatasi dan menghakimi, sementara seorang anak menerima kasih karunia Allah, yang melimpah dan memberi kebebasan. Dalam konteks yang lebih luas, perbedaan antara hamba dan anak menunjukkan perbedaan antara agama dan iman. Agama mendorong orang untuk berbuat baik dan taat pada hukum, sementara iman mengarahkan orang untuk memiliki hubungan yang personal dengan Allah dan menerima keselamatan dan kasih karunia-Nya melalui Yesus Kristus.
 
Pertanyaa selanjutnya adalah apakah hak-hak yang kita terima jika kita sudah menjadi anak Allah? Menurut Galatia 4:7, seorang anak Allah memiliki hak-hak sebagai anggota keluarga-Nya. Seorang anak memiliki akses ke kekayaan dan berkat yang telah disediakan oleh Allah bagi umat-Nya. Hak-hak yang dimaksud dalam ayat ini meliputi:
 
  • Hak untuk menerima kasih sayang Allah sebagai Bapa yang penuh kasih.
  • Hak untuk menerima kebebasan dari hukum dan dosa.
  • Hak untuk menerima Roh Kudus sebagai pembimbing, penghibur, dan penolong.
  • Hak untuk memanggil Allah sebagai "Abba, Bapa" sebagai tanda hubungan yang intim dan personal dengan-Nya.
  • Hak untuk menerima karunia dan berkat Allah, termasuk keselamatan, pemulihan, kesembuhan, dan kesejahteraan.
  • Hak untuk mewarisi kekayaan Allah yang telah disediakan bagi umat-Nya.
 
Dengan demikian, seorang anak Allah memiliki hak-hak yang luar biasa sebagai bagian dari keluarga-Nya. Hak-hak ini menunjukkan bahwa Allah tidak hanya memberikan keselamatan dan pengampunan dosa, tetapi juga memberikan hidup yang penuh berkat dan kebahagiaan bagi anak-anak-Nya. Karena itu, pastikan kita sudah menjadi anak Allah agar kita menjadi ahli waris Kerajaan Allah. (rsnh)
 
Selamat memulai karya dalam Minggu ini

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...