Jumat, 08 Februari 2019

Renungan hari ini: KASIH YANG SEMPURNA

Renungan hari ini: 

KASIH YANG SEMPURNA



1 Yohanes 2:5a (TB) "Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah" 

1 John 2:5a (NET) "But whoever obeys his word, truly in this person the love of God has been perfected” 

Kasih yang sempurna adalah kasih yang sudah terbukti,  kasih yang lengkap, kasih yang benar baik dihadapan Allah maupun dihadapan manusia. Sebaliknya, Kasih yang tidak sempurna adalah kasih yang tidak lengkap, tidak benar, tidak  terbukti baik dihadapan Allah maupun manusia.

Kasih yang sempurna adalah kasih yang telah teruji mampu menghadapi berbagai kesulitan, rintangan dan persoalan hidup yang ada. Kasih yang sempurna adalah kasih yang teruji tetap setia, tetap sungguh-sungguh, dan tetap bersama walau apapun yang sedang terjadi.  Kasih yang sempurna adalah kasih yang tak terpisahkan satu sama lain.

Pertanyaannya kemudian adalah sudahkah kita memiliki kasih yang sempurna itu di dalam hidup kita? Kasih yang sempurna atau kasih yang tidak sempurnakah yang sedang atau sudah kita terapkan dalam hidup kita? Apa sajakah ciri-ciri kasih yang sempurna itu?

Pertama, Kasih Yang Mempercayai Hari Penghakiman (1Yoh. 4:17). Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini  (1Yoh. 4:17).Jika kita tidak mempercayai hari penghakiman, maka kasih Allah tidak menjadi sempurna di dalam kita. Sebaliknya, kasih Allah menjadi sempurna di dalam kita, saat kita berani mempercayai kebenaran tentang adanya hari penghakiman. Apakah kita lebih suka memiliki kasih yang sempurna atau justru lebih memilih kasih yang tidak sempurna?

Kasih yang sempurna adalah mempercayai kepastian adanya hari penghakiman. Dan, saat kita percaya kebenaran ini maka kita juga sedang mempercayai kepastian keadilan Allah.  Ya, kepercayaan akan adanya hari penghakiman adalah kepercayaan yang mengimani adanya hukuman bagi pelanggaran dan hadiah bagi perbuatan yang memuliakan Allah.

Menurut Firman Tuhan, setiap orang yang percaya dan menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat pribadinya pasti selamat.  Pasti selamat berarti pasti masuk sorga! Sebaliknya, setiap orang yang tidak percaya kepada Tuhan Yesus pasti tidak selamat. Pasti tidak selamat berarti masuk neraka! Setiap orang percaya yang hidup benar, kudus, sesuai Firman Tuhan masih mendapat pahala, upah dan mahkota. 

Kedua, Kasih Yang Melenyapkan Ketakutan  (1Yoh. 4:18). Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih (1Yoh. 4:18).Ketakutan mengandung hukuman. Ketakutan menunjukkan ketidaksempurnaan kasih didalam diri kita. Ketakutan hanya akan menambah masalah di dalam hidup kita. Ketakutan yang berlebihan justru membuktikan betapa kita tidak mengasihi Allah.  

Kontras dengan dampak ketakutan, kasih yang sempurna adalah kasih yang membuat kita berani menghadapi kenyataan hidup. Kasih yang sempurna adalah kasih yang memampukan kita untuk melewati berbagai persoalan hidup dengan gagah berani. 

Makna kata melenyapkan adalah meniadakan, membuat tidak berdaya, menghilangkan, mengalahkan, menghancurkan, menghabiskan, mengatasi, menenggelamkan! Frasa kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan berarti bahwa kasih yang sempurna adalah kasih yang penuh kuasa, kasih yang berdampak, kasih yang dinamis, kasih yang penuh power! 

Seseorang dengan kasih yang sempurna adalah pribadi yang memiliki kuasa untuk mengalahkan ketakutan yang ada didalam hidupnya. Seseorang yang memiliki kasih yang sempurna adalah pribadi yang tangguh dalam mengatasi berbagai permasalahan hidup yang ada. 

Kasih yang sempurna adalah kasih yang berani menghadapi masalah. Kasih yang sempurna adalah kasih yang berani mengatasi ketakutan. Kasih yang sempurna adalah kasih yang berani bekerja keras mengatasi rintangan hidup! Kasih yang sempurna adalah kasih Ora Et Labora. Bekerja sambil berdoa!

Ketiga, Kasih Yang Mengasihi Dalam Perbuatan (1 Yoh. 4:19-21). Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya. Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya (1Yoh. 4:19-21).

Kasih yang sempurna bukanlah kasih yang teoritis. Kasih yang sempurna buanlah kasih sekedar rangkaian kata cinta. Kasih yang sempurna bukanlah puisi cinta yang tanpa makna. Kasih yang sempurna bukanlah cinta rayuan gombal!

Kasih yang sempurna adalah kasih yang nyata. Kasih yang sempurna adalah kasih yang bertindak. Kasih yang sempurna adalah kasih yang terasa, teruji, terlihat, terasa, dan terbukti. Kasih yang sempurna adalah kasih yang hidup!

Kasih yang sempurna Itu dapat kita lakukan karena Allah terlebih dahulu mengasihi kita. Kasih yang sempurna itu adalah kasih yang terwujud dengan cara mengasihi saudara yang terlihat.

Kasih yang sempurna adalah kasih yang terwujud dalam tindakan nyata. Kasih yang sempurna adalah kasih yang kita lakukan kepada saudara yang terlihat. Kasih yang sempurna adalah kasih yang diterima oleh Allah melalui perbuatan kita kepada saudara-saudara yang kita kasihi. Karena itu, marilah menyempurnakan kasih Allah itu di dalam hidup kita masing-masing.

Selamat berakhir pekan dan besok ke Gereja

Renungan hari ini: “BELAJAR MENGENAL KRISTUS" (Efesus 4:20)

  Renungan hari ini:   “BELAJAR MENGENAL KRISTUS"   Efesus 4:20 (TB2) "Tetapi, bukan dengan demikian kamu belajar mengenal Kristus...