KOTBAH PENTAKOSTA 2
Senin, 24 Mei 2021
“PEMBARUAN OLEH ROH”
Kotbah: Roma 8:1-8 Bacaan: Yoel 2:28-29
Hari ini kita masih merayakan Pentakosta 2. Dalam ibadah ini tema yang akan kita renungkan adalah “Pembaruan oleh Roh”. Salah satu peran turunnya Roh Kudus ke dunia ini adalah untuk melalukan pembaruan dalam kehidupan orang percaya. Kehadiran Roh Kudus akan memproses kehidupan manusia yang lebih condong kepada keinginan daging menjadi lebih mementingkan keinginan Roh Kudus. Ini merupakan perjuangan yang terus-menerus kita kerjakan karena sebagai manusia yang lemah terkadang kita lebih suka melakukan keinginan daging.
Kita harus menyadari bahwa ada dua hal yang menghinggapi manusia yang saling bertentangan dan kedua kubu itu sangat bertolak belakang yakni antara keinginan Daging dan Roh. Apakah yang dimaksud dengan keinginan daging dan roh?
1. Keinginan daging menggambarkan manusia yang terikat, apabila dibiarkan manusia itu tidak dapat lepas dan tetap terikat, kalau dengan kemampuan sendiri manusia tidak akan mungkin dapat menolong dirinya. Ciri manusia yang hidup di dalam keinginan daging adalah orang yang hanya mencukupkan diri dengan hidupnya yang hanya berpusat pada dirinya sendiri. Hidup dalam daging hanya berpusat kepada penghayatan hidup yang mengantar kepada kematian. Karena makna kematian, adalah merupakan pengasingan definitif dari Allah. Kematian adalah kekekalan berpisah dari Kasih Allah.
Ciri kehidupan orang yang berorientasi pada keinginan daging adalah:
♠ tidak memerlukan Allah
♠ tidak tunduk kepada seluruh perintah Allah
♠ tidak ada ketaatan kepada Allah.
♠ dan tidak memikirkan untuk menyenangkan hati Allah hidupnya untuk menyenangkan dirinya dan orang yang ada di sekitarnya.
2. Roh menggambarkan pribadi yang terikat tetapi dipimpin oleh kekuatan yang memberi hidup yaitu Roh Allah.Manusia yang hidup di dalam Roh Allah berpengharapan bahwa tiba saatnya ada kebangkitan dan yang membangkitkan semua manusia untuk dihakimi tetapi bagi yang mengenal Yesus akan bersama sama dengan Dia dalam kekekalan disebelah kanan Allah Bapa di surga.
Konflik antara Daging dan Roh itu selalu terjadi walaupun kita sudah mengikut Yesus. Ada yang menyatakan bahwa bagi pengikut Yesus konflik antara daging dan roh akan hilang dan manusia hanya dipimpin oleh Roh Allah, pernyataan itu tidaklah benar. Mari kita perhatikan surat-surat Paulus penuh dengan indikasi perang rohani yang selalu terjadi dalam diri orang percaya. (lih. Rm. 7). Benar bahwa pada kenyataannya kegagalan demi kegagalan sering kita perbuat. Memang ada kemenangan yang tersedia bilamana kita memberi diri dipimpin oleh Roh Allah.
Bagaimanakah cara Roh membarui kehidupan manusia? Ada du acara yang dilakukan Roh untuk membarui hidup manusia yang dikuasai kedagingan, yakni:
Pertama, seperti seorang gembala yang baik dengan setia mengarahkan dan menjaga domba-dombanya di padang rumput. Yesus sebagai gembala yang setia dan kita orang percaya sebagai domba yang taat kepada gembala kita, gembala yang setia selalu menjaga dombanya dari ancaman binatang buas dan mengarahkannya kepada kebaikan dombanya, domba domba yang taat mendengarkan perintah gembala dan taat melakukan perintah gembala yang dikenalnya dengan baik.
Kedua, seperti perahu layar di lautan lepas. Kita bagaikan perahu di lautan lepas digerakkan kekuatan angin yang mendorong agar perahu kita dapat bergerak menuju pelabuhan harapan, perahu layar mendapat kekuatan untuk berjalan dari angin yang tidak kelihatan tetapi dapat menggerakkan dan mendorong perahu layar sampai ditujuannya.
Jika hidup kita telah mengalami pembaruan Roh Kudus, maka kita tidak hidup dibawah hukum Taurat, artinya:
a. Hukum Taurat tidak lagi mendakwa mereka yang dipimpin oleh Roh Kudus. Selama kita dipimpin oleh Roh Kudus, hidup kita berkenan kepada Allah, bahkan sesuai dengan tuntutan hukum Taurat. Bukan karena kita tidak berbuat dosa tetapi karena kita tersembunyi di dalam Kristus. Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh oleh tiap tiap orang percaya. (Rm. 10:4). Dengan kata lain barang siapa yang ada di dalam Kristus dia sudah menggenapi hukum Taurat. Karena itu Paulus di dalam Roma 8:1 “Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada dalam didalam Kristus.”
b. Kuasa dosa sudah disingkirkan dari mereka yang dipimpin oleh Roh Kudus. Kutuk hukum Taurat telah diambil oleh Yesus Kristus di kayu salib, atau dengan kata lain selama kita dipimpin oleh Roh Kudus kita tidak perlu diombang ambingkan oleh dosa. Oleh sebab itu hidup kekristenan yang sebenarnya adalah hidup dalam kemenangan atas dosa.
RENUNGAN
Apakah yang bisa kita renungkan dalam Perayaan Pentakosta 2 ini? Dari penjelasan di atas, maka kita bisa menyimpulkan bahwa Paulus menggambarkan ada tiga tingkatan kehidupan manusia yang dipenuhi Roh, yakni:
Pertama, manusia yang tidak memiliki Roh. Manusia yang tidak memiliki Roh berarti ia belum diselamatkan. Orang seperti ini sudah tentu hidupnya sepenuhnya dikuasai oleh keinginan daging, mengalami maut, bermusuhan dengan Allah dan terus berupaya menyenangkan diri sendiri (ay. 5-8).
Kedua, manusia yang memiliki Roh, tetapi ia tidak membiarkan hidupnya dipimpin oleh Roh. Orang seperti ini sudah diselamatkan, tetapi masih sering dikuasai oleh keinginan daging. Sepintas ia tampak bertumbuh secara rohani, ke gereja, melayani Tuhan dan aktif dalam berbagai kegiatan rohani, tetapi dikuasai oleh keinginan daging. Bekerja, berusaha, belajar masih dilakukan dengan ketidak jujuran. Masih mementingkan kepentingan pribadi lebih dari kepentingan orang lain.
Ketiga, manusia dimiliki oleh Roh. Orang model ketiga ini adalah orang yang membiarkan seluruh hidupnya dipimpin dan dibarui oleh Roh. Ketaatan kepada Roh sungguh menguasai cara dia berpikir, berkata dan bertindak. Ia dimampukan untuk melawan keinginan daging. Hawa nafsu kedagingan seperti keserakahan, ketamakan, kedengkian, fitnah, kebencian, dan nafsu seksual. Tidak akan kompromi dengan dosa sekalipun itu sangat menyenangkan hidupnya. Bahkan ia rela menderita karena melakukan dengan taat apa yang diperintahkan oleh Roh yang ada di dalam dirinya. Karena itu, marilah berjuang untuk dibarui oleh Roh Kudus hari demi hari. (rsnh)
Selamat Merayakan Pentakosta II