Minggu, 16 Desember 2018

Renungan hari ini: PERKATAAN TUHAN TIDAK AKAN BERLALU

Renungan hari ini: 

PERKATAAN TUHAN TIDAK AKAN BERLALU



Lukas 21:33 (TB) "Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu" 

Luke 21:33 (NET) "Heaven and earth will pass away, but my words will never pass away” 

Yang kekal hanyalah “Perkataan TUHAN” atau “Firman TUHAN”. Semua yang di dalam dunia ini, hidup, alam semesta, semua sedang menuju kepada kerusakan dan kebinasaan dan menuju kepada kehancuran. Yesus sudah prediksi dua ribu tahun lalu. Langit dan bumi akan lenyap. Dan kita sebagai umat-umat Tuhan, mesti sadar, mesti eling. Dalam berusaha, dalam mengarungi hidup, dalam segala bidang hidup kita, kita mesti sadar bahwa, semua perbuatan kita, satu kali akan dan harus dipertanggung jawabkan di hadapan Tuhan.

Perkataan TUHAN yang kekal ini sering diabaikan oleh umat manusia dan kita lebih cenderung mencari yang bisa hancur. dan membusuk. Tapi inilah manusia. Kita tidak mau sadar. Kita tidak mencari sesuatu yang kekal. Firman Allah tidak akan berlalu. Tapi kita mencari yang sementara. Langit dan bumi, langit itu semua yang kita belum sampai ke langit, itu akan hancur, akan lenyap. Tapi kita rajin terus mencari apa yang ada di bumi, apa yang ada di dalam dunia ini. Kita cari terus, cari terus, kita bangun pagi, tidur jauh malam, mencari rejeki, mencari nafkah, padahal itu hanya sementara.

Paulus menyadari bahwa tubuh manusia perlahan akan mati dan binasa. Badan kita ini, semakin hari semakin merosot. Walau kita menjaga tubuh kita sebaik apa pun, pasti tubuh kita akan menuju kebinasaan, sebab tidak ada tubuh manusia di dunia ini yang kekal selamanya.

Badan kita ini harus binasa, harus mati. Dan kita sedang hidup dalam proses menuju kepada kematian. Itu kita harus sadar. Jadi, kalau sedikit jantung berdebar, sedikit ada darah tinggi, jangan pusing, memang kita harus begitu. Kita harus lewati. Kalau sudah umur 60 tahun, 65 tahun, 70 tahun, tubuh kita pasti akan mengalami banyak kelemahannya. Sakit-penyakit akan menjadi bagian tubuh kita. Jangan panik akan hal itu, karena itu alamiah.

Yang bisa kekal dalam diri kita hanya satu, yakni: manusia bathin kita, atau roh kita. Manusia bathin kita akan dibaharui tiap hari jika kita mau dekat dan bersekutu dengan TUHAN sang pemilik roh kita itu. Manusia bathin dibaharui dari sehari ke sehari.  Manusia lahiriah kita akan terus merosot. Sama dengan bunga rumput. Artinya, hidup kita di dunia ini punya masa. Tuhan hanya memberikan kita batas umur sampai 120 tahun saja di dunia ini (Kej. 6:3). Itu pun kalau kita kuat. Jika tidak kuat kita hanya sampai pada 70 atau 80 tahun saja. Batas kita secara manusia bertahan di dunia ini terbatas. Hidup kita yang lama nanti adalah di surga. Di sana kita akan hidup kekal selamanya. Untuk memperoleh surga itu kita harus berjuang selama di dunia yang sementara ini. Neraka itu sudah pasti bagi kita karena sifat dan karakter kita sudah berdosa, tetapi surga itu adalah perjuangan selama masih berada di dunia ini. Karena itu, berjuanglah mencari yang kekal selama berada di dunia yang sementara ini. (rsnh)

Selamat memulai karya dalam Minggu ini

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...