KOTBAH MINGGU VIII SETELAH TRINITATIS
Minggu, 21 Juli 2024
"TUHAN MENGGEMBALAKAN UMATNYA”
Kotbah: Yeremia 23:1-6 Bacaan: Markus 6:30-34
Minggu ini kita akan memasuki Minggu kedelapan setelah Trinitatis. Dalam Minggu ini kita akan membahas tema “TUHAN Menggembalakan Umat-Nya”. Dalam perikop ini, Nabi Yeremia menegur para pemimpin Israel yang telah gagal menggembalakan umat Tuhan dengan benar. Namun, di tengah teguran itu, terdapat janji yang indah tentang datangnya seorang Gembala yang sejati, yaitu Mesias, yang akan menggembalakan umat-Nya dengan adil dan benar.
Yeremia memulai dengan teguran keras terhadap para gembala Israel yang telah menyebarkan, menghancurkan, dan menceraiberaikan kawanan domba Tuhan (ay. 1-2). Para pemimpin ini lebih memperhatikan kepentingan mereka sendiri daripada kesejahteraan umat yang mereka gembalakan. Mereka gagal menjalankan tugas mereka sebagai pemimpin yang seharusnya melindungi, membimbing, dan memberi makan kawanan domba Tuhan. Teguran ini relevan bagi kita hari ini. Kita diingatkan untuk tidak mengikuti jejak para pemimpin yang korup dan egois. Setiap orang yang diberi tanggung jawab untuk memimpin—baik di gereja, keluarga, atau komunitas—harus mengingat bahwa tugas utama mereka adalah menggembalakan dan melayani dengan kasih, seperti yang dicontohkan oleh Kristus.
Setelah memberikan teguran, Tuhan menyampaikan janji-Nya untuk mengumpulkan kembali umat-Nya dari segala tempat mereka tercerai-berai (ay. 3-4). Dia berjanji akan menempatkan gembala-gembala yang setia yang akan menggembalakan mereka dengan baik, sehingga mereka tidak lagi takut, cemas, atau hilang. Janji ini mengingatkan kita bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan umat-Nya. Ketika kita merasa tersesat atau terabaikan, kita dapat percaya bahwa Tuhan sedang bekerja untuk mengembalikan kita ke dalam pelukan-Nya. Dia akan menempatkan pemimpin-pemimpin yang setia dalam hidup kita untuk membimbing dan menguatkan kita.
Ayat 5-6 adalah inti dari janji Tuhan. Dia berbicara tentang datangnya seorang tunas adil dari keturunan Daud, yang akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan melakukan keadilan serta kebenaran di negeri ini. Ini adalah nubuat tentang kedatangan Yesus Kristus, Sang Mesias, yang akan menjadi Gembala yang baik bagi umat-Nya. Yesus sendiri menyatakan dalam Yohanes 10:11, "Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya." Yesus adalah pemenuhan janji ini. Dia adalah Gembala yang rela mengorbankan diri-Nya demi keselamatan kita. Di dalam Dia, kita menemukan perlindungan, bimbingan, dan kasih yang sejati.
Pertanyaan kita sekarang adalah bagaimana Tuhan menggembalakan umat-Nya berdasarkan kitab Yeremia 23:1-6. Di dalam bacaan ini, kita melihat beberapa tindakan Tuhan yang menunjukkan bagaimana Dia sebagai Gembala yang baik memelihara, melindungi, dan membimbing umat-Nya.
Pertama, TUHAN menegur pemimpin yang tidak setia (ay. 1-2)/ Tindakan pertama yang Tuhan lakukan adalah menegur para pemimpin yang tidak setia. Yeremia menyampaikan firman Tuhan yang menegur para gembala Israel yang telah menyebarkan dan menghancurkan kawanan domba Tuhan. Para pemimpin ini tidak memenuhi tanggung jawab mereka dan lebih mementingkan diri sendiri daripada kesejahteraan umat Tuhan. Teguran ini menunjukkan bahwa Tuhan tidak tinggal diam ketika ada ketidakadilan dan penyalahgunaan kekuasaan. Dia memperhatikan dan bertindak terhadap mereka yang merusak umat-Nya. Ini adalah panggilan bagi kita untuk menjadi pemimpin yang setia dan bertanggung jawab, baik dalam gereja, keluarga, maupun masyarakat.
Kedua, TUHAN mengumpulkan dan mengembalikan Umat-Nya (ay. 3). Tindakan berikutnya adalah janji Tuhan untuk mengumpulkan kembali sisa-sisa umat-Nya dari segala negeri tempat mereka telah tercerai-berai. Tuhan berjanji untuk membawa mereka kembali ke padang rumput mereka, sehingga mereka dapat berbuah dan bertambah banyak. Ini adalah gambaran tentang kasih dan pemeliharaan Tuhan yang tidak pernah meninggalkan umat-Nya. Dia selalu berusaha untuk mengembalikan mereka yang tersesat dan membawa mereka kembali ke dalam perlindungan-Nya. Ini mengingatkan kita bahwa tidak ada yang terlalu jauh dari kasih dan pemeliharaan Tuhan.
Ketiga, menempatkan pemimpin yang Setia (ay. 4). Tuhan juga berjanji untuk menempatkan pemimpin-pemimpin yang setia untuk menggembalakan umat-Nya. Pemimpin-pemimpin ini akan memastikan bahwa umat tidak lagi takut atau cemas, dan tidak ada yang hilang. Tindakan ini menunjukkan komitmen Tuhan untuk memberikan pemimpin yang sesuai dengan hati-Nya, yang akan menggembalakan umat dengan kasih dan keadilan. Ini mengajak kita untuk berdoa dan mendukung pemimpin-pemimpin yang setia dalam gereja dan masyarakat kita.
Keempat, TUHAN memberikan Janji tentang Mesias (ay. 5-6). Puncak Tindakan Tuhan dalam menggembalakan umat-Nya adalah janji tentang kedatangan Mesias. Tuhan berjanji akan menumbuhkan Tunas yang adil dari keturunan Daud, yang akan memerintah sebagai Raja yang bijaksana dan melakukan keadilan serta kebenaran di negeri ini. Ini adalah nubuat tentang Yesus Kristus, Sang Mesias, yang datang sebagai Gembala yang baik. Dia adalah pemimpin yang sempurna, yang memberikan nyawanya untuk keselamatan kita dan memimpin kita ke jalan kebenaran.
RENUNGAN
Apa yang hendak kita renungkan dari perikop ini dalam Minggu kedelapan setelah Trinitatis ini? Untuk refleksi dari tema "TUHAN MENGGEMBALAKAN UMATNYA" berdasarkan kitab Yeremia 23:1-6, kita dapat merenungkan beberapa hal penting yang dapat memperdalam pemahaman dan hubungan kita dengan Tuhan sebagai Gembala yang baik. Berikut adalah beberapa poin refleksi yang dapat dipertimbangkan:
Pertama, tanggung jawab pemimpin. Yeremia 23:1-2 menegur para pemimpin yang tidak setia dalam menggembalakan umat Tuhan. Ini mengajak kita untuk merenungkan tanggung jawab kita sebagai pemimpin, baik di gereja, keluarga, atau komunitas. Apakah kita sudah menjalankan tugas kita dengan setia, adil, dan penuh kasih? Kita perlu terus-menerus mengevaluasi diri dan berusaha menjadi pemimpin yang sesuai dengan hati Tuhan.
Kedua, kasih dan pemeliharaan Tuhan. Yeremia 23:3 menunjukkan janji Tuhan untuk mengumpulkan kembali umat-Nya yang tercerai-berai. Ini mengingatkan kita bahwa Tuhan selalu peduli dan tidak pernah meninggalkan kita. Dalam situasi apapun, kita dapat yakin bahwa Tuhan selalu berusaha untuk membawa kita kembali ke dalam pelukan-Nya. Refleksikan kasih dan pemeliharaan Tuhan dalam hidup kita dan bagaimana kita bisa lebih mempercayakan hidup kita kepada-Nya.
Ketiga, pengharapan dalam pemulihan. Janji Tuhan untuk mengumpulkan umat-Nya menunjukkan pengharapan dalam pemulihan. Ketika kita merasa tersesat atau mengalami masa-masa sulit, kita bisa memiliki pengharapan bahwa Tuhan akan memulihkan kita. Refleksikan bagaimana Tuhan telah bekerja dalam hidup kita di masa lalu dan bagaimana kita bisa terus berharap pada pemulihan-Nya di masa depan.
Keempat, pentingnya pemimpin yang Setia. Yeremia 23:4 menekankan pentingnya pemimpin yang setia dan adil. Refleksikan peran pemimpin dalam hidup kita dan bagaimana kita bisa mendukung mereka. Selain itu, kita juga perlu merenungkan bagaimana kita bisa menjadi pemimpin yang setia dalam lingkup tanggung jawab kita.
Kelima, kedatangan Mesias. Yeremia 23:5-6 memberikan nubuat tentang kedatangan Yesus Kristus sebagai Gembala yang baik. Refleksikan bagaimana Yesus telah memenuhi janji ini dan menjadi Gembala yang memimpin, melindungi, dan menyelamatkan kita. Bagaimana hubungan kita dengan Yesus sebagai Gembala yang baik? Apakah kita benar-benar mengikuti-Nya dan mempercayakan hidup kita kepada-Nya?
Sebagai umat Tuhan, kita juga dipanggil untuk menjadi gembala bagi orang lain. Bagaimana kita bisa meneladani kasih dan pemeliharaan Tuhan dalam interaksi kita dengan orang lain? Bagaimana kita bisa lebih peduli dan melayani mereka yang membutuhkan bimbingan dan perlindungan? Melalui refleksi dari tema ini, kita diingatkan akan kasih, pemeliharaan, dan bimbingan Tuhan yang tiada henti. Karena itu, mari kita terus mempercayakan hidup kita kepada-Nya, mendukung pemimpin yang setia, dan menjadi gembala yang baik bagi orang-orang di sekitar kita. (rsnh)
Selamat beribadah dan menikmati lawatan TUHAN