KOTBAH MINGGU PENTAKOSTA 1
Minggu, 05 Juni 2022
“HIDUP DALAM ROH”
Kotbah: Roma 8:8-11 Bacaan: Yohanes 7:37-39a
Hari ini kita merayakan Hari Raya “Pentakosta”. Dalam bahasa Yunani, “pentakosta” berarti hari kelima puluh.Pentakosta dirayakan 50 hari setelah kebangkitan Yesus. Hari Raya ini adalah Hari Raya Kelima dalam Kekristenan setelah Natal, Jumat Agung, Paskah dan Kenaikan Tuhan Yesus. Perayaan ini sangat sepi dan tidak begitu bersemarak dirayakan oleh umat Kristen di dunia ini. Tidak ada panitia yang dibentuk, diangkat dan dilantik untuk mensukseskan perayaan ini. Seolah perayaan ini tidak begitu penting.
Padahal dalam iman Kristen, Pentakosta adalah sangat penting bagi kita. Karena dengan pencurahan Roh Kudus, maka umat percaya bisa saling mengerti dan memahami semua bahasa yang berbeda sehingga Injil keselamatan bisa sampai ke seluruh bumi. Dengan pencurahan Roh Kudus kita akan mendapatkan Penolong, dan Penghibur sejati bagi kita.
Pada Minggu Pentaskosta ini kita akan membahas tema “Hidup dalam Roh”. Hidup menurut keinginan Roh Kudus akan memimpin kita kepada KEHIDUPAN. Hidup dalam Roh Kudus menuntun kita untuk mau menyenangkan Tuhan, memuliakan Tuhan, dan taat karena ucapan syukur pada apa yang Tuhan lakukan di kayu salib untuk kita orang berdosa.
Melalui Perayaan Pentakosta hari ini kita diarahkan agar kita hidup dalam Roh bukan menurut daging. Itu berarti kita harus berjuang dan berusaha menjadikan Roh Kudus ada di dalam diri kita setiap hari. Bagaimakah caranya agar Roh Kudus itu bisa hidup dalam dirikita?
Pertama, kita harus mampu terbebas dari “kedagingan”. “Kedagingan” adalah perseteruan dengan Allah dan kedagingan tidak taat pada Allah (ay. 7; Gal. 5:16-22). Orientasi kedagingan hanya pada perkara-perkara duniawi (ay. 5). Itu sebabnya, orang yang hidup dalam kedagingan tidak mungkin berkenan kepada Allah (ay. 8). Semua keinginan daging cenderung menjadi cobaan yang membawa kekecewaan dan kesengsaraan hidup (Yak. 1:13-15) dan Firman Allah berkata semuanya itu akan lenyap (1 Yoh. 2:16,17). Roh Kudus akan memimpin orang percaya dan mengarahkan pikirannya pada hal-hal surgawi dan mematahkan keinginan daging (ay. 10 ) serta memberikan hidup surgawi bagi kita (ay. 13). Itulah sebabnya mengapa kita diperintahkan untuk mencari dan mengarahkan pikiran kita ke atas di mana Kristus ada (Kol. 3:1,2). Roh Kudus memusatkan perhatian orang percaya pada Tuhan Yesus Kristus (Yoh. 14: 26; 15:26).
Kedua, membebaskan kita dari keterbatasan insani (ay. 11). Manusia terbatas dalam segala hal. Tubuhnya begitu rapuh, dibanding dengan ciptaan lain manusia sangat kecil dan lemah. Sebenarnya, makhluk yang paling rewel dan memusingkan di bumi ini adalah manusia. Dan semua makhluk di dunia ini mengalami penderitaan karena manusia dan mengharapkan kelak akan terjadi pembaharuan, pemuliaan manusia di mana mereka juga akan menikmatinya (ay. 20-22). Kondisi “tubuh” manusia yang fana ini melalui kuasa yang membangkitkan Kristus dari antara orang mati ialah Roh Kudus. Tubuh fana kita menerima pemulihan, kekuatan, dorongan dan semangat. Kita diminta penuh dengan Roh Kudus jangan mabuk oleh anggur (Ef. 5:18). Sebab Roh Kudus memulihkan semangat dan kegairahan hidup. Roh yang memberi hidup dan “Damai Sejahtera” (ay. 6). Roh yang menjadikan kita hidup sebagaimana layaknya “anak-anak Allah.” Roh Kudus menjadikan hidup kita bersemangat. Jika kedua hal ini mampu kita lakukan maka kita akan hidup dalam Roh Kudus.
RENUNGAN
Apakah yang hendak kita renungkan dan lakukan dalam Minggu Pentakosta 1 ini sebagai orang yang hidup dalam Roh Kudus?
Pertama, hiduplah berkenan kepada Allah (ay. 8). Hidup berkenan berarti kita mampu melakukan kehendak Allah dalam kehidupan kita sehari-hari. Kita mengasihi sesama, dan selalu tunduk dan taat kepada perintah TUHAN. Jika kita tidak mampu hidup berkenan kepada Allah maka kita bukanlah milik Kristus (ay. 9).
Kedua, hiduplah dalam kebenaran (ay. 10). Jika kita hidup dalam Roh dan Kebenaran maka kita akan dibangkitkan bersama-sama dengan Kristus. “Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu” (ay. 11) Ayat ini merupakan pembanding yang jelas. Paulus menjelaskan bahwa jika Roh Kudus telah membangkitkan Kristus dari antara orang mati, maka Roh yang sama yang diam di dalam kita akan menghidupkan tubuh kita yang fana itu. Ini berarti seperti kebangkitan tubuh Kristus, maka tubuh kita pun akan dibangkitkan juga kelak. Hal ini bisa menunjuk kepada dua hal, yaitu: tubuh kita di dunia ini dipakai untuk memuliakan Allah (1 Kor. 3:16) dan kebangkitan tubuh kelak (1 Kor. 15). Karena itu, jadikanlah hidup kita semakin menumbuhkan gelora kehidupan baru karena Roh Kudus hidup dan berada dalam kita. (rsnh)
Selamat merayakan Turunnya Roh Kudus!