Jumat, 02 Agustus 2019

Renungan hari ini: AKU MENCURAHKAN ISI HATIKU DI HADAPAN TUHAN

Renungan hari ini: 

AKU MENCURAHKAN ISI HATIKU DI HADAPAN TUHAN



1 Samuel 1:15 (TB) Tetapi Hana menjawab: "Bukan, tuanku, aku seorang perempuan yang sangat bersusah hati; anggur ataupun minuman yang memabukkan tidak kuminum, melainkan aku mencurahkan isi hatiku di hadapan TUHAN" 

1 Samuel 1:15 (NET) But Hannah replied, “That’s not the way it is, my lord! I am under a great deal of stress. I have drunk neither wine nor beer. Rather, I have poured out my soul to the Lord” 

Setiap manusia punya pergumulan yang berbeda-beda. Cara mengatasi pergumulan itupun tentu akan berbeda-beda juga. Ada hal yang menarik dari kisah Hana yang kit abaca dalam teks hari ini. Hana adalah seorang perempuan yang diberkati. Namanya berarti "kesayangan" atau perempuan yang mempunyai kelebihan istimewa. Suaminya sangat mencintainya dan keuangannya aman. Hidupnya nyaman tapi ia mempunyai seorang lawan yang bernama Penina yang "mengejek"-nya setiap hari karena kemandulannya. Meskipun Hana sangat diberkati, namun ia merindukan seorang anak. Tetapi rahimnya tertutup, ia mandul. Hidup Hana sangat nyaman dalam banyak hal, namun di satu bidang ia disakiti. Itu berarti Hana mengalami pergumulan yang sangat menekan hatinya.

Pertanyaannya sekarang adalah apa yang dilakukan Hana dalam menghadapi pergumulan itu?

Pertama,Hana mencurahkan isi hatinya di hadapan TUHAN. Hana tidak mau mencurahkan isi hatinya kepada manusia yang melainkan kepada TUHAN di dalam doa-doanya setiap hari di Bait Allah. Walau Hana begitu jengkel sehingga ia menangis dan tidak mau makan, tetapi ia tidak membalaskan sakit hatinya kepada Penina melainkan ia mencurahkan isi hatinya di hadapan TUHAN saja. Ketika Hana mengalami perang kecemburuan, Hana terdorong untuk mencari Tuhan. 

Kedua,Hana tidak memedulikan segala fitnahan orang kepadanya. Hana tidak membuang-buang kekuatan melawan kritik. Tetapi ia pergi kepada Tuhan dan ambillah tindakan bersama Tuhan dan tidak membiarkan seorang pun menjauhkannya dari Tuhan. Hana sedang berurusan dengan Tuhan, dan tidak seorang pun yang akan menghalanginya. 


Ketiga,Hana bertekun dalam doa sampai mendapatkan jawaban. Hana bertekun dalam mencurahkan isi hati kita kepada Allah sampai mendapat kembali jawaban dari-Nya. Hana tidak berputus asa dalam berdoa walau orang menudunya sama seperti orang gila karena mulutnya terus komat-kamit berdoa kepada TUHAN. Ketekunan Hana berdoa itu akhirnya menghasilkan jawaban doanya. Hana memperoleh anak yang bernama Samuel. Orang yang bertekun dalam doa, maka TUHAN pun akan memberikan jawaban atas doa-doa yang kita panjatkan dengan tekun di hadapan-Nya. Karena itu, apapun pergumulan dan persoalan yang kita hadapi saat ini, bawalah semuanya itu ke hadapan TUHAN, maka TUHAN pun akan menolong kita menghadapinya. (rsnh)

Selamat berakhir pekan dan besok ke Gereja

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...