Rabu, 14 Juli 2021

Renungan hari ini: “KARAT EMAS AKAN MEMAKAN DAGING SEPERTI API” (Yakobus 5:3)

 Renungan hari ini:

 

“KARAT EMAS AKAN MEMAKAN DAGING SEPERTI API”




 

Yakobus 5:3 (TB) "Emas dan perakmu sudah berkarat, dan karatnya akan menjadi kesaksian terhadap kamu dan akan memakan dagingmu seperti api. Kamu telah mengumpulkan harta pada hari-hari yang sedang berakhir"

 

James 5:3 (NET) "Your gold and silver have rusted and their rust will be a witness against you. It will consume your flesh like fire. It is in the last days that you have hoarded treasure!"

 

Emas dan perak merupakan simbol kekayaan. Harta dan kekayaan jika digunakan dengan baik akan membawa kebaikan bagi kita. Namun jika harta dan kekayaan itu disalahgunakan, maka dampaknya akan merusak dagingkita seperti api. Harta dan kekayaan itu akan menjadi panas dan membuat tubuh dan jiwa kita setiap saat gelisah. Itulah sebabnya Yakobus menegur keras orang-orang kaya yang tidak mengenal Tuhan. Sebuah nubuatan disampaikan bahwa mereka akan menerima hukuman dari Tuhan. Orang-orang kaya tersebut menangis dan meratap karena kesengsaraan yang akan mereka terima.

 

Mengapa orang-orang kaya ini menerima hukuman dahsyat? 

 

Pertama, karena mereka mengandalkan harta dan kekayaan mereka. Banyak orang berpikir kekayaan bisa membuat hidup bahagia dan lepas dari semua masalah. Dengan uang, bisa membeli segalanya termasuk kenikmatan dan kesenangan dunia. Justru Yakobus menegaskan bahwa semua yang mereka kumpulkan tidak ada gunanya dan sia-sia. Kekayaan akan membawa kebinasaaan terutama ketika orang-orang kaya tersebut menjadi sombong dan merasa tidak membutuhkan Tuhan lagi.

 

Kedua, karena menindas orang miskin demi memperkaya diri sendiri. Orang-orang kaya ditegur oleh Yakobus karena mengumpulkan harta kekayaan di atas kemiskinan orang lain. Tuhan, Sang Pembela orang lemah dan miskin mendengar keluhan-keluhan para buruh yang sudah bekerja setengah mati, susah payah membanting tulang, ternyata tidak bisa menikmati hasil pekerjaan mereka. Sang tuan menahan bahkan tidak membayarkan upah yang seharusnya mereka terima. Upah mereka malah dipakai untuk keinginan sang tuannya.

 

Ketiga, karena mereka berpesta pora untuk kesenangan duniawi. Sebenarnya tidak menjadi masalah memakai uang yang didapat dari hasil kerja keras untuk kesenangan. Yang menjadi masalah adalah uang tersebut digunakan untuk pesta pora dan hidup foya-foya, yaitu menghamburkan harta demi kenikmatan dunia. Di sisi lain, banyak orang miskin menderita kelaparan, sementara orang kaya tidak memiliki hati yang berbelas kasihan terhadap mereka yang membutuhkan bantuan.

 

Melalui nas hari ini kita diingatkan bahwa jika kita salah menggunakan harta kekayaan maka kita pun akan mendapatkan hukuman dari Tuhan. Kekayaan yang kita peroleh adalah titipan Allah dan fana sifatnya. Hal yang terpenting bukanlah bagaimana mengumpulkan sebanyak-banyaknya harta tetapi bagaimana kita berusaha semaksimal mungkin memakai berkat yang Tuhan Yesus berikan bagi kemuliaan nama Tuhan. Yuk kita menolong orang yang membutuhkan, mencukupkan kebutuhan untuk pelayanan, membantu masyarakat di sekitar kita, dan yang paling utama menjadi berkat bagi saudara-saudara seiman kita. Apalagi dalam situasi pandemi Covid 19 saat ini, kita dituntut membagi apa yang ada pada kita untuk bisa menolong orang lain yang sangat membutuhkannya. Karena itu, seberapa pun harta dan kekayaan kita marilah kita menggunakannya dengan baik dan benar untuk kemuliaan TUHAN. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...