Selasa, 26 Desember 2023

Renungan hari ini: “ALLAH TIDAK LAGI MENGHUKUM BUMI DENGAN AIR BAH” (Kejadian 9:11)

 Renungan hari ini:

 

“ALLAH TIDAK LAGI MENGHUKUM BUMI DENGAN AIR BAH”


 

Kejadian 9:11 (TB2) "Aku mengucapkan perjanjian-Ku dengan kamu bahwa sejak ini segala mahkluk tidak akan dilenyapkan oleh air bah lagi, dan tidak ada lagi air bah untuk memusnahkan bumi"

 

Genesis 9:11 (NET) "I confirm my covenant with you: Never again will all living things be wiped out by the waters of a flood; never again will a flood destroy the earth”

 

Nas hari ini menyatakan janji Allah bahwa Ia tidak akan lagi menghukum bumi dengan air bah untuk memusnahkan manusia. Ini mencerminkan rahmat dan kesetiaan Allah terhadap janji-Nya. Ayat ini menegaskan bahwa Allah tidak akan menggunakan air bah sebagai sarana hukuman massal di masa depan. Pengajaran ini diteruskan sebagai bagian dari kisah ciptaan dan sejarah awal manusia dalam tradisi Yahudi dan Kristen.

 

Banyak yang melihat janji ini sebagai gambaran dari janji perjanjian yang lebih luas antara Allah dan umat manusia, khususnya melalui perjanjian yang ditegakkan oleh Yesus Kristus. Meskipun hukuman mungkin tetap ada, janji ini menegaskan bahwa Allah tidak akan lagi menggunakan air bah sebagai cara khusus untuk memusnahkan umat manusia secara keseluruhan.

Apa yang perlu direnungkan dari nas hari ini? Nas hari ini mengandung beberapa pesan penting yang dapat direnungkan:

 

Pertama, kesetiaan Allah terhadap janji-Nya. Pernyataan ini mencerminkan kesetiaan Allah terhadap janji-Nya. Meskipun manusia pada masa Nuh melakukan dosa-dosa yang meresahkan, Allah tetap setia terhadap janji-Nya untuk tidak lagi menghukum dunia dengan air bah. Ini menunjukkan sifat kasih dan rahmat Allah yang tidak berubah, bahkan di tengah dosa dan pemberontakan manusia.

 

Kedua, kemurahan Hati Allah. Janji ini juga mencerminkan kemurahan hati Allah. Meskipun manusia tidak layak menerima rahmat, Allah memilih untuk memberikan janji bahwa cara hukuman-Nya tidak akan lagi melibatkan bencana air bah yang sedahsyat pada masa Nuh. Ini adalah ungkapan kemurahan hati Allah yang melampaui keadilan.

 

Ketiga, pentingnya Perjanjian. Konsep perjanjian dengan manusia adalah tema yang sering muncul dalam Alkitab. Pernyataan ini menegaskan pentingnya perjanjian antara Allah dan manusia. Perjanjian ini adalah dasar hubungan antara manusia dan Allah, dan dalam konteks Kristen, mengarah pada pemahaman perjanjian baru melalui Yesus Kristus.

 

Keempat, pengajaran tentang hukuman dan pengampunan. Pernyataan ini memberikan pengajaran tentang bagaimana Allah mengelola hukuman dan pengampunan. Meskipun manusia dapat melakukan dosa, Allah memilih untuk memberikan janji pengampunan dan menunjukkan bahwa cara hukuman-Nya akan berubah. Ini menunjukkan bahwa Allah tidak hanya adil dalam hukuman-Nya tetapi juga murah hati dalam memberikan pengampunan. Karena itu, renungan ini dapat menjadi sumber penghiburan dan harapan bagi orang percaya, mengingat bahwa Allah adalah Allah yang setia, penuh rahmat, dan mau mengikatkan diri dalam perjanjian dengan umat-Nya. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...