Sabtu, 26 Februari 2022

KOTBAH MINGGU ESTOMIHI Minggu, 27 Pebruari 2022 “FIRMAN TUHAN MEMBERIKAN SUKA CITA” (Yesaya 55:10-13)

 KOTBAH MINGGU ESTOMIHI

Minggu, 27 Pebruari 2022

 

“FIRMAN TUHAN MEMBERIKAN SUKA CITA”

Kotbah: Yesaya 55:10-13       Bacaan: Matius 13:18-23




 

Hari ini kita memasuki Minggu Estomihi yang artinya “Jadilah bagiku gunung batu tempat perlindungan - Sai Ho ma gabe Partanobatoan di ahu (Mzm. 31:3b). Dan dalam Minggu ini kita akan membahas tema “Firman TUHAN memberikan Suka Cita”. Kuasa Firman Tuhan sungguh berdampak dalam kehidupan setiap orang, baik yang percaya maupun yang tidak mempercayai-Nya.  Sebab, bagi yang percaya, maka mereka akan menerima setiap janji-janji Tuhan yang terkandung dalam firman-Nya. Sebaliknya, bagi mereka yang tidak percaya, konsekuensi berbeda dari Firman Tuhanlah yang akan mereka terima.

 

Kuasa Firman-Nya juga berdampak dalam alam semesta serta perjalanan sejarah bangsa-bangsa. Dan bukan hanya bangsa, namun secara pribadi, kuasa Firman Tuhan berdampak dalam perjalanan sejarah kehidupan kita. Firman-Nya ya dan amin, mengandung kepastian, janji dan harapan akan kenyataan. Tidak pernah akan kembali kepada-Nya, karena Firman yang sudah Ia ucapkan tidak akan pernah berubah, namun kekal.  Tak akan kembali pada-Nya, karena Tuhan adalah setia kepada janji-Nya.
Firman itu akan mengerjakan apa yang diperintahkan. Bagi kitalah firman Tuhan itu, yang akan memberikan kehidupan dan berkat rohani dalam hidup kita sekarang ini dan nanti.  Percayalah kepada Firman Tuhan, maka hidup kita akan penuh sukacita dan kebahagiaan bersama Kristus Yesus Tuhan kita.

Kita bisa saja mengatakan “Mana mungkin kami bersuka cita di tengah pandemi Covid 19 ini?” Pertanyaan yang sama juga dihadapi umat Israel kala itu. Jika kita perhatikan ayat 12-13, kita pasti bertanya berangkat ke mana umat Israel? Padahal mereka masih dalam keadaan pembuangan. Mana mungkin ada sukacita? Mana mungkin ada pohon sanobar, pohon murad karena yang mereka lihat dan rasakan kala itu cuma semak duri dan kecubung!! Tujuh puluh tahun lamanya Israel di buang ke negeri asing dan di sana mereka betul-betul bergumul dengan kalimat “Kemasyuran Tuhan“. 

Firman TUHAN memberikan suka cita bukan berarti kita telah keluar dari masalah dan pergumulan yang sedang kita hadapi. Tetapi yang terjadi adalah TUHAN memberikan kita kekuatan menghadapi dan menjalani pergumulan itu dengan suka cita. Artinya, kita masih tetap berada dan tinggal di tengah-tengah pergumulan itu tetapi kita tidak takut lagi menghadapinya, melainkan kita sudah kuat dan sanggup hidup bersama pergumulan itu dengan suka cita.

Pertanyaan kita sekarang adalah bagaimanakah cara kita agar firman TUHAN itu membawa suka cita bagi kita? 

Pertama, sampaikanlah Firman TUHAN itu kepada siapa pun. Jika TUHAN berfirman maka akan terjadi seperti yang difirmankan-Nya. Jika kita menyampaikan dan memberitakan Firman TUHAN itu kepada orang lain, maka akan terjadi juga sesuai dengan isi Firman TUHAN itu. Artinya, sekali firman TUHAN diberitakan, maka tidak akan kembali dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang dikehendaki ALLAH dan akan berhasil. Hal itu ditegaskan oleh Yesaya dalam nas hari ini bahwa setiap firman yang keluar dari mulut Tuhan tidak akan kembali dengan sia-sia, melainkan akan melaksanakan apa yang dikehendaki-Nya.  Luar biasa!  Karenanya jangan pernah menganggap remeh atau sepele ayat-ayat firman Tuhan! 

Ketika kita perkatakan Firman, maka Yesus (sang Firman yang hidup) akan bekerja dan membuat Firman yang kita perkatakan bermanifestasi dalam kehidupan kita. Percayalah bahwa Firman Tuhan yang kita ucapkan tidak akan sia-sia meluap di udara begitu saja tetapi Ia sanggup merubah segala hal bahkan yang terlihat tak masuk akal. Percayalah bahwa Firman yang keluar dari mulut kita akan melaksanakan dan berhasil dalam membuat apa yang kita ucapkan menjadi sesuatu yang nyata. Oleh karena itu biasakan diri kita untuk mengucapkan berkat (bukan kutuk), kesembuhan (bukan sakit penyakit), optimis (bukan pesimis), kemenangan (bukan kekalahan), pengharapan (bukan putus asa), sukacita (bukan dukacita). Sebagai anak Allah, ada kuasa dalam kata-kata yang keluar dari mulut kita. Disadari atau tidak, posisi di mana kita berada sekarang, sangat ditentukan oleh perkataan-perkataan yang telah dan sering kita ucapkan sebelumnya. Kata-kata kita akan dan telah mengantarkan kita pada realita yang sesuai dengan apa yang kita perkatakan. Untuk itu biasakan diri kita untuk memperkatakan semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji.

Kedua, Firman TUHAN itu akan mengubah hidp kita. Firman Tuhan itu tidak seperti kata-kata biasa. Firman Tuhan itu hidup. Ketika Tuhan berbicara, terjadi perubahan. Segala sesuatu disekitar kita, semua ciptaan ada karena “Tuhan berfirman”. Alkitab (Firman Tuhan) jauh lebih besar dari sekedar buku panduan pengajaran. Firman Tuhan menghasilkan kehidupan, menciptakan iman, menghasilkana perubahan, membuat iblis takut, menyebabkan terjadinya mujizat, menyembuhkan luka-luka, membangun karakter, mengubahkan keadaan, memberikan sukacita, mengalahkan perlawanan, mengatasi godaan, memompa harapan, melepaskan kuasa, membersihkan pikiran kita, menjadikan segala sesuatu dan menjamin masa depan kita untuk selamanya ! oleh sebab itu, kita tidak dapat hidup tanpa Firman Tuhan.  

 

Ketiga, Firman Tuhan tidak akan kembali dengan sia-sia tetapi setiap Firman yang diucapkan Tuhan akan berhasil dan menjadi nyata. Tuhan telah berfirman bahwa Ia akan membebaskan umat-Nya dari pebudakan Babel, dan akan menghantarkannya ke tanah perjanjian kepada nenek moyang bangsa Israel, dan di sana mereka akan membangun kembali Yerusalem. Dan benar, Janji itu digenapi, bangsa Israel dibebaskan dan dihantar dengan damai. Fiman Tuhan benar-benar berkuasa untuk menciptakan (Kej.1) dan menyelamatkan (Mzm. 107:20). 

Setiap Firman TUHAN yang kita baca dan sampaikan tidak akan kembali dengan sia-sia. Firman itu akan berproses dan membawa dampak dalam diri kita cepat atau lambat. Walau kita merasa bahwa saat membaca atau mendengarkan firman Tuhan seperti hanya membuang-buang waktu dan tenaga saja. Sebab, kita merasa tidak memperoleh manfaat yang jelas bagi kehidupan kita. Ayat-ayat yang kita baca itu kita rasakan abstrak, penuh istilah-istilah yang tidak kita ketahui maksudnya, atau juga terlalu muluk dan tidak masuk akal. Demikian pula kotbah yang kita dengar. Bertele-tele, mengulang-ulang hal yang sudah kita ketahui, isinya dangkal, bahasanya amburadul, dan sebagainya. Dengan kata lain, firman yang tercurah kepada kita itu seakan-akan hanya jatuh di samping kita, tidak membasahi diri kita!

 

RENUNGAN

Firman yang kita baca dan dengarkan itu tidak akan kembali dengan sia-sia. Firman TUHAN itu pasti menghasilkan buah dan manfaat bagi yang mendengar dan menerimanya. Kenyataan ini mengingatkan kita, bahwa apabila yang kita dengar dan terima itu sungguh-sungguh firman Tuhan, maka itu pasti akan ada dampak dan manfaat positifnya bagi kita.“Ia tidak akan kembali dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya”! 

Mengapa kita merasa sia-sia? Hal itu sering terjadi, karena kita, dalam upaya memahami firman yang sampai pada kita itu, sudah terlebih dahulu menentukan sendiri pesan atau manfaat apa yang seharusnya ada dalam firman tersebut. Dan kalau hal itu tidak tercantum secara tersurat atau tersirat dalam firman yang kita baca atau dengar, maka kita lalu menyimpulkan, firman itu sia-sia belaka. Dengan demikian, pesan dan manfaat dari firman itu menjadi lewat begitu saja, seakan-akan masuk ke dalam telinga kiri, keluar dari telinga kanan. Jadi, sebenarnya, bukannya firman itu sia-sia, melainkan kita sendirilah yang menyia-nyiakannya! 

Pada sisi lain, kita juga harus berhati-hati dalam memberitakan firman. Jangan-jangan bukan pesan firman itu yang kita sampaikan, tetapi pesan kita sendiri. Bagi kita sendiri, tentu saja itu bagus. Tetapi bagi orang lain, terlebih-lebih Tuhan, belum tentu!

Kuasa Firman Tuhan sungguh berdampak dalam kehidupan setiap orang, baik yang percaya maupun yang tidak mempercayai-Nya.  Sebab, bagi yang percaya, maka mereka akan menerima setiap janji-janji Tuhan yang terkandung dalam firman-Nya. Sebaliknya, bagi mereka yang tidak percaya, konsekuensi berbeda dari Firman Tuhanlah yang akan mereka terima.

Kuasa Firman-Nya juga berdampak dalam alam semesta serta perjalanan sejarah bangsa-bangsa.   Dan bukan hanya bangsa, namun secara pribadi, kuasa Firman Tuhan berdampak dalam perjalanan sejarah kehidupan kita. Firman-Nya ya dan amin, mengandung kepastian, janji dan harapan akan kenyataan. Tidak pernah akan kembali kepada-Nya, karena Firman yang sudah Ia ucapkan tidak akan pernah berubah, namun kekal.  Tak akan kembali pada-Nya, karena Tuhan adalah setia kepada janji-Nya.

Firman itu akan mengerjakan apa yang diperintahkan.  Bagi kitalah firman Tuhan itu, yang akan memberikan kehidupan dan berkat rohani dalam hidup kita sekarang ini dan nanti.  Percayalah kepada Firman Tuhan, maka hidup kita akan penuh sukacita dan kebahagiaan bersama Kristus Yesus Tuhan kita. Karena itu, beritakanlah Firman TUHAN dengan baik walau situasi tidak baik, karena Firman itu tetap akan melakukan sesuai dengan kehendak TUHAN dan tidak akan kembali dengan sia-sia.

Selamat beribadah dan menikmati lawatan TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...