Senin, 02 April 2018

Renungan hari ini: KAMU TELAH DIBAYAR LUNAS

Renungan hari ini:

KAMU TELAH DIBAYAR LUNAS


1 Korintus 6:20 (TB) "Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!"

1 Korintus 6:20 (NRSV) "For you were bought with a price; therefore glorify God in your body”       

Istilah “dibayar lunas” di dalam Alkitab terkait erat dengan kata “penebusan.” Kata ini terutama selalu dilekatkan pada Kristus terkait dengan apa yang sudah Dia kerjakan. Itu sebabnya, Kristus disebut sang Penebus. Kata “penebusan” ini begitu berharga dan sering diucapkan oleh orang Kristen. 

Berbicara tentang Penebus, kita seharusnya selalu mengingat nama Kristus di salib, dan setiap kali mengucapkannya, hati kita dipenuhi dengan ingatan penuh kasih dari Allah di dalam Kristus yang telah rela membayar hutang dosa-dosa kita, memberikan nyawa-Nya sendiri sehingga kita diselamatkan. Berbicara masalah keselamatan, mau tidak mau kita harus berbicara juga tentang pribadi Kristus yang melalui-Nya kita memperoleh penebusan.

Tindakan penebusan Kristus menghasilkan pendamaian antara Allah Bapa dengan kita. Allah Bapa membenarkan kita, orang berdosa, melalui kebenaran Kristus yang diimputasikan kepada kita sehingga melaluinya kita beroleh keselamatan. Jelas, di dalam keselamatan yang kita peroleh tidak ada sedikitpun kontribusi ataupun jasa kita di dalamnya. Itu semua semata-mata oleh karena jasa Kristus melalui karya pengorbanan-Nya di kayu salib yang dianugerahkan kepada kita.

Kata “dibeli” pada tradisi kuno artinya seorang budak dapat dilepaskan dengan cara dibeli dari tuan yang memiliki dan menguasainya, maka Tuhan Yesus membeli kita dengan harga yang mahal untuk menebus dan membebaskan kita dari perbudakan dosa. Jika di masa Perjanjian Lama umat yang berdosa harus datang kepada imam untuk menerima pengampunan dosa dengan cara membawa binatang korban untuk dipersembahkan di atas mezbah korban bakaran, tetapi di masa Perjanjian Baru tradisi ini semuanya sudah digenapi oleh Tuhan Yesus yang menjadi korban penebus dosa. Itu sebabnya, umat yang berdosa tidak perlu lagi membawa binatang korban untuk dipersembahkan, karena Tuhan Yesus telah menjadi korban pengganti melalui kematian-Nya bagi penebusan dosa sekali untuk selamanya (Ibr. 10:10).

Allah menebus kita bukan dengan barang yang fana, tetapi dengan darah yang mahal, yaitu darah Tuhan kita Yesus Kristus. Oleh karena itulah, Rasul Paulus pada bagian ini sangat keras menentang segala perbuatan dosa susila yang telah mengikat kita dan menyengsarakan kita. Kita yang sudah ditebus dengan harga darah Tuhan Yesus sendiri harus memuliakan Allah. Tidak hanya sekedar menahan diri untuk tidak menyerahkan diri kepada dosa percabulan, tetapi dengan menyerahkan seluruh keberadaan kita bagi pelayanan kepada Allah sebagai ibadah yang sejati (Rm. 12:1). Jika tubuh ini adalah milik-Nya (1Kor.6:19), maka adalah wajar apabila kita dituntut untuk memuliakan Dia melalui tubuh kita (1Kor.6:20b). Namun, aplikasi perintah ini sangat luas, bukan sekedar tubuh jasmani saja yang memuliakan Allah, tetapi seluruh keberadaan kita harus melayani Dia.
   
Penebusan Kristus membawa dua akibat bagi kita, yakni:
Pertama, kita ditebus berarti kita telah dibebaskan dari kuasa dosa.Kita bebas, namun tidak berarti kita bebas melakukan apapun yang kita inginkan, apalagi melakukan perbuatan dosa tanpa dihukum. Kita diberi kebebasan untuk menghendaki yang baik, menaati dan mengasihi Yesus karena kita bukan milik kita sendiri tetapi milik Yesus yang sudah menebus kita dengan darah-Nya yang mahal. Penebusan adalah sesuatu yang mulia. Mengingat dan merenungkan penebusan Allah seharusnya membuat kita bersyukur memuji dan memuliakan Allah kita.

Kedua, penebusan memanggil kita untuk segera membuat komitmen penuh untuk menyerahkan diri dan melayani Dia.Sebagaimana Yesus yang telah menyerahkan diri-Nya demi membayar dan menebus hutang-hutang dosa kita, demikian pulalah kita berkomitmen menyerahkan diri kita untuk melayani Tuhan Yesus dengan segenap keberadaan kita. Kita yang seharusnya dihukum karena dosa-dosa kita, tetapi oleh karena kasih-Nya yang besar, Dia mati bagi kita. Tiada kata yang dapat melukiskan betapa besarnya kasih Allah kepada kita. Itulah satu-satunya alasan mengapa kita harus bersungguh hati mengasihi dengan melayani-Nya. Karena itu, muliakanlah Allah dengan tubuh kita atas penebusan yang telah kita terima. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...