Selasa, 15 Mei 2018

Renungan hari ini: BERSERU KEPADA TUHAN

Renungan hari ini: 

BERSERU KEPADA TUHAN

Yunus 2:2 (TB) "Dalam kesusahanku aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku, dari tengah-tengah dunia orang mati aku berteriak, dan Kaudengarkan suaraku" 

Jonah 2:2 (NRSV)  "I called to the LORD out of my distress, and he answered me; out of the belly of Sheol I cried, and you heard my voice” 

Berseru kepada TUHAN adalah tindakan kita pada saat kita membutuhkan pertolongan-Nya. Berseru bisa diucapkan dengan suara lantang atau lemah lembut, tergantung situasi dan kondisi orang tersebut. Berseru kepada Tuhan, bisa mengutarakannya dengan suara lantang, tetapi juga bisa dengan lemah lembut, lirih bahkan nyaris tak terdengar karena tubuh kita lemah. Pada saat kita tidak berdaya, sakit, dan dalam kesesakan, kita pasti terus berseru kepada-Nya. Namun, seruan bisa juga merupakan ungkapan sukacita dengan sorak-sorai. 

Berseru merupakan sarana yang Tuhan berikan kepada kita untuk datang kepada-Nya. Itulah yang dikatakan oleh pemazmur, “Aku berseru kepada-Mu, karena Engkau menjawab aku, ya Allah; sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah perkataanku” (Mzm. 17:6). Daud berseru kepada Tuhan, dan Dia menjawab dengan jelas. Tetapi, pertanyaan dan seruan manakah yang dijawab oleh-Nya? Karena bukan setiap pertanyaan dan seruan kita dijawab oleh Allah, bukan? Apa yang kita serukan kepada Tuhan memang perlu kita pikirkan dan kaji ulang karena Tuhan sudah memberikan pikiran dan hikmat kepada kita. Terkadang seruan kita tidak dijawab oleh-Nya karena sebenarnya kita sudah mengetahui jawabannya.

Yunus dalam ketidaktaatannya kepada Tuhan, ketika ia melarikan diri dan ditelan oleh ikan dan dalam kegelapan yang sangat, ia berteriak danberkata dalam doanya: “Dalam kesusahanku aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku, dari tengah-tengah dunia orang mati aku berteriak, dan Kaudengarkan suaraku.” Dia merasakan seperti berada dalam dunia orang mati. Kalau awalnya ia hendak menghindari Tuhan maka dalam ketakutan di tengah-tengah dunia orang mati ia justru berseru  memohon Tuhan.

Hal ini menjelaskan kepada kita betapa  manusia berada di dalam kegelapan, ketersesatan dan sangat memerlukan pertolongan untuk bisa keluar dari kegelapan dan  ketakutan. Tidak ada manusia yang tidak mempunyai ketakutan dalam hidupnya, manusia membutuhkan pertolongan, rasa tenang, dan aman. Dan itu hanya dapat diperoleh  di dalam Yesus. Sehingga yang mati dapat dihidupkan, yang berada dalam kegelapan beroleh terang.


Saat ini kita masih berada dalam situasi yang menakutkan dengan peristiwa bom di Surabaya dan penangkapan para teroris di berbagai daerah di Indonesia. Kita merasa bahwa di mana-mana ada terror yang mematikan. Di situasi seperti ini kita harus berserut kepada TUHAN agar kita diberikan-Nya perlindungan dan keselamatan. Kita terhindar dari ancaman bahaya yang tidak kita tahu kapan datangnya. Kita harus berhikmat dalam menghadapi situasi ini. Jika ada suara ledakan di dekat kita maka segeralah tiarap di atas tanah dan melindungi kepala kita agar terhindar dari bahaya itu. Sambil kita berseru kepada TUHAN untuk menolong dan menyelamatkan kita. Karena itu, berserulah kepada TUHAN di saat kita berada dalam kesesakan dan penderitaan. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...