Jumat, 14 Juli 2023

Renungan hari ini: “JANGANLAH KUATIR TENTANG APA PUN JUGA” (Filipi 4:6)

 Renungan hari ini:

 

“JANGANLAH KUATIR TENTANG APA PUN JUGA”



Filipi 4:6 (TB) "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur"

 

Philippians 4:6 (NET) "Do not be anxious about anything. Instead, in every situation, through prayer and petition with thanksgiving, tell your requests to God"

 

Nas hari ini mengandung pesan untuk jemaat agar tidak merasa kuatir atau cemas tentang apapun dalam hidup mereka, melainkan membawa segala kebutuhan, keinginan, dan kekhawatiran mereka kepada Allah melalui doa, permohonan, dan ucapan syukur. Latar belakang dari ayat ini adalah situasi yang dihadapi oleh jemaat di Filipi pada saat itu. Mereka mengalami tekanan, penindasan, dan ketidakpastian dalam hidup mereka. Rasul Paulus, yang mengenal dan mencintai jemaat tersebut, menulis surat ini untuk memberikan dorongan, penghiburan, dan nasihat kepada mereka.

 

Dalam konteks ini, ayat ini menunjukkan kepada jemaat bahwa ketika mereka menghadapi masalah, kekhawatiran, atau kebutuhan, mereka tidak perlu merasa sendirian atau cemas. Mereka diingatkan untuk mempercayai Allah dan mempersembahkan segala hal kepada-Nya melalui doa dan permohonan. Tujuan dari doa adalah untuk mengalami kedekatan dengan Allah, mengungkapkan keinginan dan kebutuhan mereka kepada-Nya, dan memberikan syukur bagi semua yang telah diberikan-Nya. Dalam konteks Kristen, doa dan kepercayaan kepada Allah dianggap sebagai cara untuk mengatasi kecemasan dan kekhawatiran dalam hidup. Ayat ini mengajarkan agar umat Kristen tidak bergantung pada kekuatan dan kemampuan mereka sendiri, tetapi untuk meletakkan segala harapan dan kebutuhan mereka kepada Allah, yang memiliki kuasa dan kasih yang tak terbatas. Jadi, latar belakang dari ayat Filipi 4:6 adalah memberikan penghiburan dan bimbingan kepada jemaat di Filipi agar tidak cemas dan merasa terbebani oleh masalah hidup mereka, melainkan untuk membawa segala hal kepada Allah melalui doa, permohonan, dan ucapan syukur.

 

Untuk menerapkan ajaran Filipi 4:6 dalam kehidupan sehari-hari, berikut adalah beberapa langkah praktis yang dapat kita lakukan:

 

Pertama, kenali kecemasankita. Identifikasi dan sadari apa yang menjadi sumber kekhawatirankita. Ketahui bahwa kecemasan adalah manusiawi, tetapi kita harus berusaha untuk tidak membiarkannya menguasai pikiran dan hati kita.

 

Kedua, bawa semua keinginankita kepada Allah. Tunjukkan segala keinginankita kepada Allah dalam doa. Berbicaralah dengan Dia secara terbuka dan jujur, mengungkapkan apa yang ada dalam hatimu. Ajukanlah permohonankita kepada-Nya dengan keyakinan bahwa Dia mendengar dan mampu memenuhinya.

 

Ketiga, sertakan ucapan syukur dalam doakita. Saat berdoa, selalu sertakan ucapan syukur untuk berkat dan anugerah yang telah diterima-Nya dalam hidupkita. Fokus pada hal-hal yang baik dan berkat yang telah Allah berikan, sehingga hatikita terisi dengan rasa syukur yang memperkuat imanmu.

 

Keempat, serahkan semua kekhawatiran kepada Allah. Ketika kekhawatiran muncul, serahkanlah semuanya kepada Allah. Sadari bahwa kita tidak memiliki kendali penuh atas hidup kita, tetapi Allah memiliki kuasa yang tak terbatas. Berserah diri kepada-Nya dan percayalah bahwa Dia akan memelihara dan mengurus segala hal dengan baik.

 

Apa yang perlu kita renungkan dari nas hari ini? Dari pernyataan Filipi 4:6, ada beberapa hal yang perlu direnungkan:

 

Pertama, kita harus melawan kecemasankita. Ayat ini menekankan pentingnya melawan kecemasan dalam hidup kita. Kecemasan adalah sikap yang tidak sehat dan dapat mengganggu kesejahteraan kita. Allah menginginkan kita untuk tidak terjebak dalam kecemasan, tetapi untuk mempercayakan segala hal kepada-Nya.

 

Kedua, kita harus percaya sepenuhnya kepada Allah. Pernyataan ini mengajak kita untuk memiliki kepercayaan yang kuat kepada Allah. Ketika kita menghadapi kekhawatiran dan kebutuhan dalam hidup, kita harus yakin bahwa Allah adalah sumber segala yang kita butuhkan. Dia adalah Allah yang mahakuasa, yang peduli dengan kehidupan kita, dan Dia mampu memenuhi segala kebutuhan kita.

 

Ketiga, kita harus bermohon dengan ucapan syukur kepada Allah. Ayat ini mengajarkan pentingnya menggabungkan permohonan dengan ucapan syukur. Saat kita membawa keinginan kita kepada Allah, penting untuk juga mengucapkan syukur bagi apa yang telah diberikan-Nya. Ucapan syukur membantu kita untuk melihat berkat-berkat yang telah kita terima dan mengalihkan fokus dari kekhawatiran kepada kasih dan kemurahan hati Allah.

 

Keempat, kita harus hidup dalam ketergantungan kepada Allah. Pernyataan ini mengajarkan kita untuk hidup dalam ketergantungan penuh kepada Allah. Daripada mengandalkan kekuatan dan kecakapan kita sendiri, kita diingatkan untuk mempercayakan hidup kita kepada-Nya. Ketika kita mempercayakan segala hal kepada Allah, kita mengakui bahwa Dia adalah sumber kekuatan, hikmat, dan penyertaan dalam hidup kita. Renungkanlah pesan-pesan ini dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, berusaha untuk melawan kecemasan, mempercayakan segala hal kepada Allah melalui doa, mengucapkan syukur, dan hidup dalam ketergantungan kepada-Nya akan membawa kedamaian dan kekuatan dalam hidup kita. (rsnh)

 

Selamat berakhir pekan dan besok kita beribadah kepada TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...