Renungan hari ini:
“TIDAK ADA DASAR LAIN SELAIN YESUS KRISTUS”
1 Korintus 3:11 (TB) "Karena tidak ada seorang pun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus"
1 Corinthians 3:11 (NET) "For no one can lay any foundation other than what is being laid, which is Jesus Christ"
Dasar sangat mentukan hasil. Jika dasarnya kuat dan kokoh maka hasilnya pun akan menyenangkan. Sebaliknya, jika dasarnya rapuh dan keropos, maka kita akan menuai kekecewaan dan penderitaan. Paulus merasakan betapa penting menetapkan dasar iman bagi jemaat di Korintus. Ini ditegaskan Paulus dalam 1 Korintus 3:10-17. Jemaat Korintus berdiri karena kasih karunia Allah. Karenanya, ia harus menyadari dua hal, pertama, pentingnya membangun jemaat di atas dasar yang kokoh, yaitu Kristus. Kedua, bagaimana tiap-tiap orang memperhatikan kualitas pembangunan di atas fondasi tersebut (ay. 10b). Menggunakan standar yang Allah tetapkan dalam proses pembangunan jemaatnya.
Yesus adalah dasar dan fondasi iman setiap orang percaya. Ada banyak berkat yang kita peroleh jika kita mendasari semua kehidupan kita kepada Yesus. Sama seperti sebuah gedung, kehidupan juga memerlukan fondasi atau dasar yang kuat. Dasar bangunan kehidupan kita adalah pribadi Yesus Kristus. “Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus." Oleh karena kekuatan kasih karunia Allah, Paulus melayani pemberitaan Injil Yesus Kristus. “Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar." Paulus meletakkan satu-satunya dasar rohani yang dapat diandalkan untuk dapat hidup sesuai dengan kehendak Tuhan. Banyak orang mencoba untuk meletakkan dasar yang lain bagi kehidupan mereka. Beberapa orang menggunakan kekayaan, yang lain kepintaran manusia, ada pula yang memakai dasar kekuatan dan pengaruh pribadi. Usaha yang sia-sia ini adalah seperti berusaha membangun sebuah gedung di atas pasir.
Kehidupan kita memerlukan dasar batu karang yang kokoh. Dan sejak semula Allah sudah menyiapkan-Nya bagi kita. Daud mengalami hal ini dalam perjalanan hidupnya ketika ia mengandalkan Tuhan. “Dari ujung bumi aku berseru kepada-Mu, karena hatiku lemah lesu; tuntunlah aku ke gunung batu yang terlalu tinggi bagiku” (Mzm. 61:3). Ketika Daud berada dalam situasi yang sangat berat, ketika masalah melanda dirinya, Daud berseru kepada Allah. Ia memandang kepada Allah supaya menjadi gunung batu di mana ia dapat berdiri di atas gelombang masalah yang melanda. “Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah”(Mzm. 62:7). Daud berdiri di atas Tuhan saja sebagai dasar rohani yang kokoh, berdiri dengan iman bahwa ia tidak akan celaka.
Tentunya gambaran paling luar biasa mengenai Tuhan sebagai batu karang bagi umat-Nya ada pada diri Yesus yang datang ke dunia sebagai manusia. Nabi Yesaya menubuatkan rencana Tuhan ini ratusan tahun sebelum Yesus lahir di Betlehem: “Sesungguhnya, Aku meletakkan sebagai dasar di Sion sebuah batu, batu yang teruji, sebuah batu penjuru yang mahal, suatu dasar yang teguh: Siapa yang percaya, tidak akan gelisah!” (Yes. 28:16). Yesus adalah dasar yang terbukti, yang teguh dan yang tak ternilai. Sekarang, setiap orang yang berdiri di atas Dia dalam iman tidak akan gelisah mencari-cari dasar tempat meletakkan kaki mereka. Karena itu, pastikan diri dan hidupkita diletakkan pada dasar yang kokoh, yakni pada diri Yesus Kristus. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN