Senin, 21 Maret 2022

Renungan hari ini: “BENIH YANG TIDAK FANA” (1 Petrus 1:23)

 Renungan hari ini:

 

“BENIH YANG TIDAK FANA”




 

1 Petrus 1:23 (TB) "Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal"

 

1 Peter 1:23 (NET) "You have been born anew, not from perishable but from imperishable seed, through the living and enduring word of God"

 

Kita berasal dari benih yang unggul bukan benih yang fana. Setelah kita mengalami hidup baru maka kita mengalami kesadaran baru akan identitas dirikita. Ternyata kita berasal dari benih yang unggul. Tahukah kita bahwa di dalam benih yang kecil dan tampak kotor itu terkandung sumber kehidupan.  Berawal dari benih yang kelihatannya tampak sepele akan tumbuh akar, batang, cabang, daun, bunga dan buah.  Dari buah yang dihasilkan terjadi tuaian alias pelipatgandaan!  Namun untuk dapat tumbuh dan menghasilkan buah atau tuaian, benih harus terlebih dahulu tertanam di dalam tanah.

 

Firman Tuhan adalah benih!  Kekuatan yang terkandung di dalam benih firman Tuhan itu jauh lebih dahsyat dari benih alamiah.  Segala sesuatu yang Tuhan perbuat bagi kita diawali dari benih firman Tuhan yang ditanam di dalam hati kita.  Pemazmur menulis:  "disampaikan-Nya firman-Nya dan disembuhkan-Nya mereka, diluputkan-Nya mereka dari liang kubur"  (Mzm. 107:20), dan  "Ia berfirman, maka dibangkitkan-Nya angin badai yang meninggikan gelombang-gelombangnya"  (Mzm. 107:25).  Ada kuasa di balik benih firman Tuhan yang ditaburkan!  Pertanyaan:  apakah tanah hati siap untuk menerima benih firman Tuhan tersebut?  Banyak orang punya kerinduan yang besar untuk dipulihkan hidupnya tapi mereka tidak memiliki respons hati yang benar terhadap firman Tuhan.  Seringkali mereka hanya mendengar firman Tuhan sambil lalu, atau dengan sikap hati yang tidak benar, ibarat tanah yang keras dan penuh dengan semak duri, sehingga benih firman yang ditanam pun tak berdampak apa-apa!  Penulis Amsal menasihatkan,  "Hai anakku, perhatikanlah perkataanku, arahkanlah telingamu kepada ucapanku; janganlah semuanya itu menjauh dari matamu, simpanlah itu di lubuk hatimu. Karena itulah yang menjadi kehidupan bagi mereka yang mendapatkannya dan kesembuhan bagi seluruh tubuh mereka"  (Ams. 4:20-22).

 

Firman Tuhan dengan tegas menyatakan betapa pentingnya bagi kita untuk menanam benih Firman Tuhan di dalam diri kita. Firman itu bagaikan benih yang ditanam di dalam diri kita, yang pada suatu ketika akan menghasilkan buah yang berlipat ganda banyaknya, bahkan lebih dari yang sanggup kita pikirkan. 

 

Ketika kita membaca firman dan merenungkannya, kita bukan hanya sekedar membaca saja, melainkan kita seperti sedang menanam benih-benih. Benih perlindungan, benih keselamatan, benih kemakmuran, benih kesehatan, benih kemenangan dan sebagainya dalam kehidupan kita, semua itu siap untuk berbuah berlipat kali ganda jika kita mulai menaburnya di tanah yang baik. Semua benih itu siap untuk menjadi berkat dalam segala segi kehidupan kita. Berhentilah menganggap bahwa Alkitab sebagai sebuah buku biasa. Alkitab itu bukan buku. Itu adalah sebuah benih rohani yang mengandung kuasa luar biasa yang mampu menghasilkan panen seumur hidup. Karena itu marilah kita mulai membaca janji-janji Tuhan hari ini. Mulailah menanam, dan bersiaplah untuk memetik buahnya kelak secara berkelimpahan.

 

Untuk mendapatkan firman Tuhan yang menjadi kehidupan kita, maka yang harus kita lakukan adalah:  memerhatikan, mengarahkan telinga dan mata yang tertuju kepada firman Tuhan.  "Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid"  (Yes. 50:4b), karena iman timbul dari pendengaran akan firman-Nya. Benih firman Tuhan yang tertanam di tanah hati yang subur akan menghasilkan mujizat:  membawa pemulihan, kemenangan dan kesembuhan! Karena itu, teruslah menabur benih yang unggul dan baik agar kita nanti menuai yang lebat. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...