Sabtu, 09 Oktober 2021

KOTBAH MINGGU XIX SETELAH TRINITATIS Minggu, 10 Oktober 2021 “ALLAH YANG TIDAK PERNAH BERUBAH” (Ayub 23:10-17)

 KOTBAH MINGGU XIX SETELAH TRINITATIS

Minggu, 10 Oktober 2021

 

“ALLAH YANG TIDAK PERNAH BERUBAH”

Kotbah: Ayub 23:10-17    Bacaan: Ibrani 6:17-20


 

Minggu ini kita akan memasuki Minggu Kesembilan belas Setelah Trinitatis. Dalam Minggu ini kita akan membahas tema “Allah yang Tidak Pernah Berubah”.  Kalau Tuhan itu Allah yang tidak pernah berubah itu artinya, karena Dia itu Roh yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Dia ada disetiap tempat dan disetiap waktu, dan kehadiran-Nya adalah kehadiran yang penuh Kuasa. Tuhan Allah yang tidak pernah berubah itu juga tidak berubah Kuasa-Nya, tidak berubah Kasih-Nya, tidak berubah pula Janji-janji-Nya. Kuasa-Nya berlaku dari sejak dulu, sekarang dan yang akan datang dari Kekal sampai Kekal. Kasih-Nya tidak berubah dan tidak tergantung dari baik buruknya hidup kita, karena Allah adalah Kasih. Ia tetap Setia pada janji-janji-Nya dan tetap tak berubah sampai selama lamanya.

 

Dengan memahami, menghayati dan mengimani siapa Tuhan bagi hidup kita, maka seharusnya orang-orang yang percaya itu adalah mereka yang paling tenang menghadapi hidup ini. Karena mereka punya Tuhan yang berkuasa, Tuhan Pemelihara, Tuhan yang Setia pada janji-janji-Nya dan Tuhan yang mengasihi. Seharusnya Iman kita tidak boleh goyah hanya karena rupa-rupa masalah kehidupan, karena kita punya Tuhan yang lebih berkuasa dan Kasih-Nya lebih besar dari masalah-masalah hidup kita. Iman menenteramkan jiwa kita, Kasih Tuhan mendamaikan hati kita dan janji-janji-Nya menguatkan hidup kita.

 

Dengan dasar keyakinan iman yang seperti ini serta standart pemahaman yang kuat dalam disiplin sebagai anak-anak kesayangan Tuhan, maka kita selalu siap menjalani hidup ini. Perubahan apapun boleh terjadi disekitar kehidupan kita, tantangan apapun bisa datang silih berganti, cobaan dan masalah-masalah hudup bisa datang berseliweran kian kemari. Tetapi semua itu tidak akan mampu menggoyahkan diri kita, karena kita adalah pribadi yang tegar. Kita punya standart Iman yang kokoh kuat bahwa, Tuhan Allah kita adalah Allah yang tidak berubah dan tetap setia bersama kita.

 

Pertanyaan kita sekarang adalah apakah yang tidak berubah dari Allah? Ada beberapa hal yang tidak berubah dari Allah, yakni:

 

Pertama, Allah tidak pernah berubah dalam esensi-Nya. Substansi dari segala sesuatu yang fana selalu berubah. Gunung-gunung dengan mahkota saljunya akan segera meleleh ketika musim panas tiba. Bahkan matahari menyinarkan panas dan terangnya semuanya ada di dalam kendali Allah. Segala ciptaan berubah, khususnya manusia berubah. Tubuh manusia pun terus-menerus mengalami perubahan namun esensi dari Allah tidak pernah berubah.

 

Kedua, atribut-atribut-Nya tidak berubah. Apakah Ia adalah Allah Yang Mahakuasa? Benar Ia adalah Allah Yang Mahakuasa. Ia menciptakan segala yang ada hanya dengan mengucapkan kata atau berfirman. Allah yang Mahakuasa itu yang menciptakan langit dan bumi, dan segala isinya hanya dengan berkata jadilah, maka itu pun jadi. Dan apakah Allah yang Mahakuasa itu tetap Mahakuasa sampai hari ini? Jawabannya adalah iya. Ia yang telah menciptakan manusia dengan kemahakuasaan-Nya dan setelah manusia jatuh ke dalam dosa, namun di dalam Kristus Ia menciptakan manusia yang baru. Dunia yang Dia ciptakan dengan kuasa-Nya, namun oleh karena dosa dunia menjadi kacau balau dan Allah yang mahakuasa akan menjadikan dunia ini menjadi baru, sama seperti semula, yaitu ketika Kristus datang yang kedua kali, mendirikan kerajaan damai yaitu Kerajaan 1000 tahun. Dan itulah kemahakuasaan Allah yang tidak berubah, bukan hanya kemahakuasaan-Nya, hikmat Allah juga tidak pernah berubah. 

 

Dengan hikmat-Nya Allah menciptakan alam semesta ini dengan penuh keteraturan. Bumi dan semua planet berputar mengelilingi matahari pada porosnya masing-masing dan selalu demikian. Namun planet-planet itu tidak saling berbenturan satu dengan yang lain, karena semua telah dirancang dengan hikmat dari Yang Mahabijaksana. Dan Allah yang tidak berubah dalam hikmat-Nya, Dia jugalah yang merancangkan rancangan jalan keselamatan bagi manusia berdosa di dalam Kristus dan syukur rancangan itu adalah rancangan yang penuh hikmat. 

 

Kasih Allah juga tidak pernah berubah. Oleh karena kasihlah Dia menciptakan segala sesuatu dalam alam semesta ini yang dibutuhkan oleh manusia sebelum Ia menciptakan manusia. Ia mempersiapkan semua itu untuk manusia. Ia menciptakan manusia pada hari yang keenam oleh karena Dia mengasihi manusia, supaya ketika manusia itu ada segala sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia sudah disediakan oleh Dia. Namun apakah balasan manusia, manusia memberontak kepada Allah, manusia memusuhi Allah, namun demikian apakah Allah berubah? apakah kasih Allah berubah? Tidak, kasih Allah bagi manusia tidak pernah berubah, walaupun manusia telah memberontak kepada-Nya.

 

Ketiga, rencana-rencana-Nya tidak pernah berubah. Allah tidak berubah dalam rencana-rencana-Nya. Allah memiliki rencana yang besar bagi Yusuf. Dia menyatakan rencana besar-Nya itu melalui mimpi kepada Yusuf. Dua kali Yusuf memperoleh mimpi dari Allah yang merupakan inti dari rencana Allah di masa depan bagi dirinya yaitu bahwa Yusuf akan menjadi penguasa. Alllah memiliki rencana yang besar bagi Yusuf namun manusia mempunyai rencana yang lain. Saudara-saudaranya menangkap Yusuf dan membuangnya ke dalam sumur dan mengambilnya kembali dan menjual Yusuf menjadi budak. Maka Yusuf dibawa ke Mesir untuk menjadi budak di keluarga Potifar. Lagi-lagi manusia ingin menghancurkan rencana Allah yang besar bagi Yusuf, istri Potifar menggoda Yusuf. Namun Yusuf yang takut akan Tuhan menolak ajakan istri Potifar. Dan justru itu lah yang mengirim Yusuf ke dalam penjara bawah tanah.

 

Namun lihatlah justru dari dalam penjara ini lah Yusuf dapat menafsirkan mimpi Firaun dan Firaun mengangkat Yusuf menjadi orang kedua dalam kerajaannya Yusuf menjadi penguasa atas seluruh Mesir kecuali takhta Firaun. Rencana Allah tidak pernah berubah, walaupun manusia mencoba untuk mengubahnya. Tetapi Allah tidak pernah berubah apapun yang telah direncanakan Allah pasti akan terjadi.

 

Allah memiliki rencana untuk keselamatan kita, dan ingatlah bahwa rencana itu tidak pernah berubah. Sekali Allah memilih engkau, sekali Allah merencanakan keselamatan untukmu, rencana itu tidak pernah dibatalkan. Dan engkau pasti diselamatkan. Dan jikalau anda telah diselamatkan saat ini, itu oleh karena rencana yang agung Allah. Allah memiliki rencana-rencana yang agung dalam hidup Anda dan rencana Allah itu adalah untuk kemuliaan Allah, dan rencana Allah itu untuk kebaikan anda juga. Walaupun kadang-kadang anda masuk dalam kesulitan, masuk dalam kesusahan, namun rencana Allah yang indah bagi anda tidak pernah berubah. Karena Allah tidak penah berubah, esensi-Nya tidak pernah berubah, atribut-atribut-Nya tidak pernah berubah dan rencana-Nya pun tidak pernah berubah.

           

Keempat, janji-janji Allah tidak pernah berubah. Manusia begitu mudah membuat janji dan begitu mudah pula ia mengingkarinya, namun ketika Allah berjanji, Dia bukan hanya tidak akan mengingkarinya tetapi bahkan Dia tidak bisa mengingkarinya. Karena kesetiaan adalah natur Allah yang esensial. Oleh sebab itu janji-janji Allah tidak pernah berubah. Bersyukurlah karena setiap kita adalah orang-orang yang memperoleh janji Allah dan Allah yang mempunyai janji itu tidak pernah berubah, dan janji-Nya pun juga tidak akan pernah berubah.

 

Kelima, ancaman-ancaman Allah tidak berubah. Kita tidak boleh hanya melihat yang indah-indah saja yang dapat kita terima. Sama dengan esensi Allah yang tidak berubah, sama dengan atribut-atribut Allah yang tidak dapat berubah, sama dengan rencana-rencana Allah yang tidak berubah dan sama juga dengan janji-janji Allah yang tidak dapat berubah, maka ancaman-ancaman Allah terhadap orang-orang berdosa yang tidak mau bertobat juga tidak berubah.

 

Dalam Yohanes 3:36, Allah berjanji “Barangsiapa percaya kepada Anak, ia telah memiliki hidup yang kekal, tetapi ia yang tidak percaya kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya.” Allah berjanji bahwa barangsiapa percaya akan diselamatkan tetapi barangsiapa yang tidak percaya akan dihukum. Dan ancaman ini tidak pernah berubah. Sama dengan yang lain-lain tidak berubah dalam diri Allah, maka ancaman-ancaman Allah terhadap orang berdosa yang tidak mau bertobat juga tidak akan berubah. Allah tidak akan mengampuni kita kecuali kita mau bertobat. Allah akan tetap menghukum kita kecuali kita mau bertobat. Namun sesungguhnya jika kita tidak mau bertobat maka ancaman Allah selama-lamanya ada di atas kepala kita. Karena itu, Allah itu tidak pernah berubah kendati dunia berubah. Dia adalah dari kekal kepada kekal. (rsnh)

 

Selamat beribadah dan menikmati lawatan TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...