Renungan hari ini:
“BERKATALAH BENAR SEORANG KEPADA YANG LAIN”
Zakharia 8:16 (TB) "Inilah hal-hal yang harus kamu lakukan: Berkatalah benar seorang kepada yang lain dan laksanakanlah hukum yang benar, yang mendatangkan damai di pintu-pintu gerbangmu"
Zechariah 8:16 (NET) "These are the things you must do: Speak the truth, each of you, to one another. Practice true and righteous judgment in your courts"
Hari ini kita akan belajar tentang “Berkata yang benar kepada yang lain”. Perkataan yang keluar dari mulut kita sangat menentukan apa yang terjadi bagi kita dan sekitar kita. Perkataan yang “benar dan baik”, akan menghasilkan “kebenaran dan kebaikan”. Sebaliknya perkataan yang “kotor”, akan menghasilkan yang “kotor” juga. Karenanya ada pepatah yang mengatakan "Mulutmu Harimaumu". Peribahasa ini mengingatkan kita bahwa kita perlu berhati-hati dengan perkataan yang kita keluarkan dari mulut kita, supaya efek dari apa yang kita ucapkan tidak berbalik menerkam kita seperti seekor harimau menerkam mangsanya. Alkitab menjelaskan bahwa manusia diciptakan sebagai bagian dari gambar dan rupa Allah yang menciptakan segala yang ada melalui perkataan atau firman-Nya. Karena itulah, perkataan kita memiliki kuasa yang nyata.
Dalam sebuah penelitian kecil-kecilan, saya pernah mempraktikkan hasil penelitian Dr. Masaru Emoto, seorang ilmuwan dari Jepang, yang selama bertahun-tahun melakukan suatu riset atau eksperimen terhadap air. Hasil penelitian itu kemudian ia publikasikan dalam bukunya yang berjudul "The Hidden Messages in Water". Kalau Dr. Masaru Emoto melakukan praktiknya pada air, tetapi saya melakukannya pada jambu merah. Saya meletakkan dua jambu merah pada posisi yang berbeda. Lalu setiap pagi dan sore saya mengucapkan perkataan yang baik pada sebuah jambu, dan mengucapkan kata-kata kotor pada jambu yang satu lagi. Dalam kurun waktu 2 Minggu, kedua jambu merah itu mengalami perubahan. Pada jambu yang selalu saya ucapkan perkataan yang baik, jambu itu kelihatan masih lumayan segar, tidak membusuk, dan masih layak untuk kita makan dan nikmati. Tetapi jambu yang setiap hari saya ucapkan kata-kata kotor,jambu itu sudah keriput, hitam, dan membusukdan tidak layak dimakan lagi.
Dari penelitian ini saya menyimpulkan bahwa jika kita sering mengeluarkan perkataan yang baik dan benar keluar dari mulut kita, maka tubuh kita dan orang lain pun akan tetap sehat dan panjang umur, dan juga akan mengalami kebaikan. Sebaliknya, jika kita sering mengeluarkan kata-kata kotor dari mulut kita, maka kita pun akan mengalami kerusakan dalam tubuhnya, sakit penyakit, dan mengalami kematian. Karenanya waspadalah, karena perkataan yang diucapkan terhadap diri kita maupun terhadap orang lain tanpa sadar akan diserap, tersimpan, dan dalam jangka panjang dapat mempengaruhi atau berdampak terhadap kehidupan kita sendiri. Bahkan di Hari Penghakiman nanti , kita harus mempertanggungjawabkan setiap perkataan kita: "....Setiap kata-kata yang sia-sia, yang diucapkan orang, harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman. Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum" (Mat. 12 : 36 - 37 ).
Berefleksi dari nas hari ini, maka bila kita mau menginginkan hari-hari yang baik dalam kehidupan kita, kita haruslah memperhatikan dengan baik perkataan yang kita ucapkan. Ingatlah firman TUHAN yang mengatakan: "Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu" (1 Ptr. 3 : 10). "Hidup dan mati dikuasai lidah; Barangsiapa menggemakannya akan memakan buahnya" (Ams. 18:21).
Timbul pertanyaan kita, bagaimanakah seharusnya perkataan yang keluar dari mulut kita?
Pertama, berlatihlah mengeluarkan perkataan yang baik dan positif. Menyadari pengaruh perkataan terhadap kehidupan kita, maka pastikanlah perkataan yang kita ucapkan adalah perkataan yang positif, yang konstruktif atau membangun, dan bukan perkataan yang negatif, yang destruktif atau menghancurkan. Kitab Suci berkata: "Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik dan benar untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia" (Ef. 4:29).
Kedua, pikirkanlah perkataanmu jangan katakan apa yang kamu pikirkan. Sebelum kita mengucapkan sesuatu, pikirkanlah bahwa benarkah yang saya katakan ini? Banyak perkataan yang enak didengar, namun belum tentu itu berasal dari informasi yang benar.
Ketiga, pertimbangkanlah perkataan yang keluar dari mulut kita. Perkataan kita itu harus kita pertimbangakan apakah pantas atau tidak. Banyak perkataan yang mendesak untuk diutarakan namun belum tentu pantas untuk diucapkan. Atau terkadang ada perkataan yang sebenarnya tidak penting untuk dikatakan dan tidak berguna untuk diucapkan. Karena itu, kendalikanlah ucapan kita, berdoalah dan mohon pertolongan Roh Kudus, agar kita memperkatakan perkataan yang benar dan baik dan berguna selalu. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN