Minggu, 26 Juli 2020

Renungan hari ini: MENERIMA PERKATAAN DAN MENYIMPAN PERINTAH

Renungan hari ini:

MENERIMA PERKATAAN DAN MENYIMPAN PERINTAH



Amsal 2:1 (TB) "Hai anakku, jikalau engkau menerima perkataanku dan menyimpan perintahku di dalam hatimu"

Proverbs 2:1 (NET) "My child, if you receive my words, and store up my commands within you”

Menarik untuk kita renungkan soal menerima perkataan dan menyimpan perintah, karena kecenderungan orang saat ini sulit menerima perkataan dan sulit menyimpan perintah. Pengamsal memulai ayat ini dengan protasis (klausa “jikalau”) dari kalimat kondisional di mana bapa menunjukkan dan mendorong anaknya agar mendengarkan ajaran-ajarannya dan mengejar hikmat. Bapa menginginkan bahwa anaknya melakukan lebih dari sekedar mendengarkannya, yaitu kesediaan untuk menerima apa yang dikatakan bapa, tidak hanya untuk membuka pikiran. Kata “perintah” secara khusus seringkali muncul dalam Kitab Suci, di mana kata “perintah” ini dihubungkan dengan hukum Allah.

Orang mendengarkan menggunakan telinga, tetapi bapa membutuhkan tindakan sang anak yang lebih dari sekedar mendengarkan. Hati melambangkan kepribadian dan karakter seseorang. Meskipun hati merupakan keseluruhan dalam diri seseorang, pada keadaan tertentu ada penekanan pada kognitif. Telinga maupun hati menjadi sarana pengembangan internal maupun eksternal. Penerimaan terhadap pengajaran bapa melibatkan tindakan yang lebih dari hanya sekedar mendengarkan; orang harus mengarahkan dirinya pada hikmat untuk mendapatkan manfaat darinya.

Menerima Firman TUHAN serta menyimpan dalam hati adalah suatu pekerjaan yang mudah namun sekaligus sulit. Padahal hidup menerima firman Allah akan mendatangkan keuntungan bagi hidup kita. Karena firman Allah akan memampukan kita melangkah di tengah-tengah dunia ini dengan segala persoalan yang ada di dalamnya. Keuntungan apakah yang akan kita dapatkan dari hidup dalam firman Allah? 

Kalau kita sungguh-sungguh punya komitmen untuk belajar menerima dan menyimpan firman Allah dengan bersandar kepada Roh Kudus, maka kita akan dituntun kepada kebenaran yang ada di dalamnya. Dan hasil dari tuntunan itu adalah bahwa kita akan diberi kesempatan untuk mengenal Allah (ay. 5). Pengenalan kita akan Allah tentu akan membuat kita memiliki jalan-jalan yang sesuai dengan pengenalan kita itu dan hasilnya adalah bahwa Allah akan menjadi perlindungan dan pertolongan kita (ay. 7). Dekat dan hiduplah dalam firman Allah, maka kita akan dikaruniakan pengenalan akan Allah yang akan memampukan kita untuk hidup di jalan-Nya. 

Hidup dalam menerima dan menyimpan firman Allah akan mencelikkan mata kita untuk melihat jalan-jalan Tuhan. Allah akan menuntun kita kepada: Kebenaran, keadilan dan kejujuran. (ay. 9). Kehidupan kita akan menjadi sangat berbeda dengan orang-orang di sekitar kita karena firman-Nya telah mengubahkan kita menjadi pribadi yang seturut dengan kehendak-Nya. Dengan demikian kehidupan dari orang-orang yang hidup dalam firman Allah akan mengenal setiap jalan yang baik di tengah-tengah jalan dunia yang menyesatkan. Jadi, dekat dan hiduplah dalam firman Allah agar hidup kita tidak disesatkan oleh dunia ini. 

Oleh karena itu, kalau kita mau memiliki hidup yang kontras dengan dunia ini? Jawabannya adalah hiduplah dengan menerima dan menyimpan firman Allah. Sebab dengan menerima dan menyimpan firman-Nyalah kita akan mengenal Allah yang akan menuntun kita untuk hidup di jalan-Nya. Dan lewat firman-Nya kita akan mengenal setiap jalan yang baik di tengah-tengah banyaknya jalan yang ditawarkan dunia yang menyesatkan sehingga kita menjadi pribadi yang berbeda dengan dunia di sekitar kita. (rsnh)

Selamat memulai karya dalam Minggu ini

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...