Senin, 30 Januari 2023

Renungan hari ini: “KETIKA JIWAKU LETIH DAN LESU” (Yunus 2:7)

 Renungan hari ini:

 

“KETIKA JIWAKU LETIH DAN LESU”



Yunus 2:7 (TB) "Ketika jiwaku letih lesu di dalam aku, teringatlah aku kepada TUHAN, dan sampailah doaku kepada-Mu, ke dalam bait-Mu yang kudus"

 

Jonah 2:7 (NET) "When my life was ebbing away, I called out to the Lord, and my prayer came to your holy temple"

 

Letih dan lesu merupakan keadaan yang sangat memprihatinkan. Hal ini terjadi karena penderitaan silih berganti tak henti-hentinya. Keletihan itu bisa datang dari luar dirikita sendiri dan atau datang dari dirikita sendiri. Pengalaman Yunus yang kita baca hari ini, keletihan yang dialaminya adalah akibat dari dia tidak mau menurut perintah Tuhan dan mengambil jalannya sendiri. Tidak menurut Firman Tuhan inilah akan membuat kita menjadi letih lesu. Baiklah kita segera menyadari keadaan kita, sebagaimana yang dilakukan Yunus, dia berseru kepada Tuhan dalam doanya. Yunus 2:7-9 mengatakan: "Ketika jiwaku letih lesu di dalam aku, teringatlah aku kepada TUHAN, dan sampailah doaku kepada-Mu, ke dalam bait-Mu yang kudus. Mereka yang berpegang teguh pada berhala kesia-siaan, merekalah yang meninggalkan Dia, yang mengasihi mereka dengan setia. Tetapi aku, dengan ucapan syukur akan kupersembahkan korban kepada-Mu; apa yang kunazarkan akan kubayar. Keselamatan adalah dari TUHAN!”

 

Seringkali dalam keadaan letih lesu dan berbeban berat kita merasa, hidup kita tersembunyi dari Tuhan atau merasa dibiarkan Tuhan, dan hak kita tidak diperhatikan Allah atau merasa ditinggalkan Tuhan. Sebenarnya, Tuhan adalah Penolong yang tidak membiarkan dan meninggalkan kita. Tuhan mengundang kita datang kepada Dia. Tuhan tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan semangat kepada yang tidak berdaya. Sekalipun orang muda dan teruna dapat menjadi lelah dan lesu bahkan jatuh tersandung, tetapi setiap kita yang mau menanti-nantikan Tuhan mendapatkan kekuatan baru. Seperti rajawali yang terbang dengan kekuatan sayapnya. Kita berlari tidak menjadi lesu dan berjalan tidak menjadi lelah (Yes. 40:27-31).

 

Pengalaman Yunus memperingatkan kita untuk tidak memutuskan hubungan dengan Tuhan, di kala kita mengalami letih-lesu, karena itu akan membuat hidupkita menjadi sia-sia. Di dalam “keletih-lesuan” Yunus tunduk tanpa banyak bertanya kepada TUHAN. Tuhan telah menegur kesombongan Yunus. Yunus bertobat. Dia mempersembahkan korban syukur dan pujian syukur sekaligus membaharui komitmen pada Tuhan untuk menggenapi rencana-Nya bagi penduduk Niniwe. Diselamatkan berarti menunaikan tugas yang belum tuntas. 

 

Bila “keletih-lesuan” datang, berserulah kepada Tuhan, kiranya dapat memandang Allah dalam janji dan kasih setia Allah dalam Yesus Kristus. Seberapa hebat pun pergumulan hidupkita, pada akhirnya kita dapat melihat belas kasih Allah bekerja. Ia adalah Bapa kita, Perlindungan dan Penyelamatan-Nya pasti adanya. Diselamatkan karena kasih karunia Allah pada kita dengan tujuan agar rencana bagi dunia tergapai. kebaikan dan anugerah Allah bagi kita bukan hanya untuk disyukuri dan dinikmati, tapi juga untuk dibagikan. Karena itu, segeralah kembali berseru kepada TUHAN dan lakukan segala perintah-Nya maka Dia akan mengambil keletihan kita dan menggantikannya dengan beban yang ringan. (rnsh) 

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...