Minggu, 27 Maret 2022

Renungan hari ini: “BERSUKARIA MELIHAT BATU PILIHAN” (Zakharia 4:10)

 Renungan hari ini:

 

“BERSUKARIA MELIHAT BATU PILIHAN”




 

Zakharia 4:10 (TB) Sebab siapa yang memandang hina hari peristiwa-peristiwa yang kecil, mereka akan bersukaria melihat batu pilihan di tangan Zerubabel. Yang tujuh ini adalah mata TUHAN, yang menjelajah seluruh bumi"  

 

Zechariah 4:10 (NET) "For who dares make light of small beginnings? These seven eyes will joyfully look on the tin tablet in Zerubbabel s hand. (These are the eyes of the Lord, which constantly range across the whole earth)"

 

Zakaria menubuatkan suatu suka ria akan terjadi karena umat Israel akan melihat batu pilihan di tangan Zerubabel. Hal itu terjadi karena Tuhan, melalui Roh-Nya, akan memakai Zerubabel untuk memulai pembangunan Bait Suci dan akan menyertai umat Tuhan hingga bangunan itu selesai. Zerubabel akan berhasil di dalam tugas yang Tuhan percayakan kepada dia sehingga di Yerusalem orang dapat kembali datang kepada Allah melalui bait-Nya yang suci. 

 

Nas hari ini mengatakan bahwa batu pilihan akan dipakai sebagai batu utama dalam membangun Bait Allah. Ini merupakan lambang Kristus yang akan menjadi batu penjuru bagi pembangunan bait, yaitu tubuh-Nya sendiri.Demikian juga Zerubabel menjadi lambang bagi Kristus yang akan mendirikan Bait Allah yang sejati, yaitu tubuh Kristus. Mengapa semua bagian mengarah kepada Kristus? Karena tujuan Allah memulihkan kembali Israel adalah untuk mengirimkan Kristus sebagai penggenapan janji-Nya bagi Israel. Tuhan tidak sedang mendirikan kerajaan Israel untuk mereka melalui hari demi hari hidup mereka tanpa tujuan yang jelas. 

 

Tuhan mengumpulkan mereka kembali untuk bersiap menyambut Sang Raja, Anak Daud, yang akan datang nanti. Itulah sebabnya setiap pernyataan Tuhan kepada Zakharia begitu banyak memuat pemberitaan tentang Kristus yang akan datang. Zerubabel menjadi lambang Kristus dalam hal pemerintahan dan penaklukkan dunia, sedangkan Yosua sang imam besar menjadi lambang Kristus di dalam hal ibadah, doa, dan persembahan korban kepada Tuhan. Inilah dua orang yang diurapi itu. Merekalah lambang pengharapan kesalehan hidup dan persembahan korban para imam, dan juga pengharapan kerajaan yang kokoh dan menaklukkan seluruh bumi. Dua hal inilah yang akan digenapi oleh Kristus. Tugas sebagai imam sejati dan raja sejati. 

 

Yang menjadi batu sandungan bagi banyak orang Yahudi adalah, jika Kristus adalah lambang raja yang sejati, mengapa Dia tidak segera mendirikan kerajaan-Nya? Dia bahkan gagal karena tertangkap, disiksa, dan akhirnya dibunuh di atas kayu salib. Mereka tidak mengerti bahwa kematian-Nya di atas kayu salib adalah untuk menggenapi tugas-Nya sebagai imam. Lalu bagaimana dengan takhta kerajaan-Nya? Kristus yang sekarang bertakhta di sebelah kanan Allah, Dialah yang memerintah segala sesuatu dalam alam semesta. Inilah yang digenapi dengan turunnya Roh Kudus yang melanjutkan pekerjaan Kristus. Roh Kudus yang membawa berita tentang Kristus melalui orang-orang percaya ke seluruh bumi. Inilah cara-Nya bekerja. Dia tidak menaklukkan kerajaan-kerajaan dengan perang. Dia menaklukkan kerajaan-kerajaan dengan menjadikan mereka kerajaan dengan pengaruh firman Tuhan yang mengembalikan hati manusia kepada Tuhan. Gereja menaklukkan kerajaan Romawi pada abad ke-4 bukan dengan perang, tetapi dengan pekabaran Injil yang tidak henti-hentinya dikerjakan oleh Roh Kudus melalui orang percaya. Inilah arti dari kandil dan dua pohon zaitun tersebut. Imam besar Yosua dan Zerubabellah dua pohon zaitun itu. Mereka menjadi lambang kehadiran Kristus sebagai imam yang mengorbankan diri-Nya dan sebagai raja yang menaklukkan seluruh bumi bukan dengan kekerasan, melainkan dengan Roh-Nya yang kudus, yang dilambangkan dengan kandil itu.

 

Dalam nas hari ini juga disebutkan ada tujuh corot pada kandil (dicatat dalam ay. 2) adalah mata Tuhan yang melihat seluruh bumi. Mata Tuhan yang melihat tempat yang harus ditundukkan menjadi bagian dari kerajaan-Nya. Inilah yang Tuhan ingin kerjakan dengan memanggil orang-orang yang percaya di dalam Kristus. Dia ingin seluruh bumi menjadi tempat di mana nama-Nya yang agung dan kerajaan-Nya yang penuh kuasa dinyatakan. Dia ingin seluruh bumi tahu siapakah raja mereka. Dia ingin seluruh bumi hidup berdasarkan perintah-perintah dan pengajaran-pengajaran firman-Nya. Itulah sebabnya firman dan kebenaran Injil terus disebarkan tanpa henti oleh orang-orang percaya. Yang menjadi bahan renungan kita adalah, apakah kita telah menangkap semangat ini? Semangat, gairah, dan kerinduan untuk melihat nama Allah dipermuliakan di seluruh bumi. 

 

Sayang sekali kalau banyak orang Kristen justru menjadi semakin sempit pandangannya, bukan semakin global. Mereka hanya mementingkan diri, bukan kerajaan Allah. Mereka mencari untung rugi diri sendiri, bukan mencari bagaimana caranya agar kemuliaan Allah dan Kristus diakui oleh seluruh bangsa. Ketika orang Kristen menyembah Allah demi mendapatkan kesehatan dan kekayaan, atau ketika orang Kristen menjadi Kristen dengan harapan Allah akan menebus dan memperbaiki usahanya yang sedang mundur. Semua menunjukkan sifat self-centered yang begitu dibenci Tuhan. Bahkan Allah sendiri pun tidak bersifat self-centered karena Alkitab mengatakan bahwa Allah Bapa tidak memuliakan diri-Nya sendiri, melainkan memuliakan Anak. 

 

Alkitab juga mengatakan bahwa Allah Roh Kudus memuliakan Allah Anak dan Allah Anak menundukkan diri kepada Allah Bapa. Masing-masing Pribadi dalam Allah Tritunggal bergiat bagi Pribadi yang lain. Biarlah kerinduan yang paling besar yang ada di dalam diri kita adalah melihat seluruh bumi sujud kepada Kristus, raja mereka. Maukah kita mulai memikirkan tentang penginjilan? Maukah kita memikirkan bagaimana seluruh aspek yang dilakukan manusia di bumi harus dikoreksi oleh kebenaran firman Tuhan? Adakah kerinduan di dalam hati bahwa manusia dengan semua bidang kehidupan mereka yang begitu beragam, mereka semua harus tunduk kepada Kristus, raja mereka. Karena itu, kiranya kerinduan dan motivasi yang didorong oleh kemuliaan Tuhan boleh menggerakkan kita untuk terus rela bergiat demi pekabaran Injil, sehingga semua orang menundukkan semua aspek hidup mereka kepada ketuhanan Kristus. (rsnh)

 

Selamat memulai karya dalam Minggu ini untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...