Kamis, 30 Maret 2023

Renungan hari ini: “SIKAP ORANG PERCAYA” (Mikha 7:8)

 Renungan hari ini:

 

“SIKAP ORANG PERCAYA”



Mikha 7:8 (TB2) "Janganlah bersukacita atas aku, hai musuhku! Sekalipun aku jatuh, aku akan bangun lagi, sekalipun aku duduk dalam gelap, TUHAN akan menjadi terangku"

 

Micah 7:8 (NET) "My enemies, do not gloat over me! Though I have fallen, I will get up. Though I sit in darkness, the Lord will be my light"

 

Nas hari ini mengajarkan dua hal kepada kita, yakni:

 

Pertama, sikap kita kepada musuhkita. Nas ini mengajarkan kita untuk memiliki sikap yang baik terhadap musuh, yaitu:

a. Jangan merasa senang atas kekalahan atau kegagalan musuh. Kita tidak boleh bersukacita atas penderitaan atau kesulitan yang dialami oleh musuh kita.

b.  Tidak membalas dendam atau memperburuk hubungan dengan musuh. Sebagai gantinya, kita harus memaafkan dan mencoba menjalin hubungan yang baik dengan mereka.

c.  Tetap berpegang pada keyakinan dan ketergantungan pada Tuhan. Meskipun kita berada dalam situasi sulit atau dikejar-kejar oleh musuh, kita harus tetap percaya bahwa Tuhan akan memberikan jalan keluar dan menjadi terang yang memandu kita.

 

Dalam konteks yang lebih luas, nas ini juga mengajarkan kita untuk tidak membiarkan kebencian atau permusuhan mengendalikan hidup kita. Sebagai gantinya, kita harus berusaha untuk hidup dalam damai dengan musuh atau orang-orang yang pernah merugikan kita. Ini bukan berarti kita harus membenarkan atau mengabaikan tindakan buruk yang dilakukan oleh musuh kita, namun kita harus mencoba untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang baik dan damai.

 

Dalam keseluruhan, sikap kita terhadap musuh harus didasarkan pada kasih, kebaikan, dan ketergantungan pada Tuhan. Kita harus memaafkan dan berusaha menjalin hubungan yang baik dengan mereka, serta tetap memegang teguh keyakinan kita pada Tuhan dalam menghadapi tantangan hidup.

 

Kedua, TUHAN menjadi terang kita. "TUHAN akan menjadi terangku" dalam kitab Mikha 7:8 mengandung makna yang sangat penting bagi kehidupan kita. Ayat ini menunjukkan bahwa ketika kita berada dalam kegelapan atau situasi yang sulit, Tuhan akan menjadi terang yang memandu kita keluar dari kegelapan tersebut. Dalam arti lain, ketika kita mengalami kesulitan atau tantangan dalam hidup, kita dapat mempercayakan diri kita pada Tuhan dan Dia akan memberikan jalan keluar bagi kita.

 

Nas ini juga mengajarkan kepada kita tentang pentingnya hubungan dengan Tuhan dan ketergantungan kita pada-Nya dalam hidup. Sebagai manusia yang tidak sempurna, kita pasti mengalami kesulitan dan tantangan dalam kehidupan. Namun, ketika kita mempercayakan hidup kita kepada Tuhan, Dia akan menjadi terang yang memandu kita dalam setiap langkah dan memberikan kekuatan dan arahan bagi kita untuk menghadapi tantangan.

 

Selain itu, nas ini juga mengajarkan kita untuk berpegang teguh pada iman dan keyakinan kita. Ketika kita mempercayakan hidup kita pada Tuhan, kita harus memiliki keyakinan yang kuat bahwa Dia akan menyertai dan memimpin kita dalam hidup. Hal ini akan memberikan kekuatan bagi kita untuk tetap bertahan dan berjuang menghadapi tantangan hidup.

 

Dalam keseluruhan, nas "TUHAN akan menjadi terangku" mengajarkan kita tentang pentingnya ketergantungan kita pada Tuhan dalam hidup, bahwa kita dapat mempercayakan diri kita pada-Nya dalam situasi sulit, dan bahwa iman dan keyakinan yang kuat akan memberikan kekuatan bagi kita untuk menghadapi tantangan hidup. Karena itu, milikilah kedua sikap itu dalam hidup kita sebagai orang yang sudah percaya dan menerima Yesus sebagai TUHAN dan Juruselamatkita. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...