Jumat, 27 Agustus 2021

Renungan hari ini: “MENJAUHLAH DARI PADAKU” (Mazmur 6:9)

 Renungan hari ini:

 

“MENJAUHLAH DARI PADAKU”




 

Mazmur 6:9 (TB) "Menjauhlah dari padaku, kamu sekalian yang melakukan kejahatan, sebab TUHAN telah mendengar tangisku"

 

Psalms 6:8 (NET) "Turn back from me, all you who behave wickedly, for the Lord has heard the sound of my weeping!"

 

Perkataan pemazmur ini hendak menyatakan bahwa dia tidak suka bergabung dengan para musuhnya. Dengan yakin ia memerintahkan musuh-musuhnya untuk mundur. Musuh-musuhnya akan mundur dan mendapat malu. Apakah setelah pemazmur berdoa dan menangis di hadapan Tuhan, semua pergumulannya serta merta lenyap? Tentu tidak. Pergumulan itu masih ada. Hanya saja keyakinannya berbisik, bahwa semua musuh-musuhnya akan mundur dari hadapannya. 

 

Mengapa ia begitu yakin? Karena ia tahu bahwa Tuhan telah mendengar setiap tangisnya. Tuhan memperhitungkan setiap air mata yang tertumpah. Tuhan sudah menerima doanya. Itulah hal yang sangat menguatkan batinnya. Tangisan Daud telah di ubah menjadi kekuatan. Air mata yang dikatakan orang sebagai tanda kelemahan, ternyata ditangan Tuhan dapat diolah menjadi kekuatan yang besar. Air mata dukacita itu di hadapan Tuhan berubah menjadi mata air sukacita yang tidak pernah habis.

 

Kita dapat melihat bahwa banyak orang yang hidupnya dalam kebenaran, namun banyak musuhnya. Meskipun berusaha menjaga hidupnya dan tindakannya tetap bersih, namun tidak ada jaminan bahwa ia tidak mempunyai musuh. Menjadi sebuah pertanyaan mengapa orang benar mempunyai musuh? Ada beberapa faktor yang menyebabkan orang benar mempunyai musuh, yakni: 

 

Pertama, karena musuhnya tidak memiliki Hikmat Tuhan. Hikmat bisa datang dari dunia dan dari Tuhan. Hikmat dunia sering memberikan kita jalan yang salah. Bukannya Tuhan tidak mau memberikan hikmat-Nya kepada kita tetapi seringkali kita tidak dapat membedakan yang benar dan yang salah. Tetapi Daud tahu cara kembali kepada hikmat Tuhan dan itulah yang dikehendaki Tuhan.

 

Kedua, karena setan menciptakan suasana permusuhan. Setan tidak pernah berhenti menggoda manusia. Itu sebabnya manusia begitu mudah disulut dengan permusuhan antara sesama manusia. Bibit permusuhan yang ada dalam diri manusia akan dengan mudah dibangkitkan jika kita tidak waspada terhadap godaan iblis. Orang percaya yang dengan mudah menciptakan permusuhan dengan sesama nya bukanlah orang percaya yang berkenan dihadapan Tuhan.

 

Ketiga, karena iri hati terhadap sesama. Sifat iri hati kepada sesama akan menimbukan permusuhan yang cukup berat. Seberapa sering seseorang berkata bahwa dia lebih lama di tempat itu tetapi yang mendapatkan promosi adalah orang baru sehingga iri hatipun timbul. Sifat iri hati sangat berbahaya dan sangat disukai oleh iblis.

 

Keempat, karena tidak mengerti tuntunan Tuhan. Setiap orang percaya harus tahu bahwa setiap langkah kita diatur oleh Tuhan. Apapun yang Tuhan ijinkan kita diperhadapkan, apakah baik atau kurang baik, yang pasti adalah yang terbaik yang dari Tuhan. 

 

Permusuhan terjadi jika kita tidak paham maksud Tuhan dalam perjalanan hidup kita. Karena itu permusuhan harus dihindari.Oleh sebab itu, hubungan yang intim dengan Tuhan sangat mutlak diperlukan. Hidup kita rapuh jika tidak dekat dengan Tuhan. Tidak ada damai sejahtera di luar kehadiran Tuhan. Mari belajar seperti raja Daud, yang mempercayakan hidupnya dalam pemeliharaan Tuhan. Musuh orang benar pada akhirnya akan malu dan mundur daripada orang benar (ay. 11). Karena itu, mendekatlah kepada TUHAN agar musuh-musuh kita menjauh dari kita. (rsnh)

 

Selamat berakhir pekan dan besok kita beribadah kepada TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...