Senin, 19 Agustus 2019

Renungan hari ini: LIDAH SEORANG MURID

Renungan hari ini: 

LIDAH SEORANG MURID



Yesaya 50:4 (TB) “Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid" 

Isaiah 50:4 (NET) "The sovereign Lord has given me the capacity to be his spokesman, so that I know how to help the weary. He wakes me up every morning; he makes me alert so I can listen attentively as disciples do” 

Lidah memang tidak bertulang, namun dijaga ketat oleh gigi yang keras dan mulut yang tertutup rapih. Lidah mampu mengeluarkan kata-kata yang baik dan buruk, kutuk dan berkat. Lidah seorang murid hanya mengucapkan hal-hal yang diajarkan oleh gurunya. Jika Guru Agung kita mengajarkan kasih, pengharapan, dan pengampunan, sebagai murid-murid-Nya semestinya lidah kita memperkatakan kasih, pengharapan, dan pengampunan, sebagaimana yang diajarkan Sang Guru kepada kita.

Jika kita melihat di sekeliling, kita akan menemukan begitu banyak permasalahan timbul dari lidah sebab banyak orang memakai lidah untuk perkataan yang sia-sia, banyak orang memakai lidahnya dengan menyelakai orang dengan perkataannya, Mengadu domba, memprovokasi sehingga terjadinya perpecahaan diantara orang lain, kita sebagai umat Kristen Tuhan tidak ingin kita mempergunakan lidah kita untuk perkataan yang menimbulkan permasalahaan bagi orang akan tetapi untuk  memberi semangat baru kepada orang atau kebahagian kepada orang lain.

Yesaya mengupamakan dirinya sebagai murid Tuhan yang diberikan lidah dan dipertajam pendengarannya sehingga setiap pagi Tuhan mengajarinya sehingga ia dapat memakai lidahnya menyampaikan kepada orang lain apa yang sudah Tuhan Ajarkan kepadanya mengbangkitan semagat baru bagi orang yang mendengarkannya sebab lidahnya penuh kebenaran akan firman Allah yang lemah lembut sebab dia mempergunakan lidah untuk perkataan yang baik.

Lidah kita dapat menerangi kehidupan orang lain dengan perkataan yang lembut dengan tidak  menimbulkan perkara dalam kehidapan bermasyarakat sebagai orang Kristen marilah kita belajar mempergunakan lidah kita dengan perkataan yang lembut mengucapkan kebenaran dalam masyarakat bagaimana kita menjaga lidah kita tentu dengan memberikan lidah kita untuk dikuasai oleh Tuhan, jikalau kita ingin lidah kita dikuasai dan dipakai oleh Tuhan salah satu cara dengan banyak memuji dan menyembah Tuhan berdoa dan meningangat janji Tuhan dalam hidup kita sehingga lidah berperan dalam mewujudkan kebaikan dalam hubungan dengan Tuhan maupun dengan sesama manusia karena itu milikilah lidah seorang murid.

Bagaimana memiliki lidah seorang murid, sehingga orang lain diberkati oleh perkataan kita?

Pertama, menjaga lidah dari perkara yang jahat (Mzm. 34:14). Ada banyak sekali contoh lidah yang jahat, salah satunya ialah suka menggosip, gosip ini memang perkara yang tidak mudah dihilangkan, ada banyak orang kristen yang tanpa sadar ikut membicarakan hal-hal yang buruk tentang orang lain. Perlu anda sadari bahwa gosip itu adalah dosa, ketika anda mulai membicarakan hal-hal yang buruk tentang orang lain, tanpa sadar anda sudah memberikan penghakiman kepada orang tersebut, padahal penghakiman adalah haknya TUHAN. Bahkan ada juga orang Kristen yang memfitnah orang lain atas dasar rasa dendam dan iri hati. Jagalah lidah kita dari perkara yang jahat dan yang dapat merugikan orang lain. Sebab apa yang kita tabur dengan perkataan kita, akan kita tuai dalam hidup kita.

Kedua, memiliki lidah yang lembut (Ams. 15:4).  “Lidah lembut adalah pohon kehidupan, tetapi lidah curang melukai hati.”Ada perkataan bijak mengatakan bahwa meniup lilin orang lain (dengan kata-kata yang merendahkan orang lain) tidak membuat lilin Anda bersinar lebih terang. Tetapi jika Anda menggunakan lilin Anda untuk menyalakan lilin orang lain, Anda akan memiliki lebih banyak terang. Lidah kita dapat menerangi kehidupan orang lain. Lidah yang mengucapkan perkataan yang kasar dapat membuat orang lain terluka, tetapi lidah yang lembut membangun dan menghidupkan hati yang patah. Sebagai orang Kristen, kita harus belajar memiliki lidah yang lembut. Ada banyak orang di luar sana yang putus asa dan kehilangan harapan. Dengan lidah yang lembut kita dapat membawa banyak orang untuk mengenal dan mengalami kasih Kristus dalam kehidupannya. Begitu juga kepada orang-orang terdekat atau di dalam rumah kita.

Ketiga,memberikan lidah untuk dikuasai Tuhan (Kel. 4:10).  Musa adalah seorang yang tidak pandai bicara, berat mulut dan berat lidah. Tetapi ia memberikan lidahnya untuk dikuasai Tuhan, sehingga ia dapat menjadi pemimpin bangsa Israel. Tuhan menyertai lidahnya dan mengajarkan kepadanya, apa yang harus ia katakan. Jika kita ingin lidah kita dikuasai dan dipakai Tuhan, salah satu caranya adalah dengan banyak memuji dan menyembah TUHAN, berdoa dalam bahasa Roh dan mengucapkan janji TUHAN dalam hidup kita.Karena itu, marilah menjaga lidah kita agar hanya mengeluarkan kata-kata berkat bagi kita dan orang lain. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...