Rabu, 10 Februari 2021

Renungan hari ini: “TUHAN ADALAH TERANGKU” (Mazmur 27:1)

 Renungan hari ini:

 

“TUHAN ADALAH TERANGKU”




 

Mazmur 27:1 (TB) "TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar?"

 

Psalms 27:1 (NET) "The Lord delivers and vindicates me! I fear no one! The Lord protects my life! I am afraid of no one!"

 

Pernyataan Daud pada nas hari ini menarik untuk kita simak. Bagi Daud Tuhan adalah terang dan keselamatannya. Terang dalam pemahaman orang Israel pada masa itu melambangkan kehidupan dan keselamatan. Kata ini digandengkan langsung dengan keselamatan, sehingga memperkuat gambaran bahwa Tuhan adalah sumber keselamatan bagi Daud. 

 

Pertanyaannya adalah apa yang dimaksud dengan keselamatan di sini? Apakah itu berarti Daud percaya bahwa Tuhan telah menebus dosanya dan menganugerahkan hidup yang kekal? Bagi kita umat Kristen, tentu kita meyakini keselamatan yang dianugerahkan Allah melalui Yesus Kristus. Namun Daud lahir jauh sebelum Yesus dan dia menulis sebelum datangnya sang Juruselamat. Keselamatan seperti yang kita yakini sekarang bukanlah pokok ajaran dalam Agama Yahudi masa itu. Keselamatan yang dimaksudkan Daud adalah keselamatan yang bersifat fisik. Ini menjadi jelas kalau kita lanjutkan bacaan ini sampai akhir bait puisi ini di ayat ketiga. 

 

Daud menggambarkan keselamatan itu datang di tengah penjahat-penjahat yang menyerangnya dan bahkan ketika tentara berkemah mengepung dia. Agaknya keyakinan iman ini datang karena pengalaman hidup yang nyata bersama Tuhan. Kalau kita baca I Tawarikh, kita temukan bahwa Daud memang betul-betul diselamatkan Allah dari berbagai marabahaya dalam berbagai peperangan yang dipimpinnya. Tepatlah kalau Daud menyebut Allah sebagai benteng hidupnya, karena memang demikian caranya memandang dan mengalami keselamatan dari Allah. 

 

Mazmur 27 yang kita baca hari ini mengajak kita mengamati kehidupan Daud. Daud mengawali mazmurnya dengan keyakinan bahwa Tuhan adalah terang dan keselamatannya. Tuhan juga adalah benteng hidupnya, sehingga tidak ada musuh yang menakutkannya. Daud selalu merindukan kehadiran Tuhan dalam hidupnya, saat ia boleh mendekat kepada Tuhan dan menyaksikan kemurahan-Nya dan menikmati bait-Nya. Saat masalah datang, Daud dapat berseru kepada Tuhan, mencari wajah-Nya, memohon pertolongan-Nya, tuntunan-Nya dan perlindungan-Nya dan melihat kebaikan-Nya. Mazmur ini diakhiri dengan ajakan kepada orang percaya untuk mencari dan menantikan Tuhan.

 

Di tengah kehidupan yang umumnya dipenuhi berbagai pergumulan dan kekuatiran, belajarlah untuk mengandalkan Tuhan, mempercayai Dia sepenuhnya sebagai sumber pertolongan dan keselamatan kita. Belajarlah untuk semakin mendekat kepada-Nya, semakin mengenal Dia, selalu mencari kehadiran-Nya, sehingga saat masalah datang, Anda dapat dengan penuh keberanian datang kepada Dia untuk memohon pertolongan-Nya dengan keyakinan bahwa Anda akan melihat kebaikan-Nya. Tuhan dapat kita andalkan dalam segala keadaan. 

 

Kalau begitu, apa maksud dari ayat ini bagi kita saat ini? Kita tidak mengalami perang seperti Daud dan semoga tidak pernah perlu mengalami perang. Dapatkah kita juga berseru seperti Daud, “Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar?” Saya tidak menyarankan kita “mencobai” Allah dengan sengaja pergi ke tengah kumpulan preman atau membuktikan kebenaran ayat ini dengan pergi ke medan perang. Sesungguhnya ayat ini bisa kita alami sepanjang kehidupan kita sehari-hari, yaitu ketika kita menyerahkan rasa takut dan gentar kita hanya kepada Allah, bukan kepada yang lain. Ketika kita mau mengutamakan Allah, mengikuti kehendak-Nya dan mencari perlindungan-Nya, kita boleh yakin bahwa Allah Daud yang menyelamatkannya sepanjang peperangan juga akan menyelamatkan kita sepanjang jalan kehidupan kita. Allah sajalah sumber keamanan dan keselamatan yang sejati. Lalu bagaimakah jika ternyata kita tetap berhadapan dengan masalah yang mengancam keselamatan fisik kita? Jawabannya bisa ditemukan di Mazmur 27 juga. Akan tetapi itu bahan renungan lain dengan topik yang berbeda. Cukuplah saat ini kita belajar dari iman Daud, “Tuhan adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut?” Karena itu, jika kita mengalami pergumulan hidup andalkanlah TUHAN sebagai Terang dan Keselamatan kita. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...