Kamis, 24 November 2022

Renungan hari ini: “IKUTLAH MENDERITA SEBAGAI PRAJURIT YANG BAIK” (2 Timotius 2:3)

 Renungan hari ini:

 

“IKUTLAH MENDERITA SEBAGAI PRAJURIT YANG BAIK”


 

2 Timotius 2:3 (TB) "Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus" 

 

2 Timothy 2:3 (NET) "Take your share of suffering as a good soldier of Christ Jesus"

 

Nas hari ini mengajak kita untuk ikut menderita sebagai pengikut Yesus. Penderitaan itu digambarkanya sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus. Tentunya kita tidak boleh menderita karena akibat kelalaian, kecerobohan, kemalasan, keserakahan dan kejahatan kita. Surat 1 Petrus 4:15 menyatakan: “Janganlah ada di antara kamu yang harus menderita sebagai pembunuh atau pencuri atau penjahat, atau pengacau.” Siapapun yang melakukan kesalahan dan kejahatan harus siap menanggung risiko yang berat atas perbuatannya. Sebaliknya seorang prajurit yang baik akan siap menderita karena kebenaran, keadilan, perdamaian dan keselamatan banyak orang. Firman Tuhan di Petrus 4:16 menyatakan: “Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu.”  Jadi makna “ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus” menunjuk pada nilai dan martabat yang luhur dari seorang yang mengikut Kristus. 

 

Makna “prajurit yang baik” (kalos stratiotes) menunjuk pada sikap dan perilaku seorang prajurit yang bermartabat tinggi dalam moral, kelayakan dan keahlian sehingga ia mampu menjadi pelindung dan pembela bangsa-negaranya. Prajurit yang baik tidak akan pernah surut semangatnya untuk membela yang lemah dan tertindas walau ia harus mengalami penderitaan dan kehilangan nyawanya. 

 

Dalam konteks ini pertanyaan yang mendasar adalah: “Perjuangan dan pertempuran yang bagaimanakah dari seorang prajurit Kristus?” Bukankah seorang prajurit utamanya berperan dalam pertempuran untuk membela keselamatan bangsa dan negaranya? Tetapi bukankah saat ini kita tidak bertempur secara fisik? Jikalau demikian bagaimana bentuk yang khas dari prajurit Kristus? Negara mana yang ia bela dan perjuangkan? Pertempuran yang paling berat bukan melawan musuh insani. Sebaliknya kita sedang bertempur melawan kuasa kegelapan yang mencengkeram kehidupan setiap orang. Kita melawan kuasa dosa yang ada di dalam diri kita sendiri sekaligus kuasa dosa dalam struktur sosial, ideologi, budaya, adat-istiadat dan kemunafikan.

 

Prajurit Kristus sesungguhnya bertempur untuk terwujudnya realitas Kerajaan Allah di atas muka bumi. Ia bertempur untuk menjadi pendamai di tengah-tengah permusuhan, menegakkan keadilan di tengah-tengah ketidakadilan, ia menentang setiap bentuk sikap sewenang-wenang, dan menjadi pembela bagi orang-orang lemah dan tertindas. Selain itu seorang prajurit Kristus dengan penuh keberanian menyuarakan suara kenabian. Ia juga seorang pewarta kebenaran yang objektif walau arus utama (mayoritas) menentangnya. Firman Tuhan di surat 1 Petrus 3:14 berkata: “Tetapi sekalipun kamu harus menderita juga karena kebenaran, kamu akan berbahagia. Sebab itu janganlah kamu takuti apa yang mereka takuti dan janganlah gentar.” Seorang prajurit siap menderita karena kebenaran. 

 

Dalam nas hari ini Tuhan menghendaki kita memiliki sikap seperti seorang prajurit. Bagaimana sikap seorang prajurit yang baik menghadapi penderitaannya? 

 

Pertama, seorang prajurit siap menghadapi penderitaan. Penderitaan yang dimaksud adalah penderitaan yang dihadapi pada saat melayani dan mengikuti perintah Tuhan. Mungkin pada saat kita melayani Tuhan ada tantangan dan penderitaan serta pencobaan yang kita hadapi, di mana hal tersebut disebabkan karena kesungguhan dan kesetiaan kita dalam melayani Tuhan. Firman Tuhan dalam 1 Korintus 10:13, “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya.” Jadi penderitaan atau pencobaan apapun yang kita hadapi saat kita melayani Tuhan percayalah itu tidak akan melebihi kekuatan kita, dan pasti Tuhan akan memberikan jalan keluar.

 

Kedua sebagai seorang prajurit Kristus kita tidak boleh bersantai-santai dan gampang menyerah tetapi sebagai prajurit Kristus kita harus berjuang. Perintah yang dilakukan seorang prajurit Kristus adalah melakukan seluruh perintah Tuhan, mulai dari perkataan, dan perbuatan yang sesuai perintah Tuhan bahkan sampai melakukan Amant Agung Tuhan yaitu membawa jiwa-jiwa kepada Kristus. Prajurit Kristus harus melakukan segala perintah Tuhan, dan semuanya untuk kemuliaan Tuhan. Kolose 3:17, “Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.”

 

Ketiga, seorang Prajurit Kristus tidak memusingkan tentang dirinya sendiri, tetapi sebagai prajurit Kristus yang baik akan selalu setia dan mengutamakan Tuhan dalam kehidupannya dari pada persoalan-persoalan keinginan pribadinya. Matius 6:34 mengajarkan kita untuk mencari Tuhan yang terutama dalam kehidupan kita. Hendaknya setiap kita dapat menjadi prjurit Kristus yang selalu berkenan kepada-Nya.

 

Keempat, karakteristik utama dari seorang prajurit adalah sejauh mana ia taat terhadap perintah komandannya.Seorang prajurit tidak diizinkan melakukan sesuatu di luar pengetahuan atau penugasan dari pimpinan atau komandannya. Seorang prajurit Kristus senantiasa tunduk dan taat kepada Kristus dan firman-Nya. Karena itu peran setiap umat percaya sebagai prajurit Kristus adalah menghidupi firman Kristus dengan setia. Ia tidak pernah boleh menambah atau mengurangi firman Tuhan. Firman Tuhan dihidupi dan disampaikan apa adanya. Ia seorang jujur, setia, dan berintegritas. Karena itu, mari menjadi para prajurit Kristus yang taat dan setia akan firman Tuhan. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...