Renungan hari ini:
“DENGAN TULUS MEMBERIKAN PERSEMBAHAN SUKARELA”
1 Tawarikh 29:9 (TB) "Bangsa itu bersukacita karena kerelaan mereka masing-masing, sebab dengan tulus hati mereka memberikan persembahan sukarela kepada TUHAN; juga raja Daud sangat bersukacita"
1 Chronicles 29:9 (NET) "The people were delighted with their donations, for they contributed to the Lord with a willing attitude; King David was also very happy"
Memberikan persembahan sukarela dengan tulus merupakan tindakan iman yang benar. Kita memberi bukan untuk pamer, prestise, dan dihormati. Juga kita memberi bukan karena terpaksa atau dipaksa. Memberi itu harus iklas dan rela. Daud membawa bangsa Israel berfokus pada Tuhan, ketika mempersiapkan pembangunan Bait Allah. Fokus kepada Tuhan menanggalkan segala egoisme. Akibatnya mereka dengan sukacita mempersembahkan persembahan sukarela untuk pembangunan Bait Allah.
Pertanyaan kita sekarang adalah apa yang dapat kita pelajari dari nas hari ini?
Pertama, jika kita dengan rela memberi akkan mendatangkan sukacita. Memberi dengan terpaksa menimbulkan kesedihan. Seperti kita kehilangan suatu barang atau uang, rasanya seperti sedih dan tidak rela. Tetapi bila kita memberi dengan kerelaan mendatangkan sukacita yang luar biasa, melebihi kita memiliki sesuatu. DNA Allah adalah memberi sehingga Ia memberikan Kristus Yesus bagi kita. Jika kita mewarisi DNA Allah maka memberi merupakan gaya hidup Anda. Setiap hari kita akan memberi dan menerima sukacita yang luar biasa.
Kedua, persembahan sukarela yang kita beri harus didasari oleh ketulusan hati. Hati yang tulus artinya tidak ada motivasi lain dari persembahan kita selain menyenangkan Tuhan. Hati yang tulus juga berarti hati yang murni, hati yang suci dan hati yang transparan. Orang yang ingin dipuji dalam memberi tidak memiliki ketulusan hati. Hati yang tulus tidak terikat kepada uang tetapi kepada Tuhan. Ananias dan Safira adalah contoh orang yang memberi tidak dengan tulus hati. Daud mengajarkan bangsa Israel memberi dengan tulus hati, mereka menyadari kalau bisa memberi itu karena Tuhan.
Ketiga, persembahan yang kita berikan dengan sukarela menyenangkan hati Tuhan. Tujuan dari persembahan adalah menyenangkan Tuhan. Dengan kata lain kita mengakui bahwa Tuhan adalah pemilik hidup dan harta yang ada pada kita. Demikian juga jemaat yang memberi dengan sukarela telah berbagi beban dengan pemimpin. Kita tidak boleh meletakkan beban dan tanggung jawab berlebihan kepada para pemimpin sebab hal itu akan membuat kita tidak akan pernah dewasa. Jika Anda mau mengalami kehidupan rohani yang dewasa, bersama pemimpin ambillah bagian untuk mendukung mereka melalui setiap persembahan sukarela yang Anda berikan bagi pekerjaan Tuhan.
Kalau kita memberi dengan sukarela, maka kita akan bersukacita untuk memberikannya tidak peduli sebesar apapun yang kita berikan. Tetapi sebaliknya kita akan menyesal membarikan persembahan kepada Allah kalau tidak didasari oleh kerelaan sekalipun pembarian itu tidak seberapa. Itulah sebabnya firman Tuhan mengingatkan kita agar ”… jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita” (2 Kor. 9:7). Berkat Allah akan tercurah bagi hidup Anda kalau pemberikan Anda itu diberikan dengan sukacita. Karena itu, berilah persembahanmu dengan sukarela yang dilandasi hati yang iklas dan tulus kepada TUHAN. (rsnh)
Selamat berakhir pekan dan besok kita beribadah kepada TUHAN