Senin, 05 Juni 2023

Renungan hari ini: “MENDENGAR PERKATAAN TUHAN” (Lukas 6:49)

 Renungan hari ini:

 

“MENDENGAR PERKATAAN TUHAN”


 

Lukas 6:49 (TB2) "Tetapi siapa saja yang mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika banjir melandanya, rumah itu segera roboh dan hebatlah kerusakannya"

 

Luke 6:49 (NET) "But the person who hears and does not put my words into practice is like a man who built a house on the ground without a foundation. When the river burst against that house, it collapsed immediately, and was utterly destroyed!”

 

Nas hari ini menggambarkan perbandingan antara dua orang yang mendengar ajaran Yesus. Orang pertama adalah mereka yang mendengarkan ajaran-Nya dan juga melakukannya. Orang kedua adalah mereka yang mendengar ajaran-Nya tetapi tidak melakukannya. Perumpamaan yang diberikan Yesus tentang orang kedua adalah seperti seseorang yang membangun rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika banjir datang dan menerjang rumah tersebut, rumah itu roboh dengan cepat dan mengalami kerusakan yang parah. Penafsiran dari perumpamaan ini adalah bahwa Yesus ingin menekankan pentingnya mengamalkan Firman-Nya. Mendengar ajaran-Nya saja tidak cukup, tetapi kita juga harus menerapkannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Hanya dengan melakukan ajaran-Nya, kita akan memiliki dasar yang kuat yang akan bertahan ketika cobaan dan tantangan datang.

 

Dalam konteks yang lebih luas, ayat ini menyoroti pentingnya iman yang hidup dan tindakan yang sesuai dengan ajaran Yesus. Yesus ingin mengajarkan bahwa iman tanpa perbuatan adalah tidak lengkap. Orang yang benar-benar percaya kepada-Nya akan menunjukkan buah dari iman itu melalui tindakan-tindakan yang sesuai dengan ajaran-Nya. Dengan demikian, pernyataan tersebut mengajarkan bahwa tidak hanya mendengarkan ajaran Yesus yang penting, tetapi juga mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Orang yang melakukannya akan memiliki dasar yang kokoh dan akan dapat menghadapi cobaan dengan kekuatan dan keberanian.

 

Maksud dan tujuan penulis Lukas dalam menyatakan ayat tersebut adalah untuk mengajarkan pentingnya mengamalkan ajaran Yesus dalam kehidupan sehari-hari. Ayat ini menekankan bahwa hanya mendengarkan ajaran-Nya saja tidak cukup; kita juga harus bertindak sesuai dengan ajaran tersebut. Penulis Lukas, dalam Injilnya, mencatat perkataan Yesus sebagai bagian dari kotbah Yesus di Bukit. Tujuan Yesus dalam perumpamaan ini adalah untuk membangun pemahaman dan kesadaran akan pentingnya tindakan yang sesuai dengan iman. Dia ingin menegaskan bahwa kehidupan iman yang hidup membutuhkan tindakan konkret yang sesuai dengan Firman Allah.

 

Maksud dari perumpamaan ini adalah bahwa iman yang hidup membutuhkan tindakan yang sesuai dengan Firman Allah. Hanya mendengarkan ajaran Yesus tanpa mengamalkannya adalah seperti membangun kehidupan rohani di atas dasar yang lemah atau bahkan tidak ada. Ketika ujian atau cobaan datang, iman semacam itu tidak akan bertahan dan akan mengalami kerusakan. Dengan demikian, tujuan penulis Lukas adalah untuk mengingatkan pembaca akan pentingnya mengambil tindakan konkret sesuai dengan ajaran Yesus. Ia ingin mendorong orang untuk mengintegrasikan iman dan tindakan dalam kehidupan sehari-hari, agar mereka memiliki dasar yang kuat untuk menghadapi ujian dan cobaan yang datang dalam hidup.

 

Ada beberapa hal yang perlu direnungkan dari nas hari ini, yakni:

 

Pertama, pentingnya mengamalkan ajaran Yesus. Mendengar ajaran Yesus adalah langkah awal yang baik, tetapi hanya itu tidaklah cukup. Mengamalkan ajaran-Nya dalam kehidupan sehari-hari adalah esensial. Pernyataan ini mengingatkan kita bahwa iman tanpa perbuatan adalah tidak lengkap. Penting bagi kita untuk bertindak sesuai dengan Firman-Nya.

 

Kedua, dasar yang kokoh. Pernyataan tersebut menggambarkan pentingnya membangun dasar yang kuat dalam kehidupan kita. Dasar yang kokoh adalah mengamalkan ajaran Yesus dan hidup sesuai dengan prinsip-prinsip-Nya. Tanah yang tidak memiliki dasar yang kuat dapat melambangkan kehidupan yang tidak berlandaskan prinsip-prinsip kebenaran dan kebaikan. Oleh karena itu, kita perlu membangun dasar yang kokoh dalam iman kita.

 

Ketiga, tantangan dan ujian hidup. Banjir dalam perumpamaan tersebut mewakili tantangan dan ujian hidup yang dapat datang kepada kita. Ketika kita menghadapi situasi sulit, cobaan, atau godaan, iman yang hidup dan tindakan yang sesuai dengan ajaran Yesus akan menjadi dasar yang kokoh yang akan menjaga kita tegar dan tidak tergoyahkan.

 

Keempat, konsekuensi dari tidak mengamalkan ajaran Yesus. Penulis Lukas ingin menyampaikan bahwa tidak mengamalkan ajaran Yesus berakibat serius. Rumah yang dibangun di atas tanah tanpa dasar akan roboh dengan cepat dan mengalami kerusakan yang parah. Demikian juga, tidak mengamalkan ajaran Yesus dalam hidup kita dapat menyebabkan kerugian spiritual dan akibat yang merugikan di dunia ini maupun di kehidupan yang akan datang. Karena itu, nas hari ini mengajak kita untuk merenungkan komitmen dan konsekuensi dari mengikuti ajaran Yesus. Mengamalkan ajaran-Nya bukanlah sekadar pilihan, tetapi merupakan bagian integral dari kehidupan Kristen yang sejati. Hal ini membutuhkan tindakan konkret dan kesediaan untuk hidup sesuai dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang Dia ajarkan. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...