Selasa, 06 September 2022

Renungan hari ini: “TUHAN MENDAMPINGI” (2 Timotius 4:17)

 Renungan hari ini:

 

“TUHAN MENDAMPINGI”




 

2 Timotius 4:17 (TB) "Tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya. Dengan demikian aku lepas dari mulut singa"

 

2 Timothy 4:17 (NET) "But the Lord stood by me and strengthened me, so that through me the message would be fully proclaimed for all the Gentiles to hear. And so I was delivered from the lion’s mouth!"

 

“Tuhan mendampingi dan menguatkan aku” merupakan pernyataan iman Timotius dalam menghadapi tantangan dalam pelayanannya. Walau dirinya masih muda tetapi dia tidak kalah dengan segala rintangan dan tantangan yang dihadapinya. Sama seperti Paulus, ia pun dalam melaksanakan tugas pelayanannya sering mengalami kesendirian karena tidak ada yang mendampinginya. Tetapi Paulus tidak takut dan tidak gentar menghadapinya sebab ia meyakini bahwa Tuhanlah yang mendampinginya dalam menghadapi semua permasalahannya. Paulus dikenal sebagai rasul yang kuat dan tegar sebab ia selalu berusaha mengatasi permasalahannya sendiri. Walau pun demikian, Paulus tetap sangat membutuhkan dukungan dari para sahabatnya agar tujuan penginjilannya bisa tercapai.

 

Kesepian yang dialami Paulus bukan karena orang membencinya tetapi karena para sahabatnya pergi menjalankan tugas ke daerah lain. Dan akhirnya ia tidak punya teman di saat memberikan pembelaannya. Dan pada saat seperti itulah Paulus merasakan kehadiran Tuhan untuk membela perkaranya. Hal ini memberikan pelajaran bagi kita bahwa pembelaan dan perlindungan yang sejati datangnya hanya dari Tuhan. Manusia terbatas sekali pembelaannya atas perkara hidup kita. Tetapi Tuhan membela dan melindungi hidup kita hingga akhirnya. Karenanya, janganlah takut memberitakan Injil hingga masa tuamu sebab Tuhan akan mendampingi kita serta membela kita hingga akhirnya.

 

Kata kunci dalam nas hari ini adalah kata “telah”.  Paulus tidak berhenti di tengah-tengah perjalanan imannya dalam pelayanan kepada Tuhan walau ia menghadapi banyak pergumulan. “Tetapi Tuhan telah mendampingi aku” (terj lain: “tetapi Tuhan telah berdiri disamping aku” = “tetapi Tuhan telah menguatkan aku” = “tetapi Tuhan telah memberikan kuasa untuk menghadapi kesulitan dalam hidup”). Kata “telah” ini berbicara tentang penyertaan Tuhan yang telah dialami Paulus di masa-masa sebelumnya. Masa ketika dia menghadapi kesulitan dalam pelayanan, masa ketika dia menghadapi cercaan dari orang-orang di sekitarnya, masa ketika dia harus diperhadapkan di depan Mahkamah Agama, masa ketika dia harus dipenjarakan. Dia tahu dan sadar bahwa pada masa itu Tuhan telah mendampingi dan berdiri disamping Paulus. Dan ternyata, tidak hanya berhenti sampai pada masa “telah” itu saja. 

 

Pertanyaan kita sekarang adalah mengapa semangat Paulus tetap tinggi di saat ia mengalami kesendirian? Ada dua alasan mengapa Paulus memiliki semangat yang berapi-api dalam mengabarkan Injil itu, yakni:

 

Pertama, karena Tuhan mendampinginya. Kata “mendampingi” memiliki arti bersama-sama berdiri menghadapi masalah. Jadi, ketika Paulus menghadapi masalah dalam hidupnya, Tuhan bersama-sama dengannya, berdiri mendampinginya menjadi pembela baginya. 

 

Kedua, karena Tuhan menguatkannya. Kata “menguatkan” bisa berarti memiliki kuasa, kekuatan yang diberikan. Paulus di tengah kesendirian dan masalah yang dihadapinya, mendapatkan kekuatan dari Tuhan. Ini menyebabkan Paulus tidak tawar hati dan putus asa. Kita sering mendengar, bagaimana seorang hamba Tuhan yang tidak tahan menghadapi tantangan pelayanan dan meninggalkan pelayanan. Berbeda dengan Paulus yang tidak berbuat demikian. Ia tetap setia sampai akhir hidupnya.

 

Sikap hidup Paulus bisa menjadi teladan bagi kita. Kunci supaya tidak merasa sendirian adalah memiliki relasi yang dekat dengan Tuhan. Tuhanlah yang bisa menguatkan kita dalam menghadapi segala permasalahan hidup meski kita sedang sendirian. Dia selalu siap mendampingi kita, selama kita menghadapi tantangan. Bersama Tuhan Yesus kita tidak perlu takut. Karena itu, jangan takut merasa sendiri menghadapi pergumulan hidupmu, sebab ada TUHAN yang setia mendapingi dan menguatkan hidup kita. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...