Selasa, 22 Februari 2022

Renungan hari ini: ‘MENDAPAT KASIH KARUNIA” (Kejadian 6:8)

 Renungan hari ini:

 

‘MENDAPAT KASIH KARUNIA”

 

Kejadian 6:8 (TB) "Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN"

 

Genesis 6:8 (NET) "But Noah found favor in the sight of the Lord"

 

Setiap orang pasti akan mendapat kasih karunia dari TUHAN. Dalam nas hari ini kita akan melihat bahwa Nuh mendapat kasih karunia TUHAN. Apa Itu kasih karunia? Dalam Bahasa Ibrani kata yang digunakan menggambarkan kasih karunia adalah “khen” dan “kharis”  (Yunani), artinya: favour (kebaikan hati, kemurahan hati), grace (anugerah). Kasih karunia atau anugerah adalah pemberian Allah yang sangat berharga/bernilai dan sangat dibutuhkan dari pihak yang tinggi status derajatnya kepada yang lebih rendah bukan berdasarkan prestasi atau kelayakan si penerimanya. Kasih karunia adalah pemberian Allah tanpa syarat yang diterima tanpa harus membayarnya. Kasih karunia adalah pemberian Allah yang menjawab kebutuhan secara lengkap.  Pemberian kasih karunia itu semata-mata ada di bawah otoritas Tuhan sendiri atau hak prerogatif Tuhan.  Prinsip kasih karunia itu datang dari atas, dari Tuhan kepada manusia, padahal sesungguhnya manusia tidak layak untuk menerimanya.  "Aku akan memberi kasih karunia kepada siapa yang Kuberi kasih karunia dan mengasihani siapa yang Kukasihani"  (Kel. 33:19b).  

 

Kasih karunia bukan sekedar sesuatu pemberian Allah, kasih karunia mempunyai arti yang jauh melebihi itu. Kejadian pasal enam tampak bahwa penyertaan Allah itulah kekuatan dan tenaga Nuh. Di tengah-tengah angkatan yang bengkok, jahat, dan cabul, Nuh mendapatkan kasih karunia di mata TUHAN. Allah datang menguatkan Nuh, berdiri mendampingi Nuh, dan menopang Nuh. Inilah kasih karunia yang Nuh dapatkan, dan inilah kasih karunia yang kita butuhkan hari ini. Jadi kasih karunia bukan hanya suatu yang Allah berikan kepada kita, melainkan Allah sendiri mendatangi kita, bekerja bagi kita bahkan Dia di dalam kita. Alkitab tidak menjelaskan bagaimana Nuh bisa mendapat kasih karunia di mata Allah. Memang Nuh seorang yang sangat saleh. Yang pasti orang yang mendapat kasih karunia punya tugas dan tanggungjwab yang harus ia tunaikan. Nuh harus membangun bahtera (Kej. 6:13-14).

 

Hidup di bawah kasih karunia Tuhan adalah hidup di dalam perlakuan istimewa dari Tuhan.  Salah satu tokoh di Alkitab yang mendapatkan kasih karunia dari Tuhan adalah Nuh, seperti tertulis:  "...Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN."  (Kej. 6:8).  Mengapa Nuh beroleh kasih karunia Tuhan?  Karena  "...Nuh adalah seorang yang benar."  (Kej. 6:9).  Siapakah orang benar itu?  "...kita akan menjadi benar, apabila kita melakukan segenap perintah itu dengan setia di hadapan TUHAN, Allah kita, seperti yang diperintahkan-Nya kepada kita"  (Ul. 6:25).  Jadi, orang benar adalah orang yang taat melakukan kehendak Tuhan atau pelaku firman.  Ketaatan inilah yang menggerakkan hati Tuhan untuk menyelamatkan orang benar.  "Orang benar diselamatkan dari kesukaran, lalu orang fasik menggantikannya"  (Ams. 11:8).

 

Selain itu, Nuh adalah seorang yang  "...tidak bercela di antara orang-orang sezamannya;"  (Kej. 6:9)  dan hidup bergaul karib dengan Tuhan.  Ketika orang-orang sezamannya hidup dalam kejahatan, menyimpang dari kehendak Tuhan, Nuh berani tampil beda dengan hidup tak bercela dan tetap menjaga persekutuannya dengan Tuhan.  Ia tidak mau berkompromi dengan cara hidup dunia.  Karena itu, jika ingin mendapatkan kasih karunia  (perlakuan khusus)  dari Tuhan, mari kita meneladani hidup Nuh yang tak mengenal kompromi dengan kejahatan! (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...